Sunday, April 24, 2016

My Mate (MM) Part 16 ~RiFy~

Test…
Wkwkw, lama vakum ya? Maklum banyak tugas. Hahaha, sebenernya ini udah selesai dari dua hari yang lalu tapi mau sengaja di post di tanggal 24 april biar kalau pas hari H gak d tagih lagi. :P
Sebelumnya, disini akum au ngucapin Happy Anniversarry Duet Maut MarioAlyssa yang ke 6th. Gak nyangka ya aku udah bergabung dan berandom ria bareng RFM udah 6th aja. Banyak suka duka pastinya.
Makasih juga buat para inspirasi aku untuk menulis @riostevadit dan @Ifyalyssa kalian berdua benar-benar luar biasa menjadi motivator aku selama memasuki dunia tulis menulis yang bahkan sudah hampir tiga tahun. Karena kalian berdua aku bisa seperti ini, karena kalian berdua aku suka dunia menulis dan kerena kalian berdua aku mengenal penulis-penulis hebat dan pembaca-pembaca hebat.
So, aku bener-bener bangga mengenal mereka berdua dan aku juga bangga mengenal kalian para pembaca cerita gaje ku. maaf jika pasrt ini tidak sesuai harapan. Dan maaf atas keterlambatan ngepostnya.
 
@siskahaling
 
Jessi, wanita itu berjalan dengan langkah tergesa sambil sesekali menoleh ke belakang. Wajahnya pucat pasi dengan raut wajah ketakutan. Langkahnya semakin lebar saat mengetahui ia sudah hampir sampai di kamar utama yang menjadi tujuannya saat ini.

Begitu sampai Jessi langsung membuka pintu dan mendorongnya hingga terbuka lebar. Membuat Alyssa yang ada didalam yang tengah duduk menatap jendela kaca terkejut melihat Jessi yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi.

“Maaf luna” Jessi menunduk sopan ketika tepat berada di hadapan Alyssa. Alyssa mengernyit menatap Jessi yang kini tengah ketakutan.

“Ada apa Jes?”

“Kita harus segera pergi Luna” ucap Jessi lugas, Alyssa mengerenyit bingung. Namun entah kenapa Ares memberi tahunya untuk mengikuti perkataan Jessi. tetap saja. Alyssa pun beranjak dari duduknya dan mengikuti Jessi sebelum akhirnya ia melihat Jessi terpantal dan ia pun tak sadarkan diri.


@siskahaling

Mario menggeram kesal. Pria itu membanting apa saja yang ada di hadapannya. Ia memejamkan matanya perlahan, mencoba mencari bayangan Alyssa di fikirannya, namun ia sama sekali tak menemukannya, hanya bayangan hitam yang tampak di fikirannya.

Kenapa bisa seperti ini? Kenapa ia bisa lengah membiarkan Alyssa lepas dari pengawasannya. Dan kemana semua para pengawal bodoh yang ia tugaskan untuk menjaga Alyssa. Demi tuhan, istrinya itu saat ini tengah mengandung dan sekarang sedang dalam bahaya. Ia ingin sekali membunuh semua pengawal bodoh itu yang tidak becus menjaga istrinya. Dan sekarang apa yang harus ia lakukan.

“Bertindak bodoh! Bagaimana bisa kita sebodoh ini Mario. Membiarkan Alyssa diculik dengan para berengsek itu!” Stev menggeram penuh amarah di fikiran Mario. Mario menjambak rambutnya frustasi.

“Maaf Alpha” Louis datang lalu menunduk tanda penghormatan.

“Ada apa?” bentak Mario geram. “Saya baru mendapat kabar jika tuan Alvin dalang dari penculikan Luna, Alpha. Dan tua Alvi mengirimkan ini untuk Alpha” Mario menerima dan segera membukanya.

“Temui aku di hutan Sage, jika kau ingin istri dan anakmu masih bernyawa! Sendiri tanpa pengawal-pengawal bodohmu”

“Brengsek!!” Mario meremas kuat kertas berwarna cokelat yang tergores tulisan dengan darah tersebut penuh amarah. Alvin, si brengsek itu sepertinya memang ingin bermain-main dengan dirinya. Emosinya sudah berada di puncak hingga ia tidak bisa menahannya lagi. Ia harus segera kehutan sage sesuai permintaan Alvin.

@siskahaling

Mario melangkah begitu tergesa. Ia harus segera sampai sebelum Alvin benar-benar menyakiti istri dan anaknya. Raut wajahnya tampak begitu keras, dingin dan menakutkan.

Dan Louis tak pernah menyerah, dengan penuh tekad ia terus mengkuti Mario kemana pun Alphanya itu pergi. Tak perduli semua larangan sang Alpha untuk membiarkannya pergi kehutan sage sendiri tanpa pengawalan.

“Berhenti mengikuti Lou!” Mario menggeram marah. Louis benar-benar tak menuruti perintahnya.

“Maaf Alpha, akan sangat berbahaya jika Alpha menemui tuan Alvin sendirian. Beliau pasti sudah menyiapkan semua rencana dan jebakan untuk menghancurkan Alpha dan menguasai BlackMoon” Louis mencoba menjelas dan memberi pengertian kepada Mario. Mario menggeram kesal.

“Kau fikir keselamatan istriku tidak penting? Si brengsek itu pasti akan melukai Alyssa jika tau aku datang bersama mu”

“Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi Alpha. Luna BlackMoon tetap harus kembali. Aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan Luna dan kita tidak bisa melakukan sendiri Alpha” Louis benar. Untuk menyelamatkan Alyssa tidak cukup jika hanya dirinya saja. Disana Alvin pasti telah menyiapkan segala rencananya.

“Saya akan selalu berada di belakang Alpha, dan saya akan membantu jika memang sudah mendesak, jadi tuan Alvin tidak akan mengetahui jika Alpha menuju hutan sage bersama saya.” Mario mengangguk mengerti.

@siskahaling

Alyssa Pov

Aku menatap takut ruangan yang saat ini mereka jadikan untuk mengurungku. Sebuah kamar yang cukup luas jika di jadikan untuk ruangan menyandra seseorang. Ruangan bercat hitam dengan segala perabotannya yang berwarna merah darah membuat ruangan ini terlihat semakin menyeramkan.

Aku mencoba mengingat bagaimana hingga aku bisa berakhir diruangan ini dan semuanya hanya sia-sia. Karena yang aku ingat hanya Jessi yang tiba-tiba datang ke kamar ku dan menyuruh ku segera pergi dan setelahnya aku tidak ingan apa-apa lagi.

Jessi, astaga bagaimana kondisinya saat ini. Aku bahkan masih mengingat dengan jelas bagaimana tubuh Jessi terpental begitu jauh dan menghempas ke dinding kamarnya.

Aku melenguh pelan, merasakan perutku yang terasa sakt. Ohh, ya tuhan sakit sekali rasanya. Anakku, semoga ia baik-baik saja di dalam sana.

Tiba-tiba pintu terbuka. Sivia muncul dengan dua pengawal di sampingnya. Sivia? Bagaimana bisa ia disini, apa dia ingin menolongku? Dan kedua pengawal itu pasti suruhan Mario untuk membawaku kembali ke pack.

Namun ternyata dugaan ku salah. Karena saat ini kedua pengawal itu mendekat dan menyeretku untuk mendekati Sivia yang kini berdiri begitu angkuh disana. Aku meronta mencoba melepas kukungan pengawal itu di kedua lenganku.

“Sivia, tolong aku. Siapa mereka Sivia. Apa Mario yang menyuruh mu kemari” aku masih berusaha melepas cekalan mereka di kedua tangan ku.

Sivia terkekeh, lalu tangannya meraih rambutku dan menjambaknya. Ya tuhan, ini sungguh menyakitkan.

“Hallo Luna” ucap Sivia dengan senyum sinisnya. Apa yang dihadapanku ini benar-benar Sivia? Kenapa Sivia seperti ini.

“Argghhh”

“Sakit? Dan harus kau tau Alyssa, rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Mate ku rasakan karena Mario” apa maksudnya? Mario? Apa hubungannya Mario dengan matenya Sivia.

“Alvin Amora Calvert, adik kandung Mario” aku tersentak, Mario memiliki adik, kenapa aku tidak mengetahuinya. Lagi pula aku juga tidak pernah melihat Alvin berada di pack.

“A- apa?!” aku tercekat, berusaha menelan ludahku yang bahkan terasa seperti batu.

“Kau terkejut?” Sivia tersenyum masam “Dan Alvin adalah mate ku, yang harus mengalah karena Ayah lebih memilih Mario menjadi Alpha di BlackMoon yang seharusnya Alvin juga memiliki hak untuk menjadi Alpha” Sivia kembali melanjutkan ceritanya.

“Dan kau tau?” Sivia semakin mengungatkan jambakannya di rambutku membuat kepalaku terasa panas karena jambakannya.

“Mulai hari ini, Alvin yang akan menjadi Alpha di BlackMoon menggantikan mate mu yang brengsek itu karena Alvin akan segera membunuh Mario” aku tak percaya dengan apa yang baru saja Sivia katakan. Dan kenapa aku baru megetahui kebenarannya bahwa Mario memiliki adik. Kenapa Mario tidak menceritakannya padaku. Ini semua benar-benar mengejutkan.

“Alvin sedang membunuh Mario saat ini dan aku, mendapat bagian untuk membunuh mu Luna, ahhh tidak. Kau tidak menjadi Luna lagi setelah ini karena posisi mu akan segera aku gantikan” Sivia menyeringai. Lalu mengambil samurai yang berada di meja yang berada disampingnya.

“Siapa dulu yang akan aku bunuh? Kau? Atau bayi yang sedang kau kandung” Sivia kini mengarahkan ujung pedangnya ke arah perut ku.

Demi tuhan, jangan sakiti anak ku, jika aku bisa memilih aku lebih memilih mati dari pada aku harus hidup dan kehilangan anak ku.

Jantungku berdetak kencang dan tubuhku bergetar. Mario, aku mohon datanglah, aku benar-benar takut.

“Baiklah, bagaimana kalau aku membunuh anak mu terlebih dahulu, dengan begitu aku masih punya waktu banyak untuk bermain-main dengan mu” Sivia kini sudah menempelkan ujung samurai ke perut ku. dan aku merintih tertahan saat merasakan ujung samurai itu melukai perut ku.

“Aku janji… ini tidak akan sakit” bisik Sivia.

Tiba-tiba saja rasa sakit itu kembali terasa. aku mengerang dan mengatupkan bibirku menahan rasa sakit. Bahkan sakit kali ini lebih sakit dari yang sebelumnya.

@siskahaling

“Ahhh, tamu istimewa ku sudah datang ternyata” Alvin terkekeh menatap Mario yang tampak geram.

Mario mengulas senyum sinis “Kau ingin bermain dengan ku, benarkan?” Mario masih berusaha mengontrol emosinya. Ia tidak boleh terpancing akan sangat berbahaya untuk Alyssa.

“Sangat” Alvin menatap Mario tajam.

“Dimana istriku” Mario mengucapkan penuh penekanan. Kemarahannya telah di ubun-ubun. Siap meledak kapan pun.

“Ahh, iya. Alyssa bukan? Alvin tersenyum mengejek. “Sayang sekali, sebentar lagi ia akan mati bersama anakmu”

“Kau” Mario menggeram, cukup sudah. Ia tidak akan bermain-main lagi dengan Alvin. Sudah cukup ia menunggu da membiarkan Alyssa dalam kondisi yang berbahaya.

Mario merubah wujudnya menjadi Serigala dengan warna bulu hitam pekat dan besar. Dan disusul Alvin yang mengubah wujud menjadi serigala berbulu abu-abu. Peperangan pun terjadi. Walau tak bisa di katakan sebuah peperangan karena hanya Mario dan Alvin tanpa anggota pack lainnya.

Mario berlari kearah Alvin dan mencakar tubuh Alvin dengan cakar tajamnya. Namun berhasil Alvin tangkis. Tak sampai di situ Mario pun kini mencoba menggigit bagian leher Alvin dan mencabik tubuhnya. Dan lagi-lagi Alvin berhasil menghindarinya dan menedang Mario dengan kaki depannya.

Mario mundur beberapa langkah saat tendangan Alvin berhasil mengenai bagian perutnya. Tiba-tiba saja jantung Mario berdenyut, hingga Mario meringis merasakan rasa sakitnya. Bukan ini bukan sakit miliknya, ini sakit yang di rasakan matenya. Alyssa.

Mario memejamkan mataya. Bayangan Alyssa yang merintih kesakitan berlalu lalang di fikirannya. Suara rintihan Alyssa yang meminta pertolongan juga begitu jelas terdengar oleh Mario.

Sebulir Kristal bening menetes dari sudut mata Mario. Kali ini dan untuk kedua kalinya ia menangis karea Alyssa. Mario tertunduk lemah menatap tanah. Tubuhnya terasa tak bertenaga. Matenya itu sungguh berefek kepada dirinya.

Bertahan lah untuk ku sayang…..

Batin Mario menjerit, bahkan Stev pun begitu lemah di fikiran Mario.

Alvin tersenyum sinis “Apa kau mengaku kalah?”

Mario masih tak menengadah. Mencoba menguatkan diri sendiri. Ini lah yang paling menjadi titik terlemah untuk seorang Alpha. Sang Luna.

“Tunggu aku sayang, aku akan menyelamatkan mu”

Mario memukul tanah sekuat tenaga. Seketika langit berubah menjadi gelap. Alvin tampak terkejut. Pria itu memundurkan langakahnya menjauh dari Mario.

Kemudian petir menyambar-nyambar. Cahaya violet keluar dari tubuh Mario.

“Apa yang kau lakukan” Alvin berbisik pelan, baru kali ini Alvin melihat kekuatan yang begitu besar.

Cahaya violet itu mengarah ke rumah Alvin. Dan Alvin pun tampak terkejut. Kekuatan itu  terus berterbangan mengerah ke ruangan Alyssa berada.

Tubuh Mario terasa lemas. Ia telah mengarahkan seluruh kekuatannya untuk Alyssa. Hanya demi Alyssa. Agar Alyssa bisa bertahan sampai ia kembali membawa Alyssa ke BlackMoon. Ia tidak ingin kehilangan Alyssa. Biarlah Mario seperti ini asal tidak dengan Alyssa.

Mario bangkit dengan sisa tenaga yang ia punya. Ia akan tetap melawan Alvin sekalipun ia harus mati.

“Jika begini, aku bisa dengan mudah membunuhmu” seringai Alvin lalu menendang tubuh Mario hingga membuat Mario kembali ambruk.

@siskahaling

Alyssa mengeram kesakitan. Rasa sakit di perutnya benar-benar membunuhnya. Keringat bercucuran membasahi pakaian yang Alyssa kenakan. Alyssa berteriak, perutnya terasa seperti di remas kuat, ia tidak sanggup lagi, sungguh ia tidak sanggup.

Kilasan-kilasan bayangan kehidupannya dengan Mario mulai muncul satu persatu. Senyum Mario, raut wajah Mario ketika marah, senyum manis, dan wajah khawatir Mario, semuanya berlomba-lomba memenuhi fikiran Alyssa. Ketika Mario memeluknya, ketika Mario menciumnya dan ketika Mario mengungkapkan cintanya.

“Hahaha, kau benar-benar lucu sayang”

“Bukankah aku sudah melarang mu agar kau tidak beranjak dari tempat tidur!”

“Aku hanya memasak”

“Kau bisa memanggil Emily jika kau menginginkan sesuatu”

“Kira-kira jika nanti aku menjadi sepertimu, srigalaku berwarna apa Mario. Hmmm, aku ingin menjadi srigala putih. Kau hitam aku putih, bukankah cocok?”

“Serigala putih? Hmm, semoga saja Hon”

Alyssa kembali menangis mengingat kenangan itu. Kenangannya bersama Mario. Apa tuhan hanya mengizinkan sampai disini kebersamaannya dengan Mario.

“Baiklah, aku rasa aku cukup bermain-main dengan mu” ucap Sivia lalu mengangkat samurainya siap menghunuskan ke tubuh Alyssa.

“Brakkkkk” belum sempat Sivia melakukannya, samurai itu terlepas dari tangannya dan membuat Sivia geram siapa yang telah berani menggangunya.

“Louis” Sivia sempat terkejut beberapa saat, namun ia kembali menormalkan kembali raut wajahnya.

“Ahhh, kau mengganggu kesenangan ku Lou” Sivia tersenyum mengejek. Louis pun membalas tatapan Sivia dengan senyum mencemooh.

“Penghinat” ucap Louis menyeringai tajam. Lalu tatapannya beralih ke Alyssa yang kini masih di cekal oleh dua pengawal.

“Beraninya Kau!!” Sivia membetak menahan amarah. Sedangkan Louis semakin berusaha memancing emosi Sivia.

Tanpa diduga Alyssa mengarahkan samurai kearah Louis namun Louis cukup waspada dan langsung menghindari serangan Sivia.

Dengan sekali cekal, Louis berhasil meraih leher Sivia dan mencekiknya hingga Sivia kehabisan nafas dan melemparkan tubuh Sivia ke dinding dengan begitu keras membuat Sivia terbatuk dan memuntahkan cairan berwarna hitam dari mulutnya.

Dua pengawal yang mencekal Alyssa tidak tinggal diam, mereka meletakkan Alyssa yang sudah tak berdaya itu di ranjang lalu menyerang Louis. Bukan perkara sulit untuk Louis menghabisi pengawal tersebut. Dengan sekali hempas keduanya telah terbaring tak bernyawa.
Louis segera menghampiri Alyssa. Cemas saat ia merasakan tubuh Alyssa begitu dingin.

“Luna” Louis menepuk-nepuk pelan pipi Alyssa berusaha menyadarkan Alyssa. Tidak, Alyssa harus sadar. Tidak sadarkan diri seperti ini sangat membahayakan untuk Alyssa.

Lalu ketika Louis masih berusaha menyadarkan Alyssa. Cahaya violet itu datang dan menyelubungi tubuh Alyssa. Louis dapat merasakan Alyssa yang perlahan membuka matanya dengan lemah lalu terbatuk.

Alpha.

Jerit Louis dalam hati, jika Mario sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya, itu berarti Mario butuh bantuannya.

Louis bergegas mengambil pedang berbahan perak yang berada di atas meja lalu membopong Alyssa dan keluar dari rumah itu.

@siskahaling

Alvin mencekal kerah baju Mario. Ia tersenyum puas ketika dilihatnya Mario yang tampak lemah. Mario sama sekali tidak dapat melawan. Pada akhirnya Alvin berhasil. Alvin melemparkan tinjunya pada wajah Mario. Mario terbatuk-batuk dan menatap Alvin denga pandangan sayu.

Ia rela mati demi Alyssa!

“Cepatlah mati, dengan begitu aku akan dapat menggantikan posisi Alpha mu di BlackMoon” ucap Alvin sinis.

Mario membalas senyum Alvin tak kalah sinis “Kau salah, kau lah yang akan mati lebih awal” Mario mendorong Alvin dengan sisa kekuatannya hinggan punggung Alvin tertusuk sesuatu.

Sejak tadi, Louis sudah berdiri di belakang Alvin dengan pedang perak yang ia bawa dari rumah Alvin dan Louis tempelkan di punggung Alvin. Dan sekarang, semuanya berhasil. Alvin ambruk seketika merenggang nyawa.

Pedang itu menembus sampai perut Alvin. Cairan berwarna hitam mengalir begitu deras. Lalu kobaran api membakar tubuhnya. Hingga Alvin benar-benar menghilang.

Louis segera menghampiri Mario. Membantunya berdiri walau Louis harus menyanggah tubuhnya agar dapat berdiri.

“Alyssa..”

“Luna sudah aman Alpha, saya menolongnya tepat ketika Sivia ingin membunuh Luna”

Mario menggeram. “Sivia” Louis menggangguk dan menjelaskannya kepada Mario.

“Penghianat itu, ternyata Sivia, Alpha”

“Brengsek” Mario mengupat kasar. Tidak habis fikir dengan apa yang baru saja ia dengar.

“Lebih baik kita segera kembali Alpha. Saya sudah memerintah Mike untuk membawa Luna ke BlackMoon” Mario mengangguk lalu berjalan tertaih di bantu oleh Louis.

10 comments:

  1. Omg....sivia penghianat,aku pikir jessi matenya alvin,hehe tapi bukan:D
    Next part ditunggu kasis

    ReplyDelete
  2. Keren lanjut kak siska...penasaran hehehe..πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
  3. Jangan update sebulan sekali dong :( berasa mati gada bacaan :(

    ReplyDelete
  4. Updatenya dong udah sebulan lebih aku kangen :(

    ReplyDelete
  5. kak lnjt dong penasaran nih,,,,,,,nunggu 2 bln please kak

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Kak lnjut dong..cerbung.y kereeen bnget

    ReplyDelete

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.