Test…
Wkwkw, lama vakum ya? Maklum
banyak tugas. Hahaha, sebenernya ini udah selesai dari dua hari yang lalu tapi
mau sengaja di post di tanggal 24 april biar kalau pas hari H gak d tagih lagi.
:P
Sebelumnya, disini akum
au ngucapin Happy Anniversarry Duet Maut MarioAlyssa yang ke 6th. Gak
nyangka ya aku udah bergabung dan berandom ria bareng RFM udah 6th
aja. Banyak suka duka pastinya.
Makasih juga buat para
inspirasi aku untuk menulis @riostevadit dan @Ifyalyssa kalian berdua
benar-benar luar biasa menjadi motivator aku selama memasuki dunia tulis
menulis yang bahkan sudah hampir tiga tahun. Karena kalian berdua aku bisa
seperti ini, karena kalian berdua aku suka dunia menulis dan kerena kalian
berdua aku mengenal penulis-penulis hebat dan pembaca-pembaca hebat.
So, aku bener-bener
bangga mengenal mereka berdua dan aku juga bangga mengenal kalian para pembaca
cerita gaje ku. maaf jika pasrt ini tidak sesuai harapan. Dan maaf atas
keterlambatan ngepostnya.
@siskahaling
Jessi, wanita itu
berjalan dengan langkah tergesa sambil sesekali menoleh ke belakang. Wajahnya
pucat pasi dengan raut wajah ketakutan. Langkahnya semakin lebar saat mengetahui
ia sudah hampir sampai di kamar utama yang menjadi tujuannya saat ini.
Begitu sampai Jessi
langsung membuka pintu dan mendorongnya hingga terbuka lebar. Membuat Alyssa
yang ada didalam yang tengah duduk menatap jendela kaca terkejut melihat Jessi
yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi.
“Maaf luna” Jessi
menunduk sopan ketika tepat berada di hadapan Alyssa. Alyssa mengernyit menatap
Jessi yang kini tengah ketakutan.
“Ada apa Jes?”
“Kita harus segera pergi
Luna” ucap Jessi lugas, Alyssa mengerenyit bingung. Namun entah kenapa Ares
memberi tahunya untuk mengikuti perkataan Jessi. tetap saja. Alyssa pun beranjak
dari duduknya dan mengikuti Jessi sebelum akhirnya ia melihat Jessi terpantal
dan ia pun tak sadarkan diri.
@siskahaling
Mario menggeram kesal.
Pria itu membanting apa saja yang ada di hadapannya. Ia memejamkan matanya
perlahan, mencoba mencari bayangan Alyssa di fikirannya, namun ia sama sekali
tak menemukannya, hanya bayangan hitam yang tampak di fikirannya.
Kenapa bisa seperti ini?
Kenapa ia bisa lengah membiarkan Alyssa lepas dari pengawasannya. Dan kemana
semua para pengawal bodoh yang ia tugaskan untuk menjaga Alyssa. Demi tuhan,
istrinya itu saat ini tengah mengandung dan sekarang sedang dalam bahaya. Ia
ingin sekali membunuh semua pengawal bodoh itu yang tidak becus menjaga
istrinya. Dan sekarang apa yang harus ia lakukan.
“Bertindak bodoh!
Bagaimana bisa kita sebodoh ini Mario. Membiarkan Alyssa diculik dengan para
berengsek itu!” Stev menggeram penuh amarah di fikiran Mario. Mario menjambak
rambutnya frustasi.
“Maaf Alpha” Louis datang
lalu menunduk tanda penghormatan.
“Ada apa?” bentak Mario
geram. “Saya baru mendapat kabar jika tuan Alvin dalang dari penculikan Luna,
Alpha. Dan tua Alvi mengirimkan ini untuk Alpha” Mario menerima dan segera
membukanya.
“Temui aku di hutan Sage,
jika kau ingin istri dan anakmu masih bernyawa! Sendiri tanpa pengawal-pengawal
bodohmu”
“Brengsek!!” Mario
meremas kuat kertas berwarna cokelat yang tergores tulisan dengan darah
tersebut penuh amarah. Alvin, si brengsek itu sepertinya memang ingin
bermain-main dengan dirinya. Emosinya sudah berada di puncak hingga ia tidak
bisa menahannya lagi. Ia harus segera kehutan sage sesuai permintaan Alvin.
@siskahaling
Mario melangkah begitu
tergesa. Ia harus segera sampai sebelum Alvin benar-benar menyakiti istri dan
anaknya. Raut wajahnya tampak begitu keras, dingin dan menakutkan.
Dan Louis tak pernah
menyerah, dengan penuh tekad ia terus mengkuti Mario kemana pun Alphanya itu
pergi. Tak perduli semua larangan sang Alpha untuk membiarkannya pergi kehutan
sage sendiri tanpa pengawalan.
“Berhenti mengikuti Lou!”
Mario menggeram marah. Louis benar-benar tak menuruti perintahnya.
“Maaf Alpha, akan sangat
berbahaya jika Alpha menemui tuan Alvin sendirian. Beliau pasti sudah
menyiapkan semua rencana dan jebakan untuk menghancurkan Alpha dan menguasai
BlackMoon” Louis mencoba menjelas dan memberi pengertian kepada Mario. Mario
menggeram kesal.
“Kau fikir keselamatan
istriku tidak penting? Si brengsek itu pasti akan melukai Alyssa jika tau aku
datang bersama mu”
“Dan aku tidak akan
membiarkan itu terjadi Alpha. Luna BlackMoon tetap harus kembali. Aku akan
melakukan apa pun untuk menyelamatkan Luna dan kita tidak bisa melakukan
sendiri Alpha” Louis benar. Untuk menyelamatkan Alyssa tidak cukup jika hanya
dirinya saja. Disana Alvin pasti telah menyiapkan segala rencananya.
“Saya akan selalu berada
di belakang Alpha, dan saya akan membantu jika memang sudah mendesak, jadi tuan
Alvin tidak akan mengetahui jika Alpha menuju hutan sage bersama saya.” Mario
mengangguk mengerti.
@siskahaling
Alyssa Pov
Aku menatap takut ruangan
yang saat ini mereka jadikan untuk mengurungku. Sebuah kamar yang cukup luas
jika di jadikan untuk ruangan menyandra seseorang. Ruangan bercat hitam dengan
segala perabotannya yang berwarna merah darah membuat ruangan ini terlihat
semakin menyeramkan.
Aku mencoba mengingat bagaimana
hingga aku bisa berakhir diruangan ini dan semuanya hanya sia-sia. Karena yang
aku ingat hanya Jessi yang tiba-tiba datang ke kamar ku dan menyuruh ku segera
pergi dan setelahnya aku tidak ingan apa-apa lagi.
Jessi, astaga bagaimana
kondisinya saat ini. Aku bahkan masih mengingat dengan jelas bagaimana tubuh
Jessi terpental begitu jauh dan menghempas ke dinding kamarnya.
Aku melenguh pelan,
merasakan perutku yang terasa sakt. Ohh, ya tuhan sakit sekali rasanya. Anakku,
semoga ia baik-baik saja di dalam sana.
Tiba-tiba pintu terbuka.
Sivia muncul dengan dua pengawal di sampingnya. Sivia? Bagaimana bisa ia
disini, apa dia ingin menolongku? Dan kedua pengawal itu pasti suruhan Mario
untuk membawaku kembali ke pack.
Namun ternyata dugaan ku
salah. Karena saat ini kedua pengawal itu mendekat dan menyeretku untuk
mendekati Sivia yang kini berdiri begitu angkuh disana. Aku meronta mencoba
melepas kukungan pengawal itu di kedua lenganku.
“Sivia, tolong aku. Siapa
mereka Sivia. Apa Mario yang menyuruh mu kemari” aku masih berusaha melepas
cekalan mereka di kedua tangan ku.
Sivia terkekeh, lalu
tangannya meraih rambutku dan menjambaknya. Ya tuhan, ini sungguh menyakitkan.
“Hallo Luna” ucap Sivia
dengan senyum sinisnya. Apa yang dihadapanku ini benar-benar Sivia? Kenapa Sivia
seperti ini.
“Argghhh”
“Sakit? Dan harus kau tau
Alyssa, rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Mate ku rasakan
karena Mario” apa maksudnya? Mario? Apa hubungannya Mario dengan matenya Sivia.
“Alvin Amora Calvert,
adik kandung Mario” aku tersentak, Mario memiliki adik, kenapa aku tidak
mengetahuinya. Lagi pula aku juga tidak pernah melihat Alvin berada di pack.
“A- apa?!” aku tercekat,
berusaha menelan ludahku yang bahkan terasa seperti batu.
“Kau terkejut?” Sivia
tersenyum masam “Dan Alvin adalah mate ku, yang harus mengalah karena Ayah
lebih memilih Mario menjadi Alpha di BlackMoon yang seharusnya Alvin juga
memiliki hak untuk menjadi Alpha” Sivia kembali melanjutkan ceritanya.
“Dan kau tau?” Sivia
semakin mengungatkan jambakannya di rambutku membuat kepalaku terasa panas
karena jambakannya.
“Mulai hari ini, Alvin
yang akan menjadi Alpha di BlackMoon menggantikan mate mu yang brengsek itu karena
Alvin akan segera membunuh Mario” aku tak percaya dengan apa yang baru saja
Sivia katakan. Dan kenapa aku baru megetahui kebenarannya bahwa Mario memiliki
adik. Kenapa Mario tidak menceritakannya padaku. Ini semua benar-benar
mengejutkan.
“Alvin sedang membunuh
Mario saat ini dan aku, mendapat bagian untuk membunuh mu Luna, ahhh tidak. Kau
tidak menjadi Luna lagi setelah ini karena posisi mu akan segera aku gantikan”
Sivia menyeringai. Lalu mengambil samurai yang berada di meja yang berada
disampingnya.
“Siapa dulu yang akan aku
bunuh? Kau? Atau bayi yang sedang kau kandung” Sivia kini mengarahkan ujung
pedangnya ke arah perut ku.
Demi tuhan, jangan sakiti
anak ku, jika aku bisa memilih aku lebih memilih mati dari pada aku harus hidup
dan kehilangan anak ku.
Jantungku berdetak kencang
dan tubuhku bergetar. Mario, aku mohon datanglah, aku benar-benar takut.
“Baiklah, bagaimana kalau
aku membunuh anak mu terlebih dahulu, dengan begitu aku masih punya waktu
banyak untuk bermain-main dengan mu” Sivia kini sudah menempelkan ujung samurai
ke perut ku. dan aku merintih tertahan saat merasakan ujung samurai itu melukai
perut ku.
“Aku janji… ini tidak
akan sakit” bisik Sivia.
Tiba-tiba saja rasa sakit
itu kembali terasa. aku mengerang dan mengatupkan bibirku menahan rasa sakit. Bahkan
sakit kali ini lebih sakit dari yang sebelumnya.
@siskahaling
“Ahhh, tamu istimewa ku
sudah datang ternyata” Alvin terkekeh menatap Mario yang tampak geram.
Mario mengulas senyum
sinis “Kau ingin bermain dengan ku, benarkan?” Mario masih berusaha mengontrol
emosinya. Ia tidak boleh terpancing akan sangat berbahaya untuk Alyssa.
“Sangat” Alvin menatap
Mario tajam.
“Dimana istriku” Mario
mengucapkan penuh penekanan. Kemarahannya telah di ubun-ubun. Siap meledak
kapan pun.
“Ahh, iya. Alyssa bukan?
Alvin tersenyum mengejek. “Sayang sekali, sebentar lagi ia akan mati bersama
anakmu”
“Kau” Mario menggeram,
cukup sudah. Ia tidak akan bermain-main lagi dengan Alvin. Sudah cukup ia menunggu
da membiarkan Alyssa dalam kondisi yang berbahaya.
Mario merubah wujudnya
menjadi Serigala dengan warna bulu hitam pekat dan besar. Dan disusul Alvin
yang mengubah wujud menjadi serigala berbulu abu-abu. Peperangan pun terjadi. Walau
tak bisa di katakan sebuah peperangan karena hanya Mario dan Alvin tanpa
anggota pack lainnya.
Mario berlari kearah
Alvin dan mencakar tubuh Alvin dengan cakar tajamnya. Namun berhasil Alvin
tangkis. Tak sampai di situ Mario pun kini mencoba menggigit bagian leher Alvin
dan mencabik tubuhnya. Dan lagi-lagi Alvin berhasil menghindarinya dan menedang
Mario dengan kaki depannya.
Mario mundur beberapa
langkah saat tendangan Alvin berhasil mengenai bagian perutnya. Tiba-tiba saja
jantung Mario berdenyut, hingga Mario meringis merasakan rasa sakitnya. Bukan ini
bukan sakit miliknya, ini sakit yang di rasakan matenya. Alyssa.
Mario memejamkan mataya. Bayangan
Alyssa yang merintih kesakitan berlalu lalang di fikirannya. Suara rintihan
Alyssa yang meminta pertolongan juga begitu jelas terdengar oleh Mario.
Sebulir Kristal bening
menetes dari sudut mata Mario. Kali ini dan untuk kedua kalinya ia menangis
karea Alyssa. Mario tertunduk lemah menatap tanah. Tubuhnya terasa tak
bertenaga. Matenya itu sungguh berefek kepada dirinya.
Bertahan lah untuk ku
sayang…..
Batin Mario menjerit,
bahkan Stev pun begitu lemah di fikiran Mario.
Alvin tersenyum sinis “Apa
kau mengaku kalah?”
Mario masih tak
menengadah. Mencoba menguatkan diri sendiri. Ini lah yang paling menjadi titik
terlemah untuk seorang Alpha. Sang Luna.
“Tunggu aku sayang, aku
akan menyelamatkan mu”
Mario memukul tanah
sekuat tenaga. Seketika langit berubah menjadi gelap. Alvin tampak terkejut. Pria
itu memundurkan langakahnya menjauh dari Mario.
Kemudian petir
menyambar-nyambar. Cahaya violet keluar dari tubuh Mario.
“Apa yang kau lakukan”
Alvin berbisik pelan, baru kali ini Alvin melihat kekuatan yang begitu besar.
Cahaya violet itu
mengarah ke rumah Alvin. Dan Alvin pun tampak terkejut. Kekuatan itu terus berterbangan mengerah ke ruangan Alyssa
berada.
Tubuh Mario terasa lemas.
Ia telah mengarahkan seluruh kekuatannya untuk Alyssa. Hanya demi Alyssa. Agar Alyssa
bisa bertahan sampai ia kembali membawa Alyssa ke BlackMoon. Ia tidak ingin
kehilangan Alyssa. Biarlah Mario seperti ini asal tidak dengan Alyssa.
Mario bangkit dengan sisa
tenaga yang ia punya. Ia akan tetap melawan Alvin sekalipun ia harus mati.
“Jika begini, aku bisa
dengan mudah membunuhmu” seringai Alvin lalu menendang tubuh Mario hingga
membuat Mario kembali ambruk.
@siskahaling
Alyssa mengeram
kesakitan. Rasa sakit di perutnya benar-benar membunuhnya. Keringat bercucuran
membasahi pakaian yang Alyssa kenakan. Alyssa berteriak, perutnya terasa
seperti di remas kuat, ia tidak sanggup lagi, sungguh ia tidak sanggup.
Kilasan-kilasan bayangan
kehidupannya dengan Mario mulai muncul satu persatu. Senyum Mario, raut wajah
Mario ketika marah, senyum manis, dan wajah khawatir Mario, semuanya
berlomba-lomba memenuhi fikiran Alyssa. Ketika Mario memeluknya, ketika Mario
menciumnya dan ketika Mario mengungkapkan cintanya.
“Hahaha, kau benar-benar
lucu sayang”
“Bukankah aku sudah
melarang mu agar kau tidak beranjak dari tempat tidur!”
“Aku hanya memasak”
“Kau bisa memanggil Emily
jika kau menginginkan sesuatu”
“Kira-kira jika nanti aku menjadi sepertimu, srigalaku
berwarna apa Mario. Hmmm, aku ingin menjadi srigala putih. Kau hitam aku putih,
bukankah cocok?”
“Serigala putih? Hmm, semoga saja Hon”
Alyssa kembali menangis mengingat kenangan itu. Kenangannya
bersama Mario. Apa tuhan hanya mengizinkan sampai disini kebersamaannya dengan
Mario.
“Baiklah, aku rasa aku cukup bermain-main dengan mu” ucap
Sivia lalu mengangkat samurainya siap menghunuskan ke tubuh Alyssa.
“Brakkkkk” belum sempat Sivia melakukannya, samurai itu
terlepas dari tangannya dan membuat Sivia geram siapa yang telah berani
menggangunya.
“Louis” Sivia sempat terkejut beberapa saat, namun ia kembali
menormalkan kembali raut wajahnya.
“Ahhh, kau mengganggu kesenangan ku Lou” Sivia tersenyum
mengejek. Louis pun membalas tatapan Sivia dengan senyum mencemooh.
“Penghinat” ucap Louis menyeringai tajam. Lalu tatapannya
beralih ke Alyssa yang kini masih di cekal oleh dua pengawal.
“Beraninya Kau!!” Sivia membetak menahan amarah. Sedangkan Louis
semakin berusaha memancing emosi Sivia.
Tanpa diduga Alyssa mengarahkan samurai kearah Louis namun
Louis cukup waspada dan langsung menghindari serangan Sivia.
Dengan sekali cekal, Louis berhasil meraih leher Sivia dan
mencekiknya hingga Sivia kehabisan nafas dan melemparkan tubuh Sivia ke dinding
dengan begitu keras membuat Sivia terbatuk dan memuntahkan cairan berwarna
hitam dari mulutnya.
Dua pengawal yang mencekal Alyssa tidak tinggal diam, mereka
meletakkan Alyssa yang sudah tak berdaya itu di ranjang lalu menyerang Louis. Bukan
perkara sulit untuk Louis menghabisi pengawal tersebut. Dengan sekali hempas
keduanya telah terbaring tak bernyawa.
Louis segera menghampiri Alyssa. Cemas saat ia merasakan
tubuh Alyssa begitu dingin.
“Luna” Louis menepuk-nepuk pelan pipi Alyssa berusaha
menyadarkan Alyssa. Tidak, Alyssa harus sadar. Tidak sadarkan diri seperti ini
sangat membahayakan untuk Alyssa.
Lalu ketika Louis masih berusaha menyadarkan Alyssa. Cahaya violet
itu datang dan menyelubungi tubuh Alyssa. Louis dapat merasakan Alyssa yang
perlahan membuka matanya dengan lemah lalu terbatuk.
Alpha.
Jerit Louis dalam hati, jika Mario sudah mengeluarkan seluruh
kekuatannya, itu berarti Mario butuh bantuannya.
Louis bergegas mengambil pedang berbahan perak yang berada di
atas meja lalu membopong Alyssa dan keluar dari rumah itu.
@siskahaling
Alvin mencekal kerah baju Mario. Ia tersenyum puas ketika
dilihatnya Mario yang tampak lemah. Mario sama sekali tidak dapat melawan. Pada
akhirnya Alvin berhasil. Alvin melemparkan tinjunya pada wajah Mario. Mario terbatuk-batuk
dan menatap Alvin denga pandangan sayu.
Ia rela mati demi Alyssa!
“Cepatlah mati, dengan begitu aku akan dapat menggantikan
posisi Alpha mu di BlackMoon” ucap Alvin sinis.
Mario membalas senyum Alvin tak kalah sinis “Kau salah, kau
lah yang akan mati lebih awal” Mario mendorong Alvin dengan sisa kekuatannya
hinggan punggung Alvin tertusuk sesuatu.
Sejak tadi, Louis sudah berdiri di belakang Alvin dengan
pedang perak yang ia bawa dari rumah Alvin dan Louis tempelkan di punggung
Alvin. Dan sekarang, semuanya berhasil. Alvin ambruk seketika merenggang nyawa.
Pedang itu menembus sampai perut Alvin. Cairan berwarna hitam
mengalir begitu deras. Lalu kobaran api membakar tubuhnya. Hingga Alvin
benar-benar menghilang.
Louis segera menghampiri Mario. Membantunya berdiri walau
Louis harus menyanggah tubuhnya agar dapat berdiri.
“Alyssa..”
“Luna sudah aman Alpha, saya menolongnya tepat ketika Sivia
ingin membunuh Luna”
Mario menggeram. “Sivia” Louis menggangguk dan menjelaskannya
kepada Mario.
“Penghianat itu, ternyata Sivia, Alpha”
“Brengsek” Mario mengupat kasar. Tidak habis fikir dengan apa
yang baru saja ia dengar.
“Lebih baik kita segera kembali Alpha. Saya sudah memerintah
Mike untuk membawa Luna ke BlackMoon” Mario mengangguk lalu berjalan tertaih di
bantu oleh Louis.
Omg....sivia penghianat,aku pikir jessi matenya alvin,hehe tapi bukan:D
ReplyDeleteNext part ditunggu kasis
Ok tika, makasih udah mampir.
ReplyDeleteLanjutt kaksis:D
ReplyDeleteKeren lanjut kak siska...penasaran hehehe..πππ
ReplyDeletelanjut kak!!!
ReplyDeleteJangan update sebulan sekali dong :( berasa mati gada bacaan :(
ReplyDeleteUpdatenya dong udah sebulan lebih aku kangen :(
ReplyDeletekak lnjt dong penasaran nih,,,,,,,nunggu 2 bln please kak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKak lnjut dong..cerbung.y kereeen bnget
ReplyDelete