Friday, June 26, 2015

Baper Guyssss -_-

Hallo Every Body :v
Kali ini gue mau sedikit random bareng RFM.
Gue bawa beberpa foto Rify yang sumpah demi apapun menurut gue ini bikin baper. 
Dan berhubung gue gak mau basa-basi langsung aja ke foto pertama.

Foto ini foto pertama dan yang paling amat sangat random menurut gue. kenapa?
Karena mereka berdua mengenakan baju yang bahkan hampir sangat amat mirip tidak ada beda sedikitpun.
Lo semua tahu? ini di pakai pada hari yang sama tangggal yang sama dan waktu yang sama tetapi di tempat yang berbeda. Rio pakai ini waktu MnG di jogja dan Ify mengenakan di Sydney. woyowoyo bangetkan? Nah baper dah lo pada, karena gue juga gitu -_-


Foto yang kedua kalau menurut gue ini lumayan Baper walaupun Foto ini editan, tapi yang harus lo tau, mereka bertiga itu udah kayak keluarga bahagia yang pakai baju stelan yang sama. corak Zebra :v

Kalau ini? lo nilai sendiri deh yang pasti gue baper ngeliatnya. wkwkwkw

End last, kalau yang ini tu sumpahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh bikin baper coy, lehat deh gayanya sama persis. gaya tangannya, matanya pejam satu. ow ow ow. gue suka banget lihat iniiiiiiiiiiii....

Ok baiklah mungkin lo udah bosen dengar gue ngoceh dari tadi yang pasti gue tetep paling klop sama ini couple satu yang selalu ngasih kode yang bisa bikin RFM baper termaksud gue :v
hakhakhak :v

@siskahaling

Aku mencintaimu dalam diam.
Dan aku pun akan melepaskanmu secara diam-diam :)

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Epilog ~RiFy~

Gue Cinta Loe Mario!
@siskahaling




Ini epilog, jadi jangan salahkan gue kalau ini memang sangat amat pendek -_-


*****

Epilog

Suara klakson mobil Rio pagi ini sudah menggema di halaman rumah Ify. Ahhh, iya kalian semua pasti masih ingat sepasang kekasih ini kan? Seorang Mario yang akhirnya berhasil mengambil hati dan bahkan mungkin hidup dan fikiran Ify sekarang. Dan sejak dua bulan yang lalu resmi menjadi kekasih seorang Mario Stevano Ify mulai menjadi Ify yang dulu. Ify yang ceria, Ify yang ramah dan Ify yang disukai banyak orang. Tidak ada lagi gadis iblis yang memiliki tatapan yang menakutkan. Semua mulai berubah kerana seorang Mario.

Rio langsung saja memasuki rumah mewah di bercat biru di depannya setelah memakirkan mobilnya di halaman rumah. Siapa lagi kalau bukan rumah kekasihnya Ify. Baru saja Rio sampai di ruang tamu. Ify sudah selesai dan dengan anggun menuruni satu persatu anak tangga. Rio sendiri sudah kehabisan kata-kata untuk memuji kekasihnya ini. Hari ini Ify mengenakan gaun biru langit yang panjangnya hanya selutut. Dan di bagian pinggangnya terdapat pita berwarna biru muda yang menambah kesan cantik gaun yang Ify kenakan. Rambutnya di biarkan di gerai dan menyematkan pita berwarna senada dengan gaunnya. Simple namun membuat Ify semakin cantik hari ini. Sedangkan Ify hanya bisa menunduk malu saat mengetahui Rio menatapnya tanpa berkedip sedikit pun.

“udah siap?” tanya Rio saat Ify telah berdiri tepat di depannya. Ify hanya menjawab dengan anggukan kepala. Rio sendiri langsung mengulurkan tangannya di depan Ify dan dengan senang hati Rio mengaitkan jemarinya dengan jemari Rio.

“kita mau kemana Yo?” tanya Ify saat keduanya telah sampai di dalam mobil Rio. Rio hanya menjawab dengan senyuman penuh misteri.

“gak pake rahasia-rahasia deh” kesal Ify mengerucutkan bibir mungilnya. Membuat Rio ingin meraup bibir mungil itu.

“kamu nanti juga tau kok sayang” Rio masih belum ingin memberitahukan akan kemana mereka hari ini. Biarlah hari ini dirinya memberi kejutan untuk kekasihnya itu..

Dua puluh menit keduanya sampai di tempat yang dari tadi Rio rahasiakan. Dalam hati Ify sudah berkecamuk pertanyaan-pertanyaan. Ada apa Rio membawanya kesini?

Rio membukakan pintu mobil Ify. Sudah bagaikan seorang putri dan raja yang sangat romantis. Ify mengedarkan pandangannya di tempat ini. Mana mungkin dirinya tidak mengenali tempat ini. Bahkan dirinya sangat dan sangat tau tempat ini. Ify langsung menundukkan kepalanya sedih saat mengingat beberapa memori-memorinya dulu bersama salah satu orang yang juga mengisi hatinya.

Rio hanya tersenyum melihat Ify saat ini. Dirinya tau apa yang Ify rasakan. Bahkan sangat tau. Tapi tujuan Rio membawa Ify kesini bukan ingin membuat Ify sedih. Ada sesuatu yang harus Rio lakukan di dua bulan hari jadi dirinya dan Ify.

“kenapa?” suara lembut Rio membuat Ify kembali mendongakkan kepalanya. Ify hanya menggeleng lemah dan menatap sendu Rio.

“ayo” ajak Rio dan menarik lembut tangan Ify. Ify hanya bisa mengikuti saja Rio yang sedang menggegam tangnnya.

Ify hanya bisa menatap sendu nisan yang bertuliskan “Gabriel Stevant” di sana. Dirinya benar-benar rindu bahkan sangat Rindu dengan orang itu. Entah kapan ia akan bertemu lagi dengan Gabriel. Bayangan-bayangan dulu bersama Gabriel secara tiba-tiba kembali terekam di ingatannya. Rio dapat merasakan tangan Ify mulai dingin di genggamannya. Rio langsung saja mempererat genggamannya di tangan Ify. Seolah memberi tau Ify bahwa semuanya baik-baik saja.

Ify berjongkok lalu dengan ragu-ragu mencoba menyentuh nisan Gabriel. Seolah-olah dengan Ify menyentuhnyadapat mengobati rasa rindunya selama ini.

“Maaf” lirih Ify dan saat itu juga air matanya turun di pipi chubbynya. Dirinya benar-benar sangat rindu dan terkadang rasa bersalah itu datang lagi. Rio hanya melihat saja Ify saat ini. Memberi waktu Ify untuk menumpahkan perasaannya saat ini.

“Maaf udah buat kamu kayak gini”

“Maaf, semua ini gara-gara aku” Rio langsung berjongkok dan meraih Ify kedalam pelukannya saat Rio lihat bahu Ify bergetar menahan tangis. Hingga akhirnya isakan itu terdengar di telinga Rio saat Ify tidak bisa lagi menahannya.

“ini semua gara-gara aku Yo”

“ssstttt. Aku bawa kamu kesini bukan buat kamu ngerasa bersalah lagi sayang. Tapi aku bawa kamu kesini untuk ngelepas kangen kamu sama Iyel. Kamu kangen Iyel kan?” Rio mencoba menenangkan gadisnya saat ini. Dirinya membawa Ify kesini bukan untuk membuat Ify kemballi merasa bersalah. Namun memang ada satu hal yang akan dia lakukan disini. Sedangkan Ify hanya mengangguk menjawab pertanyaan Rio.

“lagi pula Iyel juga pasti kangen sama kamu Fy, kangen kamu jenguk disini. Di tempat terakhirnya” Ify hanya bisa membenarkan pernyataan Rio barusan. Apa dirinya begitu kejam salama dua tahun terakhir ini tidak ada menjenguk Gabriel. Dan baru inilah pertama kalinya ia kembali ke sini dengan bersama orang yang sangat ia cintai.

“hallo Yel” kini giliran Rio yang mulai berbicara. Dan Ify hanya melihat saja apa yang sedang di lakukan kekasihnya ini.

“kita mungkin gak saling kenal Yel karena memang kita gak pernah jumpa sebelumnya” tambah Rio sambil menatap nisan Gabriel

“gue kesini mau minta izin sama loe Yel” Ify masih terus menatap Rio, melihat apa yang akan Rio lakukan.

“gue akui gue memang beruntung dan sangat-sangat beruntung bisa milikin Ify Yel, tapi mungkin loe yang lebih dulu ngerasain keberuntunga itu dari pada gue”

“Gabriel Stevent gue Mario Stevano gue mau minta restu loe buat jagain bidadari yang sekarang ada di samping gue dan mungkin sekarang ada di hadapan loe”

“gue janji gue bakal jagain dia bahkan gue akan jaga dia lebih dari nyawa gue sendiri” Ify hanya bisa memandang Rio dengantatapan tak percaya. Ini semua sungguh di luar perkiraannya. bahkan Ify ingin teriak sekencang-kencangnya karena saking bahagianya. Dan tanpa Ify sadari air mata bahagia itu mengelir di pipinya. Sungguh Ify tidak bisa berkomentar apa-apa lagi saat ini.

Rio mengalihkan tatapannya ke Ify yang saat ini menatapnya dengan tatapan tak percaya. Rio hanya tersenyum melihat reaksi Ify saat ini. Perlahan Rio menraih ke dua tangan Ify dan menggengamnya. Menatap dengan penuh kelembutan dan rasa sayang.

“Ify, aku tau perjalanan kita masih panjang. Kamu masih mau meraih cita-cita kamu dan aku pun masih mau meraih cita-cita aku. Tapi aku mau nanti kamu yang menjadi pendamping aku Ify, kamu yang menjadi ibu dari anak-anak aku dan kamu yang menjadi penyemangat aku saat aku manjalani hari-hari ku selanjutnya.” Ify diam. Dirinya benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Ini semua begitu suprise dan mengejutkan baginya. Tiba-tiba Rio mengeluarkan kotak beludru berwarna biru langit yang entah dari mana Rio mendapatkannya. Yang Ify tau kotak itu sudah ada di depannya dan di dalamnya terdapat cincin dengan ukiran nama RiFy.

“Fy, Will You Merry Me?” Oh My God. Jika hari ini ada perlombaan siapa orang yang paling beruntung mungkin Ify lah pemenangnya saat ini. Ify menatap mata Rio. Mata itu benar-benar tulus, tak ada sedikitpun tersirat kebohongan di sana. Ify hanya bisa mengangguk sabagai balasan. Dirinya serasa tidak bisa bersuara lagi karena ini semua.

“sumpah Fy? Beneran?” ceplos Rio. Padahal baru beberapa menit yang lalu dirinya bersikap romantis

“Gabrielllllll. Gue janji gue bakal jagain Ify dan bakal jadiin Ify ratu di istana gue nanti” teriak Rio dan langsung memeluk Ify erat. Ify hanya bisa terkekeh di dalam pelukan Rio saat dirinya bisa membuat orang yang ia sayang bahagia.

Gabriel hanya bisa tersenyum melihat Ify dan Rio saat ini. Dirinya benar-benar bahagia Ify bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik dari dirinya.

“semoga kalian bahagia. Doa gue akan selalu buat loe berdua”

‘Gue janji Yel, demi nyawa gue sendiri. Gue akan selalu dan selalu jagain Ify buat loe. bidadari kita’

^_^

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 15 End ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling



Akhirrrrnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... 
sampai juga di pengujung cerita :D
gaje kan? yaiyalah ini aja cerbung pertama gue :p ya kali gak gaje.

*****

“jadi loe semua mau bantuin gue kan?” tanya Rio sedikit memohon, pasalnya Rio, Alvin, Sivia, Tristan dan Shilla sedang berkumpul di rumah Rio sekarang. Entah apa yang mereka tengah bicarakan
                            
“gue sih mau-mau aja Yo sebagai sahabat loe, tapi kan gue gak mungkin bantuin loe sindiri, gue juga butuh orang lain lagi dong buat bantuin gue” jawab Alvin sambil memakan snack yang sempat tadi Rio siapkan

“kak Tian, loe bantuin gue ya? Ini demi masa depan gue kak. Ya ya ya?” kini Rio melancarkan rayuannya (?) ke Tristan

“gue sih ok ok aja” jawab Tristan yang kini sedang merangkulkan tanganya di bahu Shilla yang sedang duduk di sampingnya

“loe Vi, loe mau bantuin gue juga kan?” tanya Rio ke Sivia

“gue mau mau aja sih, selagi Alvin juga bantuin” jawab Sivia sambil menatap Alvin manja, sedangkan Alvin mengarahkan tangannya dan mengacak-acak puncak kepala Sivia, gemas sendiri melihat tingkah kekasihnya itu

“sekarang tinggal loe ni Shill, loe bantuin gue juga kan?”

“apa aku perlu alasan buat gak bantuin kamu Yo?” jawab Shilla

“ok kalau gitu, loe semua udah setuju kan pada mau bantuin gue, besok tinggal jalanin rencananya”

“loe yakin Yo rencana loe bakal bikin Ify speechless” ragu Tristan

“yakinlah, Mario gitu! makannya itu gue minta bantuan loe kak, mana bisa gue ngelakuin rencana gue sendiri” jawab Rio

“terserah loe deh, berdoa aja Ify bakal nerima loe” ejek  Tristan

“Yakkkkkk kak Tian loe ngaraguin gue?” sinis Rio

“dikit” jawab Tristan tanpa doa

“rencana yang bagus sayang” batin seseorang dan beranjak dari tempat persembunyiannya

*****

“gimana De? Loe udah tau apa rencana mereka?” tanya seseorang yang kini sedang duduk di ruang tamu rumahnya

“hemmm, tanpa perlu gue susah-susah mencari, gue udah tau apa rencana mereka”

“good job Dea, sekarang tinggal giliran kita atur rencana selanjutnya”

“hahahaha, loe yakin mau ngelakuin ini?” tanya orang yang bernama Dea

“sangat yakin, gue mau kasih kejutan ke Rio” jawab orang itu, Dea sendiri hanya menggeleng tak mengerti

“Suprice For You Mario”

*****

Ify, Sivia dan Shilla masih sibuk di kamar Ify. Ify sendiri yang bingung dengan sikap kedua sahabatnya ini hanya menurut patuh. Sebenarnya Ify sendiri sudah jengah, bayangkan bisa di hitung sudah tujuh kali Ify bolak-balik kamar mandi hanya untuk mencari baju yang cocok menurut Sivia dan Shilla untuk dirinya pakai. Belum lagi nanti wajahnya harus di lukis dengan make up yang menurut Ify itu benda yang menakutkan karena Ify  jarang dan bahkan sangat jarang menyentuh yang namanya make up, hanya untuk keadaan tertentu dan darurat Ify memakainya.

“jangan banyak gerak Ify, nanti make up nya gak rapi, jadi berantakan karena loe banyak gerak” omel Sivia karena Ify sedari tadi menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri hingga membuat Sivia sedikit kesulitan untuk mendandani Ify

“bodo, lagian loe pada kenapa sih? Kesurupan? Pakai dandanin gue kayak gini, gue lagi gak mau kemana-mana Si-vi-a” ucap Ify penuh penekanan saat mengucapkan nama Sivia

“siapa bilang, kamu harus dandan yang cantik hari ini, ada yang mau ketemu sama kamu nanti Ify” jawab Shilla tangannya masih dengan lihai memakaikan maskara di bulu mata Ify

“ngapain pakai dandan gini? Emang presiden yang mau gue temuin, udah ah, pokoknya gue gak mau gini-ginian” bantah Ify sambil mengambil tisu yang ada dihadapannya untuk mengahapus make up di wajahnya

“eitssss, loe fikir gue ngizinin loe buat hapus hasil jerih payah gue? Loe nurut aja, ok” cegah Sivia, Ify hanya melengos.

******

“gimana? Udah semua Vin?” tanya Rio saat semuanya telah selesai mengerjakan tugas masing-masing dan saat ini sedang duduk santai di atas rerumputan

“udah, awas aja loe habis ini gak bayar gue” kesal Alvin

“hehehe gitu amat loe sama sahabat loe” jawab Rio

“bodo”

“kak Tian mana?” tanya Rio saat tidak menemukan sosok Tristan

“noh lagi beli minum di sebrang jalan” tunjuk Alvin       kesosok yang yang Rio cari

“ok, berarti tinggal tugas gue selanjutnya” ucap Rio sambil tersenyum bahagia dan berharap rencananya akan berhasil

******

Ify melangkahkan kakinya menuju tempat yang dirahasiakan Sivia dan Shilla tadi, kakinya dari tadi pun masih setia menelusuri tempat itu. Ify tau bahkan sangat tau tempat ini. Ini adalah danau yang telah menjadi tempat favoritnya semenjak mengenal Rio. Tapi kenapa Sivia dan Shilla membawanya kesini? Lalu siapa orang yang katanya ingin bertemu dengan dirinya. Ify masih tetap menelusuri tempat itu hingga akhirnya Ify melihat cahaya yang sepertinya berasal dari cahaya lilin. Dan semakin dekat Ify dapat melihat dengan jelas bahwa cahaya lilin itu membentuk sebuah nama “ALYSSA” Ify speechless saat itu juga, lalu tak jauh dari situ terdapat juga sebuah tempat untuk dinner. Apa orang itu juga yang menyiapkan semua ini? Diam-diam Ify menyunggingkan senyum yang mungkin hanya dialah yang tau meksud senyum manis di bibirnya itu.

“udah lama?” tanya seseorang membuat Ify membalikkan tubuhnya dan langsung menemukan sosok Rio yang telah berdiri di hadapannya

“Rio” kaget Ify, apa lagi saat ini Rio sangat-sangatlah tampan menurut Ify. Menggunakan kemeja biru muda yang lengannya di lipat hingga siku, lalu model rambutnya yang dibuat sedikit tak beraturan namun malah itulah yang membuat Rio semakin terlihat tampan

“ayo” ajak Rio menarik lembut tangan Ify, Ify yang masih bingung hanya nurut saja.

Rio membawa Ify ke pojok tepi danau yang ternyata Rio juga sudah mempersiapkan sesuatu juga di sana. Ify sendiri sudah tak bisa berkata apa-apa saat melihat kejutan Rio. Di hadapannya saat ini semua kumpulan foto masa lalunya dengan Gabriel yang di susun seperti sebuah mading. Dan lampu-lampu lampion yang tergantung membuat suasana malam di danau ini terlihat lebih terang. Tapi Bagaimana Rio mendapatkan ini semua? Bahkan dirinya sendiri pun tak memiliki semua foto-foto itu. Saat itu juga air mata Ify turun, entah air mata sedih, bahagia atau pun air mata kecewa. Ify sendiri tak tahu.

Lalu Ify mengalihkan pandangannya ke sebelah foto kenangan dirinya dan Gabriel tersebut dimana foto itu adalah foto kenangannya bersama Rio, dan entah kenapa Ify merasa hatinya berdesir saat melihat foto itu dan hatinya pun seakan bersorak bahagia. Mata Ify masih tertuju pada foto saat dirinya dan Rio pergi ke dufan.

“Fy” panggil Rio saat melihat Ify masih asyik melihat foto-foto yang ada di hadapannya. Ify sendiri langsung mengalihkan pandangannya ke Rio. Ify mengerenyit bingung saat Rio seakan sedang gugup saat ini

“Alyssa. Mungkin saat ini gue belum bisa menggantikan posisi Gabriel di hati loe, gue juga belum bisa menjadi yang seperti loe inginkan. Tapi gue janji Fy, gue akan mencintai loe dengan cara gue sendiri.”

“gue Mario Fy. Mario yang akan terus mencintai loe, Mario yang akan terus ada buat loe, Mario yang akan selalu melindungi loe dan gue Mario yang hidupnya hanya untuk seorang Alyssa” tambah Rio tangannya meraih tangan Ify dan menggenggam lembut. Ify diam. Masih mencoba mencerna kata-kata Rio barusan, ini bukan mimpi kan? Hey... siapa pun kalian, katakan ini bukanlah mimpi.

“gu... gue..” Ify tidak menlanjutkan jawabannya. Matanya masih menatap sosok yang saat ini berdiri berjarak sedikit jauh dengan dirinya dan Rio. Orang tersebut tersenyum, lalu detik berikutnya menodongkan sebuah pistol kearah Rio membuat Ify membelalak kaget.

“Riooo.... awassss”

“Doorrrrr” Rio kaget saat Ify berteriak lalu memutar posisi mereka. Dan Rio semakin kaget karena detik itu juga terdengar suara peletuk pistol yang di lepas

“Ifyyyy” pekik Rio saat melihat Ify ingin ambruk. Rio langsung menangkap tubuh Ify dan untung masih terjatuh di pangkuan Rio

“Fy.. Ify” panik Rio sambil menepuk-nepuk pelan pipi Ify

“Fy, bangun Fy. Pleasee bangun” Rio semakin panik.

“Ify pleasee bangun Fy” ucap Rio masih menepuk pelan pipi Ify. Rio memasukkan tangannya di kantong celananya, mencari benda yang bisa membantunya saat ini.

 Dan saat itu juga Rio merutuki kebodohannya saat benda yang ia cari tidak ia temukan, bagaimana ia bisa menelfon Tristan atau Alvin saat ini jika handphonenya ia tinggal.

“Ify” lirih Rio pasrah, Rio menempelkan dahinya ke dahi Ify. Dirinya belum siap bahkan tidak akan pernah siap jika harus kehilangan Ify

“aku sayang kamu Alyssa”

“aku juga sayang kamu Mario” Rio tersentak saat suara lembut itu terdengar di telinganya. Dirinya tidak salah dengarkan?

“Ify” lirih Rio dan Rio dapat langsung melihat Ify sedang tersenyum manis saat ini

“kenapa?” tanya Ify sambil merubah posisinya menjadi duduk, dan detik itu juga Rio langsung memeluk erat tubuh Ify

        “kamu jangan tinggalin aku” ucap Rio serak di sela-sela pelukannya

“heyy, gue gak ninggalin loe, buktinya gue masih disini” jawab Ify

“tapi itu tadi......”

“suprice For You Mario” bisik Ify lembut di telinga Rio.

Rio tidak tahu saat ini harus kesal, marah, senang, speechless, semua itu sekarang berkumpul dan bergulum di relung hatinya

“Suprice kamu gak lucu tau” kesal Rio saat ia sadartenyata ini semua adalah ide dari kejahilan Ify

“heheh” Ify hanya terkekeh menanggapi kekesalan Rio

“Fy” panggil Rio yang kini sedang duduk menghadap Ify dan menggengam tangan Ify. Ify hanya membalas tatapan lembut Rio.

“Fy, aku memang bukan orang yang romantis, aku juga gak bisa merangkai kata-kata romantis buat kamu, aku minta kamu kesini Cuma mau ungkapin satu kalimat dan mungkin ini biasa dan mungkin kamu dengar, tapi aku ungkapin ini tulus dari sini” ucap Rio dan menuntun tangan Ify ke dadanya

“loe bisa rasain kan Fy, gimana detak jantung gue sekarang? Ini Fy yang gue rasain saat gue di dekat loe, bahkan dari awal kita bertemu sampai sekarang

“Alyssa, do you wanna be my girl ?” tanya Rio sambil manatap Ify penuh harap. Ify masih diam, pertanyaan lebih tepatnya ungkapan perasaan Rio tersebut benar-benar membuatnya bahagia

“Fy” panggil Rio lagi karena Ify masih Diam

“kalau gue tolak, endingnya gak seru dong. Readers pasti pada demo sama author” jawab Ify :P

“so?”

“yes, I Do Mario” jawab Ify mantap sambil memasang senyum termanisnya yang ia punya

“beneran?”

“hemmm” jawab Ify mengangguk-anggukkan kepalanya

“YESSSSS!!!!” girang Rio dan langsung memeluk Ify erat

“Fy” panggil Rio dan melepas pelukannya

“ya” jawab Ify

“terus yang tembak-tembak tadi ulahnya siapa?” tanya Rio

“Gue” jawab seseorang yang tiba-tiba datang

“Dea” kaget Rio

“ya Gue” jawab Dea

“kok....”

“gue Cuma mau bantuin Ify aja kok, sekalian tanda permintaan maaf gue, gue juga sekalian mau minta maaf buat semua kejahatan yang udah sepupu gue lakuin sama Ify. Debo” jelas Dea. Rio sudah kelimpungan sendiri mendengar nama Debo Dea sebut, bukan, bukan Rio yang takut, namun yang Rio takutkan Ify akan ketakutan

“aku gak papa sayang” ucap Ify yang sepertinya tau apa yang Rio rasakan

“tapi...”

“Debo memang masa lalu yang amat sangat menakutkan buat aku Yo, tapi karena kamu aku gak takut lagi sekarang.”

“dan yang harus kamu tau, Gabriel memang gak seutuhnya hilang dari hati aku, gabriel itu bintang di hati aku Yo, dia akan tetap mengisi di salah satu sisi hati aku. Tapi kamu? kamu matahari aku dan itu artinya kamu itu nyawa aku. Seseorang bisa hidup tanpa bintang Yo, tapi seseorang gak akan bisa hidup tanpa matahari” jelas Ify. Sedangkan Rio yang mendengar hanya diam, tidak menyangka Ify akan mengatakan kata-kata indah itu

“ehem. Ya udah deh, gue pamit dulu ya, bahagia buat kalian berdua” ucap Dea lalu melangkah pergi meninggalkan keduanya

“makasih Dea” teriak Ify, Dea yang masih mendengar hanya mengacungkan jempolnya.

“udah jadi ni pak bosss, jangan lupa PJ ya” entah dari mana datangnya kini Alvin, Sivia, Tristan dan Shilla sudah berada di tempat Ify dan Rio

“otak loe gratisan mulu Vin” cibir Rio

“yakkkkk!!!!!! Loe tinggal di minta PJ juga, usaha gue bantuin loe itu” jawab Alvin tak terima

“ketimbang bantuin gue doang minta bayaran” sinis Rio

“loe fikir di dunia ini ada yang gratis”

“yakkkkkkk!!!!! Kanapa kalian berdua jadi berantem” teriak Ify, Sivia, Shilla dan Tristan kompak

“DIAMMMM!!!!” teriak Rio dan Alvin kompak

“ya udah Shill kita tinggalin aja tu dua orang” ajak Tristan menarik Shilla

“Vin loe ikut gue apa milih gue tinggal?” ucap Sivia

“ikuuutttttt” teriak Alvin lalu mengejar Sivia yang sudah jalan duluan

“Fy”

“aku cinta kamu” tambah Rio, Ify hanya tersenyum

“GUE CINTA LOE MARIOOOOO!!!!”

END :D

Hahhhh, usap dahi :D
Akhirnya ini cerita kelar jug :D
Makasih anget buat yang udah mau baca, gue bakalan seneng bangat kalau lo semua suka sama cerbung gaje ini :D
Ok lah gue gak mau pidato lama-lama. intinya tunggu aja Miracle Of Love ~Milov~ di postingan selanjutnya :D
salam hangat buat semuaaaaa :D

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.