Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling
Akhirrrrnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....
sampai juga di pengujung cerita :D
gaje kan? yaiyalah ini aja cerbung pertama gue :p ya kali gak gaje.
*****
“jadi
loe semua mau bantuin gue kan?” tanya Rio sedikit memohon, pasalnya Rio, Alvin,
Sivia, Tristan dan Shilla sedang berkumpul di rumah Rio sekarang. Entah apa
yang mereka tengah bicarakan
“gue
sih mau-mau aja Yo sebagai sahabat loe, tapi kan gue gak mungkin bantuin loe
sindiri, gue juga butuh orang lain lagi dong buat bantuin gue” jawab Alvin
sambil memakan snack yang sempat tadi Rio siapkan
“kak
Tian, loe bantuin gue ya? Ini demi masa depan gue kak. Ya ya ya?” kini Rio
melancarkan rayuannya (?) ke Tristan
“gue
sih ok ok aja” jawab Tristan yang kini sedang merangkulkan tanganya di bahu
Shilla yang sedang duduk di sampingnya
“loe
Vi, loe mau bantuin gue juga kan?” tanya Rio ke Sivia
“gue
mau mau aja sih, selagi Alvin juga bantuin” jawab Sivia sambil menatap Alvin
manja, sedangkan Alvin mengarahkan tangannya dan mengacak-acak puncak kepala
Sivia, gemas sendiri melihat tingkah kekasihnya itu
“sekarang
tinggal loe ni Shill, loe bantuin gue juga kan?”
“apa
aku perlu alasan buat gak bantuin kamu Yo?” jawab Shilla
“ok
kalau gitu, loe semua udah setuju kan pada mau bantuin gue, besok tinggal
jalanin rencananya”
“loe
yakin Yo rencana loe bakal bikin Ify speechless” ragu Tristan
“yakinlah,
Mario gitu! makannya itu gue minta bantuan loe kak, mana bisa gue ngelakuin
rencana gue sendiri” jawab Rio
“terserah
loe deh, berdoa aja Ify bakal nerima loe” ejek Tristan
“Yakkkkkk
kak Tian loe ngaraguin gue?” sinis Rio
“dikit”
jawab Tristan tanpa doa
“rencana
yang bagus sayang” batin seseorang dan beranjak dari tempat persembunyiannya
*****
“gimana
De? Loe udah tau apa rencana mereka?” tanya seseorang yang kini sedang duduk di
ruang tamu rumahnya
“hemmm,
tanpa perlu gue susah-susah mencari, gue udah tau apa rencana mereka”
“good
job Dea, sekarang tinggal giliran kita atur rencana selanjutnya”
“hahahaha,
loe yakin mau ngelakuin ini?” tanya orang yang bernama Dea
“sangat
yakin, gue mau kasih kejutan ke Rio” jawab orang itu, Dea sendiri hanya
menggeleng tak mengerti
“Suprice
For You Mario”
*****
Ify,
Sivia dan Shilla masih sibuk di kamar Ify. Ify sendiri yang bingung dengan
sikap kedua sahabatnya ini hanya menurut patuh. Sebenarnya Ify sendiri sudah
jengah, bayangkan bisa di hitung sudah tujuh kali Ify bolak-balik kamar mandi
hanya untuk mencari baju yang cocok menurut Sivia dan Shilla untuk dirinya
pakai. Belum lagi nanti wajahnya harus di lukis dengan make up yang menurut Ify
itu benda yang menakutkan karena Ify
jarang dan bahkan sangat jarang menyentuh yang namanya make up, hanya
untuk keadaan tertentu dan darurat Ify memakainya.
“jangan
banyak gerak Ify, nanti make up nya gak rapi, jadi berantakan karena loe banyak
gerak” omel Sivia karena Ify sedari tadi menggerakkan kepalanya kekanan dan
kekiri hingga membuat Sivia sedikit kesulitan untuk mendandani Ify
“bodo,
lagian loe pada kenapa sih? Kesurupan? Pakai dandanin gue kayak gini, gue lagi
gak mau kemana-mana Si-vi-a” ucap Ify penuh penekanan saat mengucapkan nama
Sivia
“siapa
bilang, kamu harus dandan yang cantik hari ini, ada yang mau ketemu sama kamu
nanti Ify” jawab Shilla tangannya masih dengan lihai memakaikan maskara di bulu
mata Ify
“ngapain
pakai dandan gini? Emang presiden yang mau gue temuin, udah ah, pokoknya gue
gak mau gini-ginian” bantah Ify sambil mengambil tisu yang ada dihadapannya
untuk mengahapus make up di wajahnya
“eitssss,
loe fikir gue ngizinin loe buat hapus hasil jerih payah gue? Loe nurut aja, ok”
cegah Sivia, Ify hanya melengos.
******
“gimana?
Udah semua Vin?” tanya Rio saat semuanya telah selesai mengerjakan tugas
masing-masing dan saat ini sedang duduk santai di atas rerumputan
“udah,
awas aja loe habis ini gak bayar gue” kesal Alvin
“hehehe
gitu amat loe sama sahabat loe” jawab Rio
“bodo”
“kak
Tian mana?” tanya Rio saat tidak menemukan sosok Tristan
“noh
lagi beli minum di sebrang jalan” tunjuk Alvin
kesosok yang yang Rio cari
“ok,
berarti tinggal tugas gue selanjutnya” ucap Rio sambil tersenyum bahagia dan
berharap rencananya akan berhasil
******
Ify
melangkahkan kakinya menuju tempat yang dirahasiakan Sivia dan Shilla tadi,
kakinya dari tadi pun masih setia menelusuri tempat itu. Ify tau bahkan sangat
tau tempat ini. Ini adalah danau yang telah menjadi tempat favoritnya semenjak
mengenal Rio. Tapi kenapa Sivia dan Shilla membawanya kesini? Lalu siapa orang
yang katanya ingin bertemu dengan dirinya. Ify masih tetap menelusuri tempat
itu hingga akhirnya Ify melihat cahaya yang sepertinya berasal dari cahaya
lilin. Dan semakin dekat Ify dapat melihat dengan jelas bahwa cahaya lilin itu
membentuk sebuah nama “ALYSSA” Ify speechless saat itu juga, lalu tak jauh dari
situ terdapat juga sebuah tempat untuk dinner. Apa orang itu juga yang menyiapkan
semua ini? Diam-diam Ify menyunggingkan senyum yang mungkin hanya dialah yang
tau meksud senyum manis di bibirnya itu.
“udah
lama?” tanya seseorang membuat Ify membalikkan tubuhnya dan langsung menemukan
sosok Rio yang telah berdiri di hadapannya
“Rio”
kaget Ify, apa lagi saat ini Rio sangat-sangatlah tampan menurut Ify.
Menggunakan kemeja biru muda yang lengannya di lipat hingga siku, lalu model
rambutnya yang dibuat sedikit tak beraturan namun malah itulah yang membuat Rio
semakin terlihat tampan
“ayo”
ajak Rio menarik lembut tangan Ify, Ify yang masih bingung hanya nurut saja.
Rio
membawa Ify ke pojok tepi danau yang ternyata Rio juga sudah mempersiapkan
sesuatu juga di sana. Ify sendiri sudah tak bisa berkata apa-apa saat melihat
kejutan Rio. Di hadapannya saat ini semua kumpulan foto masa lalunya dengan
Gabriel yang di susun seperti sebuah mading. Dan lampu-lampu lampion yang
tergantung membuat suasana malam di danau ini terlihat lebih terang. Tapi
Bagaimana Rio mendapatkan ini semua? Bahkan dirinya sendiri pun tak memiliki
semua foto-foto itu. Saat itu juga air mata Ify turun, entah air mata sedih,
bahagia atau pun air mata kecewa. Ify sendiri tak tahu.
Lalu
Ify mengalihkan pandangannya ke sebelah foto kenangan dirinya dan Gabriel
tersebut dimana foto itu adalah foto kenangannya bersama Rio, dan entah kenapa
Ify merasa hatinya berdesir saat melihat foto itu dan hatinya pun seakan
bersorak bahagia. Mata Ify masih tertuju pada foto saat dirinya dan Rio pergi
ke dufan.
“Fy”
panggil Rio saat melihat Ify masih asyik melihat foto-foto yang ada di
hadapannya. Ify sendiri langsung mengalihkan pandangannya ke Rio. Ify
mengerenyit bingung saat Rio seakan sedang gugup saat ini
“Alyssa.
Mungkin saat ini gue belum bisa menggantikan posisi Gabriel di hati loe, gue
juga belum bisa menjadi yang seperti loe inginkan. Tapi gue janji Fy, gue akan
mencintai loe dengan cara gue sendiri.”
“gue
Mario Fy. Mario yang akan terus mencintai loe, Mario yang akan terus ada buat
loe, Mario yang akan selalu melindungi loe dan gue Mario yang hidupnya hanya
untuk seorang Alyssa” tambah Rio tangannya meraih tangan Ify dan menggenggam
lembut. Ify diam. Masih mencoba mencerna kata-kata Rio barusan, ini bukan mimpi
kan? Hey... siapa pun kalian, katakan ini bukanlah mimpi.
“gu...
gue..” Ify tidak menlanjutkan jawabannya. Matanya masih menatap sosok yang saat
ini berdiri berjarak sedikit jauh dengan dirinya dan Rio. Orang tersebut
tersenyum, lalu detik berikutnya menodongkan sebuah pistol kearah Rio membuat
Ify membelalak kaget.
“Riooo....
awassss”
“Doorrrrr”
Rio kaget saat Ify berteriak lalu memutar posisi mereka. Dan Rio semakin kaget
karena detik itu juga terdengar suara peletuk pistol yang di lepas
“Ifyyyy”
pekik Rio saat melihat Ify ingin ambruk. Rio langsung menangkap tubuh Ify dan
untung masih terjatuh di pangkuan Rio
“Fy..
Ify” panik Rio sambil menepuk-nepuk pelan pipi Ify
“Fy,
bangun Fy. Pleasee bangun” Rio semakin panik.
“Ify
pleasee bangun Fy” ucap Rio masih menepuk pelan pipi Ify. Rio memasukkan tangannya
di kantong celananya, mencari benda yang bisa membantunya saat ini.
Dan saat itu juga Rio merutuki kebodohannya
saat benda yang ia cari tidak ia temukan, bagaimana ia bisa menelfon Tristan
atau Alvin saat ini jika handphonenya ia tinggal.
“Ify”
lirih Rio pasrah, Rio menempelkan dahinya ke dahi Ify. Dirinya belum siap
bahkan tidak akan pernah siap jika harus kehilangan Ify
“aku
sayang kamu Alyssa”
“aku
juga sayang kamu Mario” Rio tersentak saat suara lembut itu terdengar di
telinganya. Dirinya tidak salah dengarkan?
“Ify”
lirih Rio dan Rio dapat langsung melihat Ify sedang tersenyum manis saat ini
“kenapa?”
tanya Ify sambil merubah posisinya menjadi duduk, dan detik itu juga Rio
langsung memeluk erat tubuh Ify
“kamu jangan tinggalin aku” ucap Rio
serak di sela-sela pelukannya
“heyy,
gue gak ninggalin loe, buktinya gue masih disini” jawab Ify
“tapi
itu tadi......”
“suprice
For You Mario” bisik Ify lembut di telinga Rio.
Rio
tidak tahu saat ini harus kesal, marah, senang, speechless, semua itu sekarang berkumpul
dan bergulum di relung hatinya
“Suprice
kamu gak lucu tau” kesal Rio saat ia sadartenyata ini semua adalah ide dari
kejahilan Ify
“heheh”
Ify hanya terkekeh menanggapi kekesalan Rio
“Fy”
panggil Rio yang kini sedang duduk menghadap Ify dan menggengam tangan Ify. Ify
hanya membalas tatapan lembut Rio.
“Fy,
aku memang bukan orang yang romantis, aku juga gak bisa merangkai kata-kata
romantis buat kamu, aku minta kamu kesini Cuma mau ungkapin satu kalimat dan
mungkin ini biasa dan mungkin kamu dengar, tapi aku ungkapin ini tulus dari
sini” ucap Rio dan menuntun tangan Ify ke dadanya
“loe
bisa rasain kan Fy, gimana detak jantung gue sekarang? Ini Fy yang gue rasain
saat gue di dekat loe, bahkan dari awal kita bertemu sampai sekarang
“Alyssa, do you wanna
be my girl ?” tanya Rio sambil manatap Ify penuh harap. Ify masih diam,
pertanyaan lebih tepatnya ungkapan perasaan Rio tersebut benar-benar membuatnya
bahagia
“Fy” panggil Rio lagi
karena Ify masih Diam
“kalau gue tolak,
endingnya gak seru dong. Readers pasti pada demo sama author” jawab Ify :P
“so?”
“yes, I Do Mario”
jawab Ify mantap sambil memasang senyum termanisnya yang ia punya
“beneran?”
“hemmm” jawab Ify
mengangguk-anggukkan kepalanya
“YESSSSS!!!!” girang
Rio dan langsung memeluk Ify erat
“Fy” panggil Rio dan
melepas pelukannya
“ya” jawab Ify
“terus yang
tembak-tembak tadi ulahnya siapa?” tanya Rio
“Gue” jawab seseorang
yang tiba-tiba datang
“Dea” kaget Rio
“ya Gue” jawab Dea
“kok....”
“gue Cuma mau bantuin
Ify aja kok, sekalian tanda permintaan maaf gue, gue juga sekalian mau minta
maaf buat semua kejahatan yang udah sepupu gue lakuin sama Ify. Debo” jelas
Dea. Rio sudah kelimpungan sendiri mendengar nama Debo Dea sebut, bukan, bukan
Rio yang takut, namun yang Rio takutkan Ify akan ketakutan
“aku gak papa sayang”
ucap Ify yang sepertinya tau apa yang Rio rasakan
“tapi...”
“Debo memang masa
lalu yang amat sangat menakutkan buat aku Yo, tapi karena kamu aku gak takut
lagi sekarang.”
“dan yang harus kamu
tau, Gabriel memang gak seutuhnya hilang dari hati aku, gabriel itu bintang di
hati aku Yo, dia akan tetap mengisi di salah satu sisi hati aku. Tapi kamu?
kamu matahari aku dan itu artinya kamu itu nyawa aku. Seseorang bisa hidup
tanpa bintang Yo, tapi seseorang gak akan bisa hidup tanpa matahari” jelas Ify.
Sedangkan Rio yang mendengar hanya diam, tidak menyangka Ify akan mengatakan
kata-kata indah itu
“ehem. Ya udah deh,
gue pamit dulu ya, bahagia buat kalian berdua” ucap Dea lalu melangkah pergi
meninggalkan keduanya
“makasih Dea” teriak
Ify, Dea yang masih mendengar hanya mengacungkan jempolnya.
“udah jadi ni pak
bosss, jangan lupa PJ ya” entah dari mana datangnya kini Alvin, Sivia, Tristan
dan Shilla sudah berada di tempat Ify dan Rio
“otak loe gratisan
mulu Vin” cibir Rio
“yakkkkk!!!!!! Loe
tinggal di minta PJ juga, usaha gue bantuin loe itu” jawab Alvin tak terima
“ketimbang bantuin
gue doang minta bayaran” sinis Rio
“loe fikir di dunia
ini ada yang gratis”
“yakkkkkkk!!!!!
Kanapa kalian berdua jadi berantem” teriak Ify, Sivia, Shilla dan Tristan
kompak
“DIAMMMM!!!!” teriak
Rio dan Alvin kompak
“ya udah Shill kita
tinggalin aja tu dua orang” ajak Tristan menarik Shilla
“Vin loe ikut gue apa
milih gue tinggal?” ucap Sivia
“ikuuutttttt” teriak
Alvin lalu mengejar Sivia yang sudah jalan duluan
“Fy”
“aku cinta kamu”
tambah Rio, Ify hanya tersenyum
“GUE CINTA LOE
MARIOOOOO!!!!”
END :D
Hahhhh, usap dahi :D
Akhirnya ini cerita kelar jug :D
Makasih anget buat yang udah mau baca, gue bakalan seneng bangat kalau lo semua suka sama cerbung gaje ini :D
Ok lah gue gak mau pidato lama-lama. intinya tunggu aja Miracle Of Love ~Milov~ di postingan selanjutnya :D
salam hangat buat semuaaaaa :D