Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling
*****
@rumah
Alvin
Alvin
tengah tiduran di kamarnya, fikirannya melayang, merekam semua kejadian yang
akhir-akhir ini ia alami, hingga sampai kejadian dimana dirinya harus bertemu
lagi dengan Shilla, gadis yang selama ini ia hindari, sampai-sampai ia nekat
mengikuti Rio pindah ke indonesia hanya untuk menghindari gadis itu, tapi,
sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kapadanya sampai akhirnya mempertemukan
dirinya dan Shilla kembali.
Tiba-tiba
wajah Sivia melintas di fikirannya, gadis yang akhir-akhir ini berhasil
membuatnya melupakan Shilla, pipi chubby.nya, lesung pipinya, senyum manisnya,
tingkah kesalnya semua terekam jelas di memorinya,, seperti sebuah file yang
sulit untuk di hapus dari fikirannya, mengingat wajah gadis chubby itu membuat
Alvin tersenyum sendiri.
“tu
bocah lagi apa ya?” gumam Alvin sambil memainkan BB.nya
“aha”
girang Alvin saat mendapat pencerahan (?)
“send”
gumam Alvin dan tersenyum setelah pesan tersebut terkirim ke nomor tujuannya.
Drttt....drttt...
Hanya
butuh dua menit Alvin mendapat balasannya
From
: Sivia Bawel :P
Apa
loe resek sms gue?
Kangen
ha?
Alvin
tersenyum sendiri membaca balasan dari Sivia. Kangen? Ia kah dirinya kangen
dengan gadis bawel itu? Bisa jadi seperti itu, karena buat apa ia meng-sms jika
dirinya tidak kangen. Ah,, tidak, bukan kangen, tapi ia hanya ingin berdebat
saja dengan gadis itu. Lalu Alvin berfikir sejenak untuk membalas pesan Sivia
tersebut. Setelah mendapat kata-kata yang tepat Alvin pun menekan tombol send
kembali.
Drttt....
drtttt....
From
: Sivia Bawel :P
Loe
kangen bilang aja :P
Gak
usah pake banyak alesan,
Basi
tau gak alesan loe,
Hahaha,
seorang Alvinjo kengen
Sama
Sivia Azizah?
Wow,
amazing :P
Alvin
mencak-mencak sendiri membaca balasan Sivia, niatnya ingin membuat Sivia kesal,
malah dirinya yang di buat kesal oleh Sivia.
Drtttt,,,,drttttt...
From
: Sivia Bawel :P
Ha,
gak salah gue, loe mau jadi
Supir
gue?
Alvin
melotot dan di buat kesal untuk yang entah keberapa kalinya, bisa-bisanya Sivia
menjudgenya sebagai supir pribadi, lagian mana ada supir pribadi keren kayak
gue. Narsis Alvin
From
: Sivia Bawel :P
Hahahahaha....
Sorry,
sorry. Ok gue tunggu ;)
See
you ;)
Kali
ini Alvin mengembangkan senyumnya, Sivia benar-benar istimewa, hanya dengan
berkomunikasi lewat sms namun Alvin merasa semua bebannya lenyap begitu saja.
Akhirnya alvin memilih tidur setelah membalas pesan terakhir ke Sivia.
******
Sivia
masih asyik berkutat dengan novel barunya,hingga akhirnya sebuah dering HP
mengalihkan perhatiannya.
From
: Alvin Rese’ -_-
Bawelllll
:P
Sivia
mengerenyit bingung, tumben banget Alvin meng-sms.nya namun tak bisa Sivia
pungkiri hatinya tersenyum senang. Dan tak menunggu lama Sivia membalas pesan
tersebut.
Drtttt.....
drtttt.....
Sivia
langsung meraih BB.nya saat sebuah balasan sms yang sudah dapat ia tebak siapa
pengirimnya.
From
: Alvin Rese’ -_-
Hello,
gue kangen ame loe?
Jangan
mimpi cewek bawel,
Dan
jangan terlalu banyak berharap,
Berharap
kalo gue kangen loe,
Cissshhhh,
bermimpilah.
Sivia
menatap tajam BB.nya saat membaca balasan pesan dari Alvin, namun sebuah ide
terlintas untuk membalas Alvin.
“send”
gumam Sivia, dan Sivia sekarang sudah cekikikan sendiri, saat membayangkan
bagaimana raut kesal Alvin saat ini
“hahahahaha”
tawa Sivia
Drttt...
drttt...
BB
Sivia kembali berbunyi dan dengan semanagt Sivia membukanya.
From
: Alvin Rese’ -_-
Terserah
loe, capek ngomong
Ama
cewek PD kayak loe. -_-
Eh,
besok berangkat bareng ya.
Gue
jemput jam setengah tujuh.
Sivia
hampir melompat kegirangan saat membaca balasan pesan dari Alvin, yang benar
saja, Alvin mengajak berangkat bareng.
‘huh
gak mungkin nolak ni gue’ batin Sivia senyum-senyum sendiri.
Drttt....
drtttt...
From
: Alvin Rese’ -_-
Whattttt,,,,
Supir
pribadi loe, najong tau gak,
Ya
udah kalo gak mau.
Lagian
mana ada supir yang cakep
Nan
ganteng kayak gue. ._.
“hahahahaha”
Sivia tertawa membaca balasan dari Alvin dalan hati ia membenarkan perkataan Alvin,
mana ada supir cakep kayak Alvin. Hihihihi
Drtttt....
drtttt..
From
: Alvin Rese’ -_-
See
youuuuu ;)
Sivia
memilih tidak membalas pesan Alvin lagi, dan memilih merebahkan tubuhnya di
ranjang empuknya, sambil mendekap erat BB.nya.
“see
you cowok Rese’” gumam Sivia dan akhirnya terlelap.
*****
Hening,
itu lah yang terjadi di antara sepasang kekasih ini, entah apa penyebabnya,
namun masing-masing tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Hanya sibuk
dengan makanannya masing-masing.
“kak
Tian” panggil Shilla membuka pembicaraan, atmosfir canggung sedikit terasa
antara keduanya
“iya”
jawab Tristan mengalihkan sebentar tatapannnya ke kasihnya tersebut
“Shilla
sayang sama kakak, kakak percayakan?” tanya Shilla entah kenapa ia ingin saat
ini Tristan percaya ke dirinya.
“ia
sayang, aku percaya sama kamu, kamu kenapa sih? Kok akhir-akhir ini kamu agak
aneh?” tanya Tristan, Shilla diam
“mau
cerita?” tanya Tristan lalu berdiri dari kursinya dan mendekati Shillayang
berada di sebrang meja makan
“Shilla
gak papa kok kak, ya udah kita berangkat yuk, tar Shilla telat” ajak Shilla
menarik lengan Tristan
‘kamu
belum mau cerita Shilla’ batin Tristan
******
Sivia
sudah siap dengan seragam sekolahnya, pagi ini senyumnya terus mengembang di
bibirnya membuat pipi chubby.nya semakin chubby.
“tinnnn,,,tinnnn”
suara klakson motor telah terdengar dari luar rumah, Sivia yang sudah
mengetahui siapa, langsung turun kebawah menemui sosok yang dari tadi memang
sudah ia tunggu.
“udah
lama?” tanya Sivia basa-basi sambil merapikan tas gendongnya
“belum
kok, gue juga baru nyampek” jujur Alvin
“Vin,
loe beneran cocok loh Vin jadi supir Pribadi gue” ejek Sivia memulai
pertengkaran, sedangkan Alvin sudah mengerucutkan bibirnya
“huh,
gak papa deh, gue iklas jadi supir pribadi loe Vi, apa sih yang gak buat loe
Via sayang” goda Alvin, ingin membalas Sivia, dan dapat Alvin lihat semburat
merah di pipi chubbynya. Membuat Alvin terkikik geli
“pletakkkk”
“awwww”
ringis Alvin karena mendapat jitakan maut dari Sivia
“sakitttt
Via” keluh Alvin sambil mengelus kepalanya
“syukurin,
godain aja terus gue, biar habis tu kepala loe” sewot Sivia kesal
“ya
elah Vi, gue gak godain loe” bela Alvin
“ia
gak godain tapi gombal, eneg tau gak gue dengernya”
“ya
udah yok berangkat, telat” ajak Sivia dan langsung duduk tempat penumpang.
“beneran
kayak supir gue” gerutu Alvin
*******
Bel
istirahat berbunyi, menandakan waktu belajar mengajar selesai dan di gantikan
waktu istirahat, semua murid telah berhamburan keluar tak terkecuali Ify dan
kawan-kawan. Ify, Rio, Sivia, Alvin dan Shilla melangkahkan kakinya menuju
kantin. Walau suasana sedikit mencekam karena Alvin dan Shilla. Shilla awalnya
menolak untuk ke kantin bersama, namun Ify memaksanya hingga mau tak mau Shilla
menurutinya.
Rio
berusaha menarik hati pujaan hatinya dengan gombalan-gombalannya, namun Ify
hanya menanggapi dengan sikap cueknya,, Shilla, Alvin sama-sama diam, dan Sivia
pun memilih diam karena dirinya pun bingung ingin berbicara apa.
“eh,
itu bangku kosong,” ucap Rio melihat bangku kosong di pojok kiri kantin. Tanpa
komando semuanya berjalan menuju bangku tersebut
“ya
udah, loe semua pesen apa? Biar gue yang pesenin” ucap Sivia buka suara
“gue
nasi goreng sama pop ice melon aja” jawab Ify
“gue
samain aja kayak ayang Ify” ucap Rio sambil menggerlingkan mata ke Ify
“loe
Vin?” tanya Sivia
“samain
aja”
“loe
Shill?”
“gue
ikut loe pesen makanan aja deh, yuk” ajak Shilla bergegas meninggalkan
semuanya. Diam. Setelah kepergian Shilla dan Sivia, Rio, Ify dan Alvin hanya diam
“loe
selesaian urusan loe sama Shilla” ucap Ify tiba-tiba membuat Alvin tersentak
“maksud
loe gue apa Rio?” tanya Alvin
“ciss”
Ify mendesis sinis
“loe
gak usah pura-pura bego, gue udah tau loe ada masalah sama Shilla, loe
selesaian secepatnya sebelum kak Tian salah paham” ujar Ify membuat Alvin
menunduk, sedangkan Rio hanya diam
“gue
memang gak tau masalah loe sebenernya sama Shilla, gue tau gue gak berhak ikut
campur, gue Cuma kasih saran” tambah Ify dan selesai Ify menyelesaikan
kata-katanya, Shilla dan Sivia datang dengan membawa makanan pesanan mereka.
Ify, Rio dan Alvin langsung memasang wajah seperti biasa
“loe
cocok jadi pelayan Vi” ejek Alvin berusaha membuat suasana tidak canggung
“loe
mau bales dendam ama gue?” sinis Sivia membuat Alvin terkekeh
“hihihi,
katanya racikan bakso gue gak enak, biasa aja, tapi sekarang masih juga ya pake
racikan bakso gue” goda Rio, sedangkan yang di goda sudah menatap sinis
“idup
loe serba salah ya, gue Cuma lagi males aja berdebat sama loe” sengit Ify dan
memilih melanjutkan memakan baksonya.
*******
Shilla
melangkah kakinya menuju kelas, namun suara panggilan seseorang menghentikan
langkahnya.
“Shilla”
panggil orang itu, sedetik kemudian membuat Shilla diam dan menunduk
“gue
tunggu di cafe melati jam tiga sore, ada yang mau gue omongin sama loe” ucap
orang itu lagi dan langsung meninggalkan Shilla yang masih diam.
*******
Shilla
memoleskan sedikit bedak di wajahnya, lalu menyematkan pita biru di kepalanya,
sore ini dia berniat menghadiri ajakan seseorang di cafe melati.
“kak
Tian” panggil Shilla saat melihat Tristan tengah duduk di sofa sambil menonton
televisi
“ia
Shill” jawab Tian
“em,,,
Shilla izin keluar sebentar ya, nemuin temen lama Shilla kebetulan ada di sini,
deket kok kak, dicafe melati” Izin Shilla
“oh,
ok, jangan kemalaman pulangnya, ngerti?” nasehat Tristan dan di angguki oleh
Shilla
“ya
udah Shilla pergi dulu kak”
“cupp”
Shilla sempat mencium pipi kiri Tristan sebelum pergi, membuat Tristan
tersenyum melihat tingkah lucu kekasihnya tersebut
“dada
kak Tian sayang” pamit Shilla dan langsung ngacir keluar, sedangkan Tristan
memilih melanjutkan nontonnya. Namun belum lama seseorang datang dan kembali
mengganggu acara menonton Tristan
“sore
kak Tian” sapa Rio yang tiba-tiba sudah duduk di samping Tristan
“berasa
rumah sendiri ya” sindir Tristan
“hehehe,
gak boleh jutek kak sama calon adek ipar” ucap Rio membela diri
“baru
calon kan? Belum tentu Ify.nya mau”
“Ify?
Jelas mau dong kak, mana ada yang bisa menolak pesona Mario Stevano Aditya
Haling” bangga Rio membuat Tristan mencibir sinis
“Ify
ada kak?” tanya Rio, memang tujuannya ke sini adalah untuk belajar bersama Ify
“ada
noh di kamar” jawab Tristan
“ya
udah gue temuin Ify dulu, bye kak, doain calon adek ipar loe ini ya” ujar Rio
dan langsung ngacir ke kamar Ify, sedangkan Tristan hanya gelang-gelang melihat
tingkah calon adek iparnya tersebut. Amin.
Rio
melangkahkan kakinya menuju kamar Ify dan tanpa mengetok pintu Rio langsung
masuk dalam. Rio mendapati Ify tengah tidur
pulas di ranjang empuknya, Rio memilih untuk memandangai wajah polos Ify ketika
tidur, wajahnya bagai bayi yang tanpa beban jika sedang tidur begini, sungguh
berbeda ketika dalam keadaan sadar.
“loe
cantik banget sih Fy” ucap Rio mengelus puncak kepala Ify
“loe
memang bidadari Fy, tapi gue jamin Loe Cuma jadi bidadari Mario gak yang lain”
gumam Rio lagi
“gue
bangunin gak ya?” bingung Rio
“kalo
gak di banguni gagal deh belajar barengnya, tapi kalo di bangunin kasian juga
sih” tambah Rio
“nghhhh”
Ify melenguh sebelum akhirnya membuka kedua matanya. Dan terkejut ketika
mendapati Rio sudah ada di kamarnya
“kyaaaa,
loe ngapain di kamar gue ha. Mau mesum loe” semprot Ify dan melempar bantalnya
tepat mengenai wajah Rio
“aww”
ringis Rio sedikit kesakitan
“ishhhh,
siapa juga yang mau mesum, gue ke sini karena kita janji kan mau belajar
bareng” bela Rio
“kapan?”
“ya
sekarang lah, loe masih muda aja udah pikun ya” heran Rio
“itu
loe yang maksa gue gak ada bilang ia kan?” protes Ify
“sama
aja, gue udah terlanjur ke sini, jadi dari pada mubazir kita belajar aja”
“loe
kira makanan pake mubazir, ya udah sono tinggal pulang, susah amat”
“ya
elah Fy, gue udah ke sini capek-capek juga masak di usir” melas Rio
“lagian
gue gak undang loe ke sini, loe nya aja yang kesini, bukan salah gue dong”
“pokoknya
gue gak mau tau, gue gak mau pulang” keukeuh Rio dan beranjak menuju balkon
kamar Ify
“kyaaaaa,,,,
ini rumah gue begoooooo!!!!!!!!!” teriak Ify dan langsung menyusul Rio ke
balkon.
To Be Continue.....
No comments:
Post a Comment