Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling
*******
Alvin melangkahkan kakinya menuju kantin
sekolah, ingin menyusul Rio yang memilih duluan ke kantin saat dirinya ke
toilet.
“Alvin” panggil seseorang membuat
langkah Alvin berhenti
“Vin”
lirih orang itu saat dirinya sudah dekat dengan Alvin
“aku
bisa ngomong sama kamu sebentar” tanya orang itu, Alvin masih tetap manatap
lurus ke depan, tidak berniat melihat orang tersebut
“bukannya
semua udah clear?” jawab Alvin datar
“aku
mohon aku pengen....”
“minta
maaf?” potong Alvin cepat sebelum orang itu sempat menyelasaikan kata-katanya,
sedangkan orang tadi hanya menunduk takut.
“loe
nggak perlu pasang muka bersalah loe di depan gue, sama sekali nggak ngaruh
buat gue, satu lagi, nggak usah muncul lagi di hadapan gue, gue udah muak lihat
wajah sok polos loe” ucap Alvin tajam, menunjukkan wajah menakutkannya, setelah
itu berlalu tanpa memperdulikan orang yang baru saja mendapat kata-kata
pedasnya, orang tadi diam, tak bisa berkata apa-apa lagi, semuanya memang salah
dirinya hingga Alvin tidak mau memaafkannya sampai saat ini.
“aku
bener-bener minta maaf Vin” ucap orang itu menatap punggung Alvin yang semakin
menjauh
“Alvin?
Shilla? Mereka punya hubungan?” batin sesorang yang dari tadi memengawasi
mereka.
*****
Ify
menikmati makan malamnya dengan hening, fikirannya masih melayang, entah apa
yang di fikirkan gadis manis ini.
“kak”
panggil Ify ke Tristan yang masih menikmati makanannya
“iya”
ajawab Tristan
“Shilla
mana?” tanya Ify membuat kerutan di dahi Tristan
‘tumben’
batin Tristan
“Shilla
istirahat di kamar, agak nggak enak badan, memangnya kenapa?” tanya Tristan
“nggak
papa, Ify ke kamar Shilla dulu” pamit Ify lalu melangkah menuju kamar Shilla
Ify
memilih langsung saja masuk ke kamar Shilla, toh, kamarnya juga tidak di kunci.
Ify mendapati Shilla tengah duduk meringkuk menenggelamkan wajahnya di kedua
lututnya
“Shill”
panggil Ify sambil melangkahkan kakinya untuk mendekati Shilla. Shilla yang
mendengar namanya di panggil pun mendongak sedikit terkejut saat mendapati Ify
sudah duduk di samping ranjangnya
“gimana
keadaan loe?” tanya Ify basa-basi
“nggak
papa kok, aku Cuma sidikit pusing aja” jawab Shilla dan mamasang senyum
tipisnya. Ify hanya mengangguk-ngangguk
“gua
boleh tanya?” izin Ify dan hanya di balas anggukan oleh Shilla
“loe
pernah ada hubungan sama Alvin?”
DEGHHHH
Shilla
mematung pertanyaan Ify tadi sungguh di luar dugaannya, bagaimana Ify bisa tau
“Shill”
panggil Ify karena Shilla hanya diam
“ha...
ehh...sebenernya aku,,,, aku,,, dulu aku pernah pacaran sama Alvin” jujur
Shilla akhirnya. Ify yang mendengar sedikit terkejut, benar dugaannya, sejak ia
melihat pertemuan Shilla dan Alvin tadi di koridor sekolah, tapi kenapa tadi
Alvin terlihat begitu marah dengan Shilla?
“tapi...
itu dulu, dan,,, dan sekarang aku Cuma mau minta maaf” tambah Shilla lagi
“minta
maaf?’ bingung Ify,
“buat?”
tanya Ify lagi
“aku...
aku.... karena,,, aku.... maaf Fy aku belum bisa cerita sekarang sama kamu”
ucap Shilla lagi, tapi kali ini air matanya sudah menetes. Ify yang melihat
hanya bisa menghembuskan nafas beratnya, Ify tau masa lalu akan sakit jika
harus di ingat dan bahkan di ceritakan kembali.
*********
Tristan
mengambilkan makanan buat Shilla, setelah itu membawa nampan yang berisi
sepiring nasi dan segelas air ke kamar Shilla
“loe
pernah ada hubungan sama Alvin?” suara tersebut membuat Tristan membatalkan
niatnya untuk membuka pinta kamar Shilla, Tristan lebih memilih diam,
mendengarkan dahulu percapakan adiknya dan kekasihnya tersebut
“ha...
ehh...sebenernya aku,,,, aku,,, dulu aku pernah pacaran sama Alvin”
DEGHHHH
Jantung
Tristan berdetak dua kali lebih cepat saat mendengar pengakuan Shilla barusan.
‘jadi Shilla dulu sama Alvin.....’ batin Tristan
“tapi...
itu dulu, dan,,, dan sekarang aku Cuma mau minta maaf” minta maaf? Buat apa?
Apa Shilla berbuat salah sama Alvin?
Tristan
masih diam di depan pintu kamar Shiila,
Tristan masih semua pernyataan yang baru saja ia dengar beberapa menit yang
lalu. Akhirnya Tristan memutuskan untuk masuk ke kamar Shilla, memasang wajah
seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.
“seru
amat ngobrolnya” ucap Tristan tersenyum sambil tangannya membawa nampan berisi
makanan
“pada
ngomongin kakak ya?” narsis Tristan dan mengedip-ngedipkan matanya
“PD
kakak nggak ilang-ilang, siapa juga yang ngobrolin kakak, bagus nobrolin kucing
tetangga sebelah” kesal Ify
“hahahahha.....
kata orang pamali loh ngatain orang ganteng” ujar Tristan sesekali melirik ke
Shilla yang dari tadi diam ‘apa ini yang
bikin akhir-akhir ini loe sering ngelamun Shill’ batin Tristan
“lebih
pamali lagi kalo ada yang bilang kakak ganteng” balas Ify dan langsung beranjak
keluar
*****
Ify
merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya, memejamkan matanya sejenak untuk
merilekskan fikirannya saat ini. Namun tiba-tiba fikirannya berputar mengenai
kejadian kedekatannya dengan Rio akhir-akhir ini.
“aishhhh,
ngapain juga gue mikirin tu cowok” ucap Ify kesal sendiri dengan dirinya
Drtttt,,,,
drrrttttt....
HP
Ify bergetar, menandakan sebuah pesan masuk, namun kening Ify berkerut saat
yang masuk sebuah pesan dari nomer yang tidak di kenal
From
: 083187548272
Malam
honey :*
Udah
tidur?
-Rio-
Mata
Ify langsung terbelalak sempurna saat mengetahui Rio yang mengrim pesan ke
dirinya, apa lagi saat membaca isi pesannya.
‘dari
mana ni bocah dapet nomer gue’ batin Ify
Ify
langsung mengetikkan balasan, lalu setelah mengetikkan beberapa kata Ify menekan
tombol send untuk mengirim pesan tersebut
Drrrtttt.....drrrrtttttt
From
: 083187548272
Jutek
amat sih honey :*
Balas
dulu kek ucapan selamat malamnya.
Banyak
narasumber honey buat bertanya.
Apa
lagi Cuma masalah nomer HP kamu ;)
Pipi
Ify sudah memanas dari tadi apa lagi Rio memanggilnya dengan sebutan honey.
“aishhh,
Ify apaan sih loe, please, jangan alay” gumam Ify ke diri sendiri. Lalu Ify
membalas kembali pesan Rio setelah itu mensave nomer Rio.
“apa
ya?” gumam Ify sambil berfikir
“aha”
girang Ify saat menemukan nama yang tepat untuk nama Rio di kontak HP nya ‘Rio
Alay’
“hahahahhaaha”
tawa Ify merasa puas dengan nama Rio yang ia beri di kontak HP nya
Drrrrrrrttttt......drrrtttttt
From
: Rio Alay
Hahahaha,
kenapa honey takut salting ya?
Tenang
aja aku kan nggak lihat ;)
Awas
pipinya merah tu ;) :*
“RIOOOOOO”
teriak Ify kesal. Apa-apaan Rio
sempat-sempatnya menggoda dirinya. Lalu Ify meletakkan Hpnya secara kasar di
atas nakas, tidak berniat untuk membalas pesan Rio lagi. Ify memilih tidur
******
-kamar Rio-
Rio
merasa bosan di dalam kamar, tidak ada yang ia kerjakan sedari tadi, namun
tiba-tiba dirinya teringat sesuatu
“oh
iya, gue SMS Ify aja” ucap Rio, Rio baru teringat tadi ia meminta nomer Ify ke
Sivia. Rio mengetikkan beberapa kata di HP nya lalu menekan tombol send untuk
mengirim pesan tersebut.
Drttttt....drrrtttttt
Tak
butuh waktu lama HP Rio bergetar, bergegas Rio membukanya.
From
: My Love :*
Dapet
nomer gue dari siapa?
Rio
tersenyum mendapat balasan dari Ify, juteknya tetep aja di keluarin, padahal
lewat SMS. Lalu Rio membalas kembali pesan Ify. Kali ini Rio senyum-senyum
sendiri melihat jawaban SMS nya yang di tujukan untuk Ify.
Drtttt....drttttt
From
: My Love :*
Najis
tau omongan loe -_-
Mual
gue bacanya -,-
“hihihi”
Rio terkikik geli mendapat balasan dari Ify, kali ini Rio dapat membayangkan
bagaimana raut kesal Ify. Lalu Rio membalas kembali pesan Ify kali ini Rio
semakin gencar untuk menggoda Ify. Tak ada balasan. Rio tau sekarang Ify tidak
lagi berniat membalas pesannya.
“hahahahha”
tawa Rio sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur, memeluk Hpnya erat dan
membayangkan wajah Ify saat ini. pasti menggemaskan. Hingga akhirnya tanpa ia
sadari terlelap.
*********
“udah
loe siapin semuanya” tanya seseorang yang sedang duduk santai di kursi sebuah
rumah mewah
“hemmm,,,
semua udah beres, tinggal kita mulai rencananya” jawab orang satu lagi
“kapan?”
tambah orang itu lagi
“secepatnya,
gue udah gak sabar untuk jalanin rencana ini”
“hahahaha,
gak nyangka gue sepupu gue jadi pendendam gini”
“cishhh,
apa bedanya gue sama loe sayang”
“jelas
beda, sangat beda, gue Cuma jadi pembantu loe doang dalam rencana ini, gue gak
ada urusan sama mereka”
“hahahaha,
ok fine kita beda”
“permainan
di mulai sayang” tambah orang tersebut sambil menghisap rokoknya.
******
Ify
dan Rio tengah menghabiskan waktu sore mereka dengan mengelilingi gramedia,
tempat dimana dulu mereka pertama kali bertemu, sebenarnya Ify menolak saat Rio
mengajaknya, namun bukan Rio namanya jika masalah seperti ini tidak bisa ia
atasi, akhirnya dengan segenap bujuk rayu, Ify dengan amat sangat terpaksa
mengiakan ajakan Rio.
“Fy,
loe laper gak? Makan dulu yok, gue laper ni” ajak Rio memasang wajah melasnya
‘selalu
begini’ batin Ify yang sedikit hafal dengan tingkah Rio. Tapi jujur Ify merasa
sedikit senang saat Rio bersikap manja kepadanya, walau di luar terkadang
menunjukkan sikap risihnya saat Rio bersikap manja.
“yang
laper loe kan bukan gue” jawab Ify skiptis
“ya
elah, loe masak biarin cowok ganteng kayak gue kelaparan sih Fy” rayu Rio lagi
“loe
sekarat juga kagak ada yang khawatirin Yo” jawab Ify lagi, namun di balas
kekehan oleh Rio
“yakin
Fy, loe emang gak sedih kalo gue pergi dari dunia ini?” tanya Rio berniat
menggoda Ify
“hahahaha,
NGGAK!” jawab Ify dengan senyum evilnya
“bruuukkkk”
tiba-tiba seseorang menabrak Rio hingga membuat Rio dan orang yang menabrak
tadi jatuh saling tindih. Ify sendiri hanya diam, sedikit shock dengan apa yang
barusan terjadi.
“eh”
kaget Rio dan langsung berusaha bangkit dari posisi tidak nyaman tersebut
“sorry,
sorry, gue bener-bener gak sengaja, tadi gue buru-buru, sorry ya” ucap seorang
cewek yang menabrak Rio tadi sambil menggerakkan tangannya menepuk-nepuk baju
Rio seolah ingin membersihkannya
“ha,
ia gak papa, udah-udah,gue bisa sendiri” ucap Rio berusaha melepas tangan orang
tersebut yang masih menepuk-nepuk bajunya
“sorry
ya” ucap orang itu lagi. Sedangkan Ify yang melihat entah sejak kapan tangannya
sudah mengepal kuat, hatinya terasa panas, ada rasa tidak suka yang menyelimuti
hatinya.
“ia
gak papa” jawab Rio sedikit canggung karena orang yang menabraknya masih
mengucapkan kata maaf
“eh
ia, kenalin gue Dea” ucap orang tersebut sambil mengulurkan tangannya
“Rio”
balas Rio menerima uluran tangan Dea
“ehem”
dehem Ify yang dari tadi merasa teracuhkan, membuat Dea dan Rio menoleh ke
arahnya
“eh,
sorry Fy, hehhe” cengir Rio sambil menggaruk tengkuknya, sedangkan Dea sudah
memasang senyum manisnya tapi terlihat menjijikkan bagi Ify
“hay,
gue Dea” ucap Dea sama seperti tadi mengulurkan tangannya
“Ify”
jawab Ify namun tak menerima uluran tangan Dea
“oh
iya, gue pamit dulu, buru-buru soalnya, senang bertemu dengan loe Rio, semoga
bertemu lagi di lain waktu” ucap Dea dan melangkah pergi meninggalkan Ify dan
Rio
‘cisshhh,
lain waktu, gak bakal ada lain waktu’ batin Ify kesal
“Fy”
panggil Rio
“hemm”
dehem Ify cuek
“loe
kenapa?” tanya Rio
“gak
papa” jawab Ify masih cuek
“ohh,
gue tau loe cemburu ya” goda Rio sambil memainkan sebelah matanya, Ify hanya
Diam
‘masak
sih gue cemburu? Gak, gak mungkin kan?’
“gu..
gue cem.. cemburu.. ya gak lah” elak Ify gugup, sedangkan Rio ingin tertawa
rasanya saat ini melihat ekspresi wajah Ify, dalam hati ia mengaminkan
ucapannya, merasa Ify cemburu saja sudah sangat senang untuk dirinya.
“aduh
ngaku aja sayang, gak usah malu gitu” Rio semakin gencar menggoda Ify,
sedangkan Ify jantungnya udah gak karuan dari tadi
“loe
sekali lagi godain gue, jangan harap loe bisa nafas setelah ini” ancam Ify
menatap Rio tajam, Rio sendiri langsung memilih diam dari pada menjadi sasaran
kekesalan Ify, ya,walaupun karena ulahnya Ify menjadi kesal
“hehehe,
ia Fy, ia. Pisss” ucap Rio membentuk jarinya menjadi huruf ‘V’
“ya
udah makan yok, gue laper” pinta Rio lagi, namun sepertinya mood Ify sedang
tidak bagus untuk sekarang
“makan
aja sendiri gue mau pulang” tolak Ify dan beranjak pergi
“ya,
Fy, masak loe taga sama gue, tar gue mati beneran ni karena kelaparan” teriak
Rio agar Ify dapat mendengarnya
“BODO”
balas Ify dengan teriakan juga. Rio memeilih untuk menyusul Ify dan menunda
waktu makannya, dalam perjalanan mengejar Ify, Rio hanya tersenyum penuh arti.
To Be Continue......
No comments:
Post a Comment