Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 15 End ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling



Akhirrrrnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... 
sampai juga di pengujung cerita :D
gaje kan? yaiyalah ini aja cerbung pertama gue :p ya kali gak gaje.

*****

“jadi loe semua mau bantuin gue kan?” tanya Rio sedikit memohon, pasalnya Rio, Alvin, Sivia, Tristan dan Shilla sedang berkumpul di rumah Rio sekarang. Entah apa yang mereka tengah bicarakan
                            
“gue sih mau-mau aja Yo sebagai sahabat loe, tapi kan gue gak mungkin bantuin loe sindiri, gue juga butuh orang lain lagi dong buat bantuin gue” jawab Alvin sambil memakan snack yang sempat tadi Rio siapkan

“kak Tian, loe bantuin gue ya? Ini demi masa depan gue kak. Ya ya ya?” kini Rio melancarkan rayuannya (?) ke Tristan

“gue sih ok ok aja” jawab Tristan yang kini sedang merangkulkan tanganya di bahu Shilla yang sedang duduk di sampingnya

“loe Vi, loe mau bantuin gue juga kan?” tanya Rio ke Sivia

“gue mau mau aja sih, selagi Alvin juga bantuin” jawab Sivia sambil menatap Alvin manja, sedangkan Alvin mengarahkan tangannya dan mengacak-acak puncak kepala Sivia, gemas sendiri melihat tingkah kekasihnya itu

“sekarang tinggal loe ni Shill, loe bantuin gue juga kan?”

“apa aku perlu alasan buat gak bantuin kamu Yo?” jawab Shilla

“ok kalau gitu, loe semua udah setuju kan pada mau bantuin gue, besok tinggal jalanin rencananya”

“loe yakin Yo rencana loe bakal bikin Ify speechless” ragu Tristan

“yakinlah, Mario gitu! makannya itu gue minta bantuan loe kak, mana bisa gue ngelakuin rencana gue sendiri” jawab Rio

“terserah loe deh, berdoa aja Ify bakal nerima loe” ejek  Tristan

“Yakkkkkk kak Tian loe ngaraguin gue?” sinis Rio

“dikit” jawab Tristan tanpa doa

“rencana yang bagus sayang” batin seseorang dan beranjak dari tempat persembunyiannya

*****

“gimana De? Loe udah tau apa rencana mereka?” tanya seseorang yang kini sedang duduk di ruang tamu rumahnya

“hemmm, tanpa perlu gue susah-susah mencari, gue udah tau apa rencana mereka”

“good job Dea, sekarang tinggal giliran kita atur rencana selanjutnya”

“hahahaha, loe yakin mau ngelakuin ini?” tanya orang yang bernama Dea

“sangat yakin, gue mau kasih kejutan ke Rio” jawab orang itu, Dea sendiri hanya menggeleng tak mengerti

“Suprice For You Mario”

*****

Ify, Sivia dan Shilla masih sibuk di kamar Ify. Ify sendiri yang bingung dengan sikap kedua sahabatnya ini hanya menurut patuh. Sebenarnya Ify sendiri sudah jengah, bayangkan bisa di hitung sudah tujuh kali Ify bolak-balik kamar mandi hanya untuk mencari baju yang cocok menurut Sivia dan Shilla untuk dirinya pakai. Belum lagi nanti wajahnya harus di lukis dengan make up yang menurut Ify itu benda yang menakutkan karena Ify  jarang dan bahkan sangat jarang menyentuh yang namanya make up, hanya untuk keadaan tertentu dan darurat Ify memakainya.

“jangan banyak gerak Ify, nanti make up nya gak rapi, jadi berantakan karena loe banyak gerak” omel Sivia karena Ify sedari tadi menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri hingga membuat Sivia sedikit kesulitan untuk mendandani Ify

“bodo, lagian loe pada kenapa sih? Kesurupan? Pakai dandanin gue kayak gini, gue lagi gak mau kemana-mana Si-vi-a” ucap Ify penuh penekanan saat mengucapkan nama Sivia

“siapa bilang, kamu harus dandan yang cantik hari ini, ada yang mau ketemu sama kamu nanti Ify” jawab Shilla tangannya masih dengan lihai memakaikan maskara di bulu mata Ify

“ngapain pakai dandan gini? Emang presiden yang mau gue temuin, udah ah, pokoknya gue gak mau gini-ginian” bantah Ify sambil mengambil tisu yang ada dihadapannya untuk mengahapus make up di wajahnya

“eitssss, loe fikir gue ngizinin loe buat hapus hasil jerih payah gue? Loe nurut aja, ok” cegah Sivia, Ify hanya melengos.

******

“gimana? Udah semua Vin?” tanya Rio saat semuanya telah selesai mengerjakan tugas masing-masing dan saat ini sedang duduk santai di atas rerumputan

“udah, awas aja loe habis ini gak bayar gue” kesal Alvin

“hehehe gitu amat loe sama sahabat loe” jawab Rio

“bodo”

“kak Tian mana?” tanya Rio saat tidak menemukan sosok Tristan

“noh lagi beli minum di sebrang jalan” tunjuk Alvin       kesosok yang yang Rio cari

“ok, berarti tinggal tugas gue selanjutnya” ucap Rio sambil tersenyum bahagia dan berharap rencananya akan berhasil

******

Ify melangkahkan kakinya menuju tempat yang dirahasiakan Sivia dan Shilla tadi, kakinya dari tadi pun masih setia menelusuri tempat itu. Ify tau bahkan sangat tau tempat ini. Ini adalah danau yang telah menjadi tempat favoritnya semenjak mengenal Rio. Tapi kenapa Sivia dan Shilla membawanya kesini? Lalu siapa orang yang katanya ingin bertemu dengan dirinya. Ify masih tetap menelusuri tempat itu hingga akhirnya Ify melihat cahaya yang sepertinya berasal dari cahaya lilin. Dan semakin dekat Ify dapat melihat dengan jelas bahwa cahaya lilin itu membentuk sebuah nama “ALYSSA” Ify speechless saat itu juga, lalu tak jauh dari situ terdapat juga sebuah tempat untuk dinner. Apa orang itu juga yang menyiapkan semua ini? Diam-diam Ify menyunggingkan senyum yang mungkin hanya dialah yang tau meksud senyum manis di bibirnya itu.

“udah lama?” tanya seseorang membuat Ify membalikkan tubuhnya dan langsung menemukan sosok Rio yang telah berdiri di hadapannya

“Rio” kaget Ify, apa lagi saat ini Rio sangat-sangatlah tampan menurut Ify. Menggunakan kemeja biru muda yang lengannya di lipat hingga siku, lalu model rambutnya yang dibuat sedikit tak beraturan namun malah itulah yang membuat Rio semakin terlihat tampan

“ayo” ajak Rio menarik lembut tangan Ify, Ify yang masih bingung hanya nurut saja.

Rio membawa Ify ke pojok tepi danau yang ternyata Rio juga sudah mempersiapkan sesuatu juga di sana. Ify sendiri sudah tak bisa berkata apa-apa saat melihat kejutan Rio. Di hadapannya saat ini semua kumpulan foto masa lalunya dengan Gabriel yang di susun seperti sebuah mading. Dan lampu-lampu lampion yang tergantung membuat suasana malam di danau ini terlihat lebih terang. Tapi Bagaimana Rio mendapatkan ini semua? Bahkan dirinya sendiri pun tak memiliki semua foto-foto itu. Saat itu juga air mata Ify turun, entah air mata sedih, bahagia atau pun air mata kecewa. Ify sendiri tak tahu.

Lalu Ify mengalihkan pandangannya ke sebelah foto kenangan dirinya dan Gabriel tersebut dimana foto itu adalah foto kenangannya bersama Rio, dan entah kenapa Ify merasa hatinya berdesir saat melihat foto itu dan hatinya pun seakan bersorak bahagia. Mata Ify masih tertuju pada foto saat dirinya dan Rio pergi ke dufan.

“Fy” panggil Rio saat melihat Ify masih asyik melihat foto-foto yang ada di hadapannya. Ify sendiri langsung mengalihkan pandangannya ke Rio. Ify mengerenyit bingung saat Rio seakan sedang gugup saat ini

“Alyssa. Mungkin saat ini gue belum bisa menggantikan posisi Gabriel di hati loe, gue juga belum bisa menjadi yang seperti loe inginkan. Tapi gue janji Fy, gue akan mencintai loe dengan cara gue sendiri.”

“gue Mario Fy. Mario yang akan terus mencintai loe, Mario yang akan terus ada buat loe, Mario yang akan selalu melindungi loe dan gue Mario yang hidupnya hanya untuk seorang Alyssa” tambah Rio tangannya meraih tangan Ify dan menggenggam lembut. Ify diam. Masih mencoba mencerna kata-kata Rio barusan, ini bukan mimpi kan? Hey... siapa pun kalian, katakan ini bukanlah mimpi.

“gu... gue..” Ify tidak menlanjutkan jawabannya. Matanya masih menatap sosok yang saat ini berdiri berjarak sedikit jauh dengan dirinya dan Rio. Orang tersebut tersenyum, lalu detik berikutnya menodongkan sebuah pistol kearah Rio membuat Ify membelalak kaget.

“Riooo.... awassss”

“Doorrrrr” Rio kaget saat Ify berteriak lalu memutar posisi mereka. Dan Rio semakin kaget karena detik itu juga terdengar suara peletuk pistol yang di lepas

“Ifyyyy” pekik Rio saat melihat Ify ingin ambruk. Rio langsung menangkap tubuh Ify dan untung masih terjatuh di pangkuan Rio

“Fy.. Ify” panik Rio sambil menepuk-nepuk pelan pipi Ify

“Fy, bangun Fy. Pleasee bangun” Rio semakin panik.

“Ify pleasee bangun Fy” ucap Rio masih menepuk pelan pipi Ify. Rio memasukkan tangannya di kantong celananya, mencari benda yang bisa membantunya saat ini.

 Dan saat itu juga Rio merutuki kebodohannya saat benda yang ia cari tidak ia temukan, bagaimana ia bisa menelfon Tristan atau Alvin saat ini jika handphonenya ia tinggal.

“Ify” lirih Rio pasrah, Rio menempelkan dahinya ke dahi Ify. Dirinya belum siap bahkan tidak akan pernah siap jika harus kehilangan Ify

“aku sayang kamu Alyssa”

“aku juga sayang kamu Mario” Rio tersentak saat suara lembut itu terdengar di telinganya. Dirinya tidak salah dengarkan?

“Ify” lirih Rio dan Rio dapat langsung melihat Ify sedang tersenyum manis saat ini

“kenapa?” tanya Ify sambil merubah posisinya menjadi duduk, dan detik itu juga Rio langsung memeluk erat tubuh Ify

        “kamu jangan tinggalin aku” ucap Rio serak di sela-sela pelukannya

“heyy, gue gak ninggalin loe, buktinya gue masih disini” jawab Ify

“tapi itu tadi......”

“suprice For You Mario” bisik Ify lembut di telinga Rio.

Rio tidak tahu saat ini harus kesal, marah, senang, speechless, semua itu sekarang berkumpul dan bergulum di relung hatinya

“Suprice kamu gak lucu tau” kesal Rio saat ia sadartenyata ini semua adalah ide dari kejahilan Ify

“heheh” Ify hanya terkekeh menanggapi kekesalan Rio

“Fy” panggil Rio yang kini sedang duduk menghadap Ify dan menggengam tangan Ify. Ify hanya membalas tatapan lembut Rio.

“Fy, aku memang bukan orang yang romantis, aku juga gak bisa merangkai kata-kata romantis buat kamu, aku minta kamu kesini Cuma mau ungkapin satu kalimat dan mungkin ini biasa dan mungkin kamu dengar, tapi aku ungkapin ini tulus dari sini” ucap Rio dan menuntun tangan Ify ke dadanya

“loe bisa rasain kan Fy, gimana detak jantung gue sekarang? Ini Fy yang gue rasain saat gue di dekat loe, bahkan dari awal kita bertemu sampai sekarang

“Alyssa, do you wanna be my girl ?” tanya Rio sambil manatap Ify penuh harap. Ify masih diam, pertanyaan lebih tepatnya ungkapan perasaan Rio tersebut benar-benar membuatnya bahagia

“Fy” panggil Rio lagi karena Ify masih Diam

“kalau gue tolak, endingnya gak seru dong. Readers pasti pada demo sama author” jawab Ify :P

“so?”

“yes, I Do Mario” jawab Ify mantap sambil memasang senyum termanisnya yang ia punya

“beneran?”

“hemmm” jawab Ify mengangguk-anggukkan kepalanya

“YESSSSS!!!!” girang Rio dan langsung memeluk Ify erat

“Fy” panggil Rio dan melepas pelukannya

“ya” jawab Ify

“terus yang tembak-tembak tadi ulahnya siapa?” tanya Rio

“Gue” jawab seseorang yang tiba-tiba datang

“Dea” kaget Rio

“ya Gue” jawab Dea

“kok....”

“gue Cuma mau bantuin Ify aja kok, sekalian tanda permintaan maaf gue, gue juga sekalian mau minta maaf buat semua kejahatan yang udah sepupu gue lakuin sama Ify. Debo” jelas Dea. Rio sudah kelimpungan sendiri mendengar nama Debo Dea sebut, bukan, bukan Rio yang takut, namun yang Rio takutkan Ify akan ketakutan

“aku gak papa sayang” ucap Ify yang sepertinya tau apa yang Rio rasakan

“tapi...”

“Debo memang masa lalu yang amat sangat menakutkan buat aku Yo, tapi karena kamu aku gak takut lagi sekarang.”

“dan yang harus kamu tau, Gabriel memang gak seutuhnya hilang dari hati aku, gabriel itu bintang di hati aku Yo, dia akan tetap mengisi di salah satu sisi hati aku. Tapi kamu? kamu matahari aku dan itu artinya kamu itu nyawa aku. Seseorang bisa hidup tanpa bintang Yo, tapi seseorang gak akan bisa hidup tanpa matahari” jelas Ify. Sedangkan Rio yang mendengar hanya diam, tidak menyangka Ify akan mengatakan kata-kata indah itu

“ehem. Ya udah deh, gue pamit dulu ya, bahagia buat kalian berdua” ucap Dea lalu melangkah pergi meninggalkan keduanya

“makasih Dea” teriak Ify, Dea yang masih mendengar hanya mengacungkan jempolnya.

“udah jadi ni pak bosss, jangan lupa PJ ya” entah dari mana datangnya kini Alvin, Sivia, Tristan dan Shilla sudah berada di tempat Ify dan Rio

“otak loe gratisan mulu Vin” cibir Rio

“yakkkkk!!!!!! Loe tinggal di minta PJ juga, usaha gue bantuin loe itu” jawab Alvin tak terima

“ketimbang bantuin gue doang minta bayaran” sinis Rio

“loe fikir di dunia ini ada yang gratis”

“yakkkkkkk!!!!! Kanapa kalian berdua jadi berantem” teriak Ify, Sivia, Shilla dan Tristan kompak

“DIAMMMM!!!!” teriak Rio dan Alvin kompak

“ya udah Shill kita tinggalin aja tu dua orang” ajak Tristan menarik Shilla

“Vin loe ikut gue apa milih gue tinggal?” ucap Sivia

“ikuuutttttt” teriak Alvin lalu mengejar Sivia yang sudah jalan duluan

“Fy”

“aku cinta kamu” tambah Rio, Ify hanya tersenyum

“GUE CINTA LOE MARIOOOOO!!!!”

END :D

Hahhhh, usap dahi :D
Akhirnya ini cerita kelar jug :D
Makasih anget buat yang udah mau baca, gue bakalan seneng bangat kalau lo semua suka sama cerbung gaje ini :D
Ok lah gue gak mau pidato lama-lama. intinya tunggu aja Miracle Of Love ~Milov~ di postingan selanjutnya :D
salam hangat buat semuaaaaa :D

2 comments:

  1. Replies
    1. makasih eja, makasih juga loh udah mampir sama jejaknya. sering sering mampir ya,wkwk

      Delete

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.