Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 13 ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling

******

“tiga detik Yo”

“satu” debo mulai menghitung sedangkan Rio sudah kalang kabut dan mencoba bangun

“Dua” Rio masih berusaha bangkit rasa sakit di tubuhnya tidak di hiraukan dan langsung berlari kencang ke arah Ify

“tiga”

“DORRRR”

“BRAKKKK”

Tristan yang baru saja datang langsung menendang tangan Debo hingga membuat pistol yang Debo pegang terlepas seketika, namun terlambat peletuk pistol tersebut sempat terlepas hingga membuat peluru tersebut mengenai dada Rio, kerena Rio sempat menghadang peluru tersebut dari Ify

“RIOOOOO” histeris Ify saat melihat tubuh Rio ambruk di depannya, Tristan yang mendengar teriakan Ify langsung bergegas melepas ikatan tali Ify, Alvin sendiri langsung menghampiri tubuh sahabatnya yang sudah tak berdaya itu, sedangkan Debo sudah di bawa polisi, karena memang tadi Tristan sempat menghubungi polisi.

Ify yang ikatannya sudah terlepas, langsung berlari menghampiri Rio yang sudah tak sadarkan diri.

“Yo” lirih Ify, wajahnya sudah pucat, air matanya sudah dari tadi membasahi pipinya, perasaan takut kembali ia rasakan bahkan sangattakut dan kini untuk kedua kali nya Ify kembali dihantui rasa bersalah.

“loe kenapa lakuin ini Yo” Ify meletakkan kepala Rio di pangkuannya, ia benar-benar tidak menyangka kejadian tiga tahun lalu kembali terulang, bahkan sama orang yang ia sayangi

Alvin sendiri sudah memanggil ambulans dan sepuluh menit kemudian ambulans datang dan langsung membawa Rio ke rumah sakit. Ify masih diam di posisinya sejak Rio di bawa ke rumah sakit, Alvin sendiri sudah ke rumah sakit untuk melihat kondisi Rio.

“Rio” hanya nama itu yang dari tadi Ify ucapkan, pandangannya kosong menatap lurus ke depan.

“Fy” panggil Tristan tak tega melihat adiknya seperti ini.

“Rio kak” ucap Ify, Tristan sendiri diam, bingung kata apa yang akan dia ucapkan ke Ify

“kita susul Rio ke rumah sakit Fy, Rio sudah di bawa kesana” ajak Tristan

“Rio kenapa kak?” tanya Ify seperti orang bodoh.

“ya udah kita ke rumah sakit sekarang, kita lihat Rio” ajak Tristan

“Rio gak papa kan kak? Rio gak akan ninggalin Ify kan kak? Rio tetap selalu ada untuk Ify kan kak?”

“ Kak jawab kak jangan diem aja” Ify benar-benar kacau sekarang, air mata yang selalu turun dari pipi mulusnya, gadis ini benar-benar terlihat kacau. Tristan yang tidak tega melihat adik satu-satunya seperti ini merengkuh Ify kedalam pelukannya

“ia sayang Rio gak papa, kita berdoa untuk Rio, ya udah kamu mau ketemu Rio kan? Kita susul Rio kerumah sakit. Yuk!” ajak Tristan dan membawa Ify kerumah sakit.

******

Ify dan Tristan sudah sampai di rumah sakit, namun dokter yang menangani Rio belum juga keluar, Alvin sendiri sudah menelfon Sivia dan Shilla untuk langsung ke rumah sakit.

“Rio gimana Vin?” tanya Ify yang baru sampai

“belum tau Fy, dokter masih di dalam nanganin Rio dari tadi belum keluar” jawab Alvin, Alvin sendiri sudah tak tega melihat kondisi Ify sekarang, dia tidak percaya gadis yang selama ini cuek, dingin bisa sangat kacau seperti sekarang.

“loe udah kabarin orang tuanya Rio Vin?” tanya Tristan

“belum kak” jawab Alvin membuat Tristan membelalak kaget

“loe gila Vin? Orang tua Rio berhak tau sama kondisi Rio sekarang” ucap Alvin yang tidak mengerti dengan jalan fikiran Alvin

“om Zeth sama tante Manda lagi di luar negri kak,  gue......’

“gue gak mau tau, orang tua Rio berhak tau tentang kondisi Rio Vin, loe kasih tau sekarang, kalau loe takut biar gue yang ngomong” suruh Tristan yang sudah sedikit kesal dengan Alvin.

“ok kak, nanti gue kasih tau sama mereka”

“kenapa gak sekarang?”

“percaya sama gue, gue bakal kasih tau ke om Zeth sama tante Manda” pinta Alvin dan Tristan hanya mengangguk.

“Vin, Rio gimana?” tanya Sivia langsung yang baru datang

“masih di tangani sama dokter Vi” jawab Alvin

“Ify mana?” tanya Sivia lagi, Sivia bisa menebak apa yang terjadi dangan Ify sekarang, bersahabat sampai hampir empat tahun, membuat Sivia hafal dengan Ify. Kali ini Alvin dan Tristan diam, tidak ada yang menjawab. Sivia langsung mendapati sosok Ify yang dari tadi diam dan berdiri menunuduk di samping pintu UGD seperti sedang memikirkan sesuatu, Sivia tidak bisa menahan air  matanya saat ini, Sivia tidak tega melihat Ify kembali merasa kehilangan, bahkan akhir-akhir ini sikap Ify sedikit berubah karena kedatangan Rio, ‘tuhan, apa lagi ini’ batin Sivia.

Sivia berjalan mendekati Ify, ia ingin berusaha menenangkan Ify saat ini, apa lagi semenjak bersahabat dengan Ify, tidak pernah dirinya melihat Ify seperti ini, inilah pertama kalinya dan itu semua karena sosok Mario.

“Fy” panggil Sivia yang saat ini sudah ikut berdiri di samping kanan Ify, namun Ify masih diam

“loe percayakan sama gue kan Fy? Rio pasti gak papa Fy, dia pasti gak dengan mudah pergi ninggain gadisnya Fy, Rio bukan orang yang lemah, dia kuat. Loe percayakan?” ucap Sivia, Ify masih diam, namun fikirannya menikirkan semua perkataan Sivia, dan berharap apa yang di katakan Sivia bukan hanya untuk menghibur dirinya tapi memang benar adanya.

“Rio terlalu bodoh Vi, kenapa dia cegah peluru itu dari gue? Seharuanya gue yang sakarang di posisi ini Vi, bukan Rio” cerita Ify, sedangkan Sivia dalam hati sudah berulang-ulang kali berterima kasih ke Rio, atas semua yang telah Rio lakukan untuk sahabatnya ini.

“Rio ngelakuin itu semua karena dia sayang sama loe Fy, dia cinta sama loe” jawab Sivia yang memang benar adanya

“gue....” ucapan Ify terpotong saat dokter keluar

“gimana kondisi Rio dok?” tanya Ify langsung yang kebetulan memang berdiri tepat di samping pintu UGD.

“maaf, bisa saya langsung berbicara dengan orang tuanya?” tanya dokter

“orang tuanya lagi di jalan dok, sebentar lagi mungkin sampai, tidak apa-apa dok, dokter bisa kasih tau ke kami, karena kita semua sahabatnya Rio” jawab Alvin

“baik lah kalau begitu” ucap dokter harry akhirnya

“ alhamdulillah Rio selamat, kami berhasil mengeluarkan peluru dari dadanya, tapi...” dokter menghentikan ucapannya, membuat semua mengerenyit bingung, sedangkan Ify semakin takut.

“tapi Rio koma, karena peluru tersebut hampir mengenai hatinya, dan kita tidak tau sampai kapan Rio akan sadar”

“jedarrrr” tidak Ify, bahkan semuanya kaget setelah mendengar pernyataan dokter barusan, namun tidak ada yang lebih terkejut selain Ify, Ify merasa hidupnya tidak ada gunanya lagi sekarang, setelah ia kehilangan bintangnya, apa sekarang dia harus kehilangan mataharinya lagi, dan bahkan dia tidak bisa hidup tanpa mataharinya tersebut

*******

Ify duduk sendiri di samping tempat tidur Rio saat ini, Tristan, Shilla, Alvin, Sivia dan orang tua Rio sedang mekan di kantin rumah sakit, ya  orang tua Rio langsng datang ketika mendapat kabar anaknya koma di rumah sakit. Ify terus menatap wajah pucat Rio, bahkan dalam keadaan seperti ini pun Rio masih terlihat tampan tidak sedikit pun memudarkan ketampanannya.

“Yo” lirih Ify sambil menggengam tangan Rio lembut.

“loe kok bego banget sih Yo? Kenapa loe lakuin ini” ucap Ify mulai mengajak Rio bercerita seolah Rio mendengarnya

“loe seharusnya nggak tahan peluru itu Yo”

“gue lebih baik mati Yo, dari pada harus ngerasain lagi rasanya kehilangan” Ify kembali mengangis, ia tak kuat jika harus seperti ini,  mataharinya sudah terbaring tak berdaya di, apa yang bisa ia lakukan sekarang, bahkan ia tak yakin bisa menlanjutkan hidupnya jika Rio...

“loe cinta gue kan Yo?”

“loe mau tau nggak jawabannya? Gue juga cinta Yo, dan sangat cinta sama loe, loe orang yang udah berhasil merebut hati gue Yo, setelah gue menutupnya salama lebih dari tiga tahun dan loe berhasil membukanya Yo” Ify menceritakan semuanya, tidak perduli Rio mendengarnya atau tidak

“loe harus bangun Yo, setidaknya demi gadis bodoh di samping loe ini”

Suara derit pintu membuat Ify langsung membalikkan pandangannya ke arah pintu, dan dapat Ify lihat sosok wanita paruh baya masuk dengan senyum ke arahnya dan mengambil sebuah kursi lalu mensejajarkan duduknya di samping Ify

“kamu Ify kan?” tanya tante Manda lembut

“ia tan” jawab Ify sedikit taku-takut. Takut kalau tante Manda nanti marah kepadanya telah membuat anaknya seperti ini

“maafin Ify tan” ucap Ify membuat tante Manda mengerutkan keningnya bingung

“untuk apa sayang?” tanya tante Manda, suaranya selalu terdengar lembut, membuat Ify sedikit merasa nyaman saat berbicara dengan tante Manda

“Ify yang udah nyebabin Rio kayak gini tan, seharusnya Ify yang sekarang ada di posisi Rio, seharusnya Ify yang koma, kalau aja Rio gak cegah peluru itu ke Ify” cerita Ify, tante Manda hanya tersenyum mendengarnya

“kamu tau sayang, Rio banyak cerita tentang kamu sama tante” ucap tante Manda membuat Ify terkejut mendengarnya

“Rio pernah cerita, dulu dia pernah jumpa dengan gadis cuek tapi seperti bidadari di toko buku,” ucap tante Manda mulai bercerita

“Rio juga pernah cerita kalau ternyata gadis cuek itu, bernama Ify dan dia juga satu sekolah dan bahkan satu kelas dengannnya” hati Ify tersa semakin sesak daat mendengar kembali lanjutan cerita tante Manda, dimana berisi tentang dirinya

“dan Rio juga cerita dia cemburu Fy dan sangat cemburu dengan Iel, sosok yang berada di masala lalu gadisnya tersebut, dan Rio juga cerita kalau dia sedih bahkan sangat sedih saat suatu ketika gadisnya itu kembali terpuruk dengan masa lalunya, ingin rasanya saat itu Rio menggantikan posisi Iel di hati gadis itu” dan rasanya tidak sesak lagi bahkan sekarang Ify sulit rasanya untuk bernafas, ternyata Rio benar-benar mencintainya, dan mengingat dirinya selalu bersikap cuek dengan Rio, membuat Ify semakin dan semakin merasa bersalah, namun Ify juga mengakui bahwa dirinya sendiri pun sudah mencintai Rio lebih tepatnya saat Rio mulai mengganggu hidupnya, sering menjahilinya dan bahkan menggodanya hingga membuat dirinya salting.

“Rio sayang banget sama kamu sayang, kamu gak perlu minta maaf, malah tante bangga sama Rio, walaupun akhirnya jadi seperti ini, kamu gak perlu nyalahin diri kamu sendiri sayang, Rio ngelakuin ini karena kemaun Rio sendiri, bukan kamu yang minta kan?”

“tante minta tolong Fy, tante titip Rio sama kamu, kebahagian Rio ada sama kamu sayang, tante belum pernah melihat Rio seperti ini sebelumnya, dan kamu orang pertama sayang yang berhasil ambil hati anak tante” ucap tante Manda, Ify masih diam cerita yang barusan dia dengar benar-benar di luar dugaannya, tapi dalam hati Ify tersenyum senang, Rio ternyata sangat mencintainya.

“ya sudah kamu istirahat dulu lalu kamu makan, kamu pasti belum makan kan? Biar tante dulu yang gantian jagain Rio” ucap tante Manda

“gak tan, Ify pengen jagain Rio, tante aja yang istirahat, tante pasti capekkan, Ify gak papa tan, biar Ify yang jagain Rio” pinta Ify

“tapi Fy, kamu belum makan sayang” tolak tante Manda

“Ify mohon tante” pinta Ify lagi, tante manda akhirnya pasrah dan membiar kan Ify menjaga Rio.

********

Sudah seminggu Rio koma dan seminggu itu pula Ify tidak pernah beranjak dari sana, paling hanya ketika Ify mengambil baju gantinya dan makan, tapi itu pun harus di bujuk dahulu oleh Tristan dan lainnya.

“udah semingu ya Yo?” ucap Ify sambil menggengam lembut tangan Rio

“dan masih sama, loe tetep diem, apa loe marah sama gue Yo, sampai-sampai loe gak mau bangun dan lihat Gue?” kini Ify kembali harus menangis, sebenarnya sudah Ify tahan, namun dirinya tidak mampu saat meliahat orang yang dia sayang tergeletak koma seperti ini dan semua itu kerana dirinya.

“katanya loe sayang sama gue Yo, katanya loe cinta sama gue, tapi kenapa loe biarin gue sendiri sekarang?”

“dan bahkan loe gak jawab semua pertanyaan gue?”

“loe harus bangun Yo, biarin gue balas cinta loe, gue cinta sama loe, kalau loe tidur gini, gimana gue bisa balas semua rasa cinta loe ke gue?”

“makasih sebelumnya buat semua yang udah loe lakuin untuk gue Yo, loe sesalu ada untuk gue, dan sebelumnya gue akui gue udah suka sama loe mulai saat loe masuk ke dalam hidup gue”

“Yo, loe harus bangun, demi gadis cuek yang bodoh ini” lirih Ify pasrah karena dari tadi Rio hanya diam tak bergerak.

******

Rio sedikit terkejut saat mendapati dirinya tengah berada di sebuah tempat yang lapang, dan semuanya putih.

“gue dimana?” gumam Rio ke dirinya sendiri

“hallo Rio” sapa seseorang membuat Rio membalikkan tubuhnya melihat siapa yang memanggilnya.

“loe siapa?” tanya Rio bingung karena dirinya tidak mengenali sosok yang ada di hadapannya namun wajahnya sedikit familiar buat Rio.

“gue Iel” ucap orang itu yang ternyata Iel

“Iel?” ulang Rio, namun dirinya baru sadar ternyata yang dihadapannya ini Iel, masa lalunya Ify, pantas saja dia sedikit familiar dengan wajahnya, tapi buat apa Iel menemuinya?

“gue bisa minta tolong sama loe?” tanya Iel dan kini membuat Rio semakin bingung

“apa?” tanya Rio walaupun rasa bingung masih ada di benaknya

“gue titip Ify sama loe, gue percaya sama loe Yo, buat jaga gadis manis itu, “ ucap Iel lagi. Apa ini maksudnya apa itu tandanya Ie merestui dirinya dan Ify?

“gue tau loe cinta kan sama Ify, kalau gak, gak mungkin sekarang loe berada di sini dan ketemu gue, hihihi” kekeh Iel mencoba untuk tidak terlalu membuat Rio canggung

“loe tau dari mana?” tanya Rio

“itu gak penting, yang harus loe lakuin sekarang, loe bangun dan jaga gadis manis itu, buat dia tersenyum lagi” pinta Iel

“Ify masih mencintai loe Yel” ucap Rio

“gak Yo, mungkin Ify tidak sepenuhnya melupakan gue sebagai masa lalunya, tapi sekarang, loe berhasil Yo buat buka hati Ify lagi, dan itu baru loe  yang bisa melakukannya, bukannya Ify udah membuka hatinya buat loe?” tanya Iel lagi

“ok, gue pasti jagain Ify, karena gue cinta sama Ify bahkan lebih dari nyawa gue sendiri” ucap Rio, Iel hanya menganggu mengerti

“hemm, gue tau itu, makannya gue minta loe buat jagain Ify, ya udah loe sekarang bangun, jaga bidadari manis kita” ucap Iel, Rio hanya mengangguk sambil tersenyum

“gue pamit Yo, gue titip bidadari manis gue” ucap Iel dan semakin lama semakin berjalan menjauh.


To Be Continue....

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.