Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling
*******
Libur
semester telah tiba, seperti biasa selalu Ify yang menjadi juara satu di kelas,
dan itu sudah tidak usah diragukan lagi nilainya, semua mara pelajaran hampir
mendekati sempurna.
Dan
saat ini, Ify, Tristan, Rio, Alvin, Sivia dan Shilla sedang berkumpul di rumah
Ify dan Tristan, karena semua merencanakan untuk liburan di akhir semester ini.
“jadi
kapan kita mulai berangkat kak?” tanya Shilla ke Tristan
“lusa
kita berangkat, terus untuk menginapnya kita bisa pake vila Rio, gimana setuju
kan?” tanya Tristan ke semua
“gue
sih setuju-setuju aja kak” jawab Rio
“setuju”
“gue
juga”
“loe
Vi?” tanya Tristan
“terserah”
jawab Ify dan membuat semua geleng-geleng kepala.
Selesai
membahas rencana liburan akhir ini, semuanya sibuk ke urusan masing-masing. Tristan
Shilla sedang duduk di halaman belakang di tepi kolam berenang, Alvin Sivia
mereka sedang duduk di sofa ruang TV, Rio Ify? Pasangan ini gak usah ditanya
mereka sedang gombal-gombalan lebih tepatnyay Rio yang terus menggoda Ify.
“Fy”
panggil Rio ketika Ify lebih memilih sibuk dengan BB.nya, membuat Rio sedikit
cemburu tidak di perhatikan.
“hemmm”
dehem Ify, pandangannya tetap lurus di BB.nya
“loe
cantik deh Fy” ucap Rio mulai menggoda Ify
“gue
udah tau” jawab Ify santai
“tapi
hari ini loe cantik banget Fy” ucap Rio lagi
“gue
tau”
“dan
sangat can-“
“loe
ngoceh lagi gue tendang keluar loe sekarang juga” ancam Ify membuat Rio
seketika itu diam
“ikut
gue yuk Fy” ajak Rio, sepertinya tidak ada kata nyerah buat Rio untuk menarik
perhatian bidadarinya itu
“kemana?”
kini Ify mulai tertarik sama percakapannya dengan Rio, karena jujur Ify selalu
suka di ajak ke tempat yang Rio ajak kepadanya
“udah
ikut aja yuk” ajak Rio
“loe
yakin gue suka sama tempatnya” tanya Ify tak yakin
“gue
yakin loe suka, udah ah, loe cerewet banget tau gak, tinggal ikut juga”ucap Rio
dan menarik Ify menuju cagiva merahnya.
Rio
membawa Ify ke danau, tempat dimana saat dulu mereka baru saling mengenal, Ify
sedikit specless saat Rio untuk kedua kalinya membawa ke sini, karena Ify
memang sudah menyukai tempat ini dari awal Rio membawanya kemari, dan entah
kenapa ada gemuruh rasa senang di dalam hatinya saat ia kesini lagi bahkan
dengan orang yang sama. Rio.
“kenapa
loe lakuin semua ini Yo?” tanya Ify tiba-tiba membuat Rio mengerenyit bingung
“maksudnya”
tanya Rio tak mengerti
“kenapa
loe lakuin semua ini, selalu ada buat gue, selalu ngerelain waktu loe hanya
buat gue, dan bahkan loe selalu datang saat gue memang butuh seseorang buat
sandaran gue. Kenapa Yo?” tanya Ify, Rio hanya tersenyum mendengar semua
pertanyaan Ify
“gue
ngelakuin semua ini buat orang yang gue cinta Fy, waktu gue, hati gue dan
bahkan nyawa gue pun gue rela untuk orang yang gue sayang” ucap Rio membuat Ify
spechless untuk kesekian kalinya, perkataan Rio benar-benar membuat hatinya
bahagia.
“dan
orang yang gue sayang itu Loe Fy, orang yang memiliki waktu, hati dan bahkan
nyawa gue, gue juga gak tau kenapa bisa jatuh cinta sama loe Fy, yang gue tau
semua yang ada di diri loe istimewa, sikap cuek loe, dingin loe, dan kadang
skap kekanak-kanakan loe itu istimewa buat gue” tambah Rio lagi, dan untuk kali
ini semuanya terasa sangat indah, bahkan ini jauh lebih bahagia rasanya dan
kebahagiannnya dengan Iel dulu tak seperti ini rasanya, ini terasa lebih
istimewa
“bantu
gue Yo, bantu gue untuk membalas semua rasa loe ke gue” ucap Ify dan membuat
Rio terkejut, tidak menyangka Ify akan membuka hatinya untuk dirinya.
“maksudnya.....”
“ia
loe bantu gue untuk membalas semua rasa loe ke gue, bantu gue untuk membalas
semua rasa loe ke gue” ucap Ify lagi dan saat itu juga Rio langsung merengkuh
tubuh Iffy ke dalam pelukan hangatnya
“ini
benerankan?” tanya Rio lagi memastikan
“hemm”
dehem Ify mengangguk-anggukkan kepalanya di dada Rio
“makasih
Fy, gue tau mungkin loe memang belum bisa melupakan Iel sepenuhnya, gue tau
itu, dan gue juga gak maksa loe buat lupain itu semua, karena masa lalu loe
adalah bagian dari perjalanan hidup loe Fy, makasih Fy, gue akan berusaha untuk
itu dan gue juga akan berusaha untuk gak buat loe kecewa, gue janji itu” ucap
Rio mantap
“gue
percaya sama loe” ucap Ify lalu menjauhkan kepalanya dari dada Rio namun
tangannya masih melingkar di tubuh Rio.
“Yo”
panggil Ify, saat ini Rio dan Ify tengah duduk di atas rerumputan dan dengan
Ify yang menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Rio
“iya”
jawab Rio yang dari tadi masih terus mengelus puncak kepala Ify
“gue
mau gulali” ucap Ify mengangkat kepalanya dari bahu Rio
“dengan
senang hati cantik, tunggu disini, gue beliin dulu” ucap Rio mencubit pelan hidung
Ify. Ify hanya mengenggukan kepalanya dengan tersenyum
Rio
melangkahkan kakinya membeli gulali yang kebetulan ada di sebrang jalan danau
ini. Sedangkan Ify senyumnya dari tadi tak lepas dari bibirnya, ia merasa
kembali menemukan nyawanya setelah beberapa tahun ini tersiksa dengan rasa
bersalahnya, benar kata Rio semua ini sudah takdir dan seperti sekarang takdir
mempertemukan dirinya dan Rio.
“lama
tidak berjumpa Ify sayang” ucap seseorang dari belakang membuat Ify membalikkan
tubuhnya kebelakang dan seperti di lempar dari genung lantai seratus rasanya
saa melihat orang yang saat ini ada di hadapannya
“kenapa
diam sayang, kamu tidak kangen dengan aku” ucap orang itu lagi sambil melangkah
mendekkati Ify, sedangkan Ify diamtak bisa bergerak, bahkan untuk memundurkan
langkahnya untuk menjauhi sosok yang ada di depannya
“dan
untuk sekarang, aku gak akan pernah buat ngelepasin kamu“ ucap orang itu dengan
seringai nakal dan detik itu juga tangannya sudah mencekal kuat tangan Ify
“Deb...
Debo. Le.. lepasin aku” ucap Ify dengan suara bergetar
“apa
sayang? Lepasin? Itu tidak akan mungkin sayang, aku ingin sedikit bermain-main
dengan orang-orang yang ada di sekitar kamu” ucap orang itu yang ternyata Debo
“ja..
jangan Deb, lepasin, lepa”
“bukkkkk”
Debo memukul keras tengkuk Ify hingga membuat Ify saat itu juga tak sadarkan
diri
“maaf
kan aku Ify sayang, niat ku tadi ingin membawamu secara baik-baik, namun
sepertinya kamu sulit untuk di ajak secara baik-baik” ucap debo dan membopong
Ify entah kemana
******
Rio
ingin kembali dengan membawa sebungkus gulali permintaan Ify, namun beru
beberapa langkah, langkahnya terhenti oleh seseorang.
“hay
Rio, wahh ketemu lagi” ucap orang itu
“eh,
loe Dea, ia kebetulan gue lagi jalan-jalan di sekitar sini” jawab Rio
“wahh,
sama Ify?” tanya orang itu Dea
“iya”
jawab Rio
“bisa
kita duduk ngobrol sebentar” pinta Dea
“sorry
De, gak bisa, Ify udah nungguin gue” tolak Rio
“yahhh,
saynag banget ya, ya udah kain waktu deh” pinta Dea
“ok,
tapi gue gak janji”ucap Rio dan beranjak pergi meninggalkan Dea
“berdoalah
untuk keselamatan Ify kamu tercinta Rio sayang” gumam Dea, dan beranjak pergi
dari sana.
Rio
sedikit bingung saat kembali dan tidak menemukan Ify di sana, dan rasa cemas
langsung menghampiri Rio saat handphone Ify ia temukan di jatuh di bawah.
“IFYYY”
teriak Rio berharap Ify mendengarnya
“Ify,
loe dimana?” teriak Rio lagi namun tidak ada sahutan dari sosok yang di panggil
Drtttt...
drtttt...
From
: 081243604360
Loe
ke gedung tua dekat SMA Jingga sekarang.
Atau
gadis loe kembali hanya dengan nama.
Rio
membelalakkan matanya saat membaca pesan singkat yang ia tak ketahui dari
siapa. Dan saat ini rasa cemas langsung menghampirinya, bagaimana tida, ify
gadis pujaan hatinya sedang dalam bahaya
“Debo”
lirih Rio. Entah kenapanama itu langsung saja keluar dari mulutnya, dan ia
yakin bahwa Debo dalang dari ini semua. Rio langsung bergegas pergi ke tempat
dimana orang itu menyuruhnya datang.
“oh,
ia lebih baik gue kasih tau kak Tian dulu” ucap Rio dan langsung menghubungi
Tristan
“hallo
kak” sapa Rio saat panggilan telah terhubung
“...........”
“kak,
loe sakarang ajak Alvin ke gedung tua dekat SMA Jingga, Ify di culik dan
sakarang penculiknya nyuruh gue kesana, jadi kak loe sama Alvin langsung aja
nyusul gue kesana duluan”
“..........”
“ia
kak, bye” ucap Rio menutup telfonnya. Rio sendiri sudah tidak tenang,
fikirannya terus saja memikirkan bagaimana kondisi Ify sekarang, jarak yang
seharusnya di tempuh tiga puluh menit kini hanya dalam lima belas menit Rio menempuhnya.
Rio
yang saat ini yang sedang kacau, langsung berlari menujuu gudang tua tersebut,
tanpa memperdulikan apa yang nantinya akan terjadi kepada dirinya.
“BRAKKK”
***********
Ify
merasa berada di kejadian tiga tahun yang lalu, kejadian yang berusaha ia
lupakan namun nyatanya, dirinya harus berada di posisi sama seperti dulu dan
bahkan dengan kondisi dan pelaku yang sama.
“hay
sayang” ucap Debo sambil membelai pipi mulus Ify dan membuat Ify semakin
ketakutan.
“sebentar
lagi, orang yang kamu sayang bakalan kesini, dan sebentar lagi kita akan
bernostalgia sedikit tentang kejadian tiga tahun yang lalu, kamu masih ingat
bukan? Ah, aku yakin kamu masih mengingatnya” ucap Debo lembut, namun setiap
kata yang Debo ucapkan membuat Ify samakin ketakutan, air matanya sudah entah
berapa kali meluncur bebas di pipinya, Ify hanya bisa menggeleng-gelengkan
kepalanya, seakan memberi tahu bahwa
Debo tidak boleh melakukannya dan membawa-bawa Rio, jika memang saat ini dirinya
harus pergi Ify rela dari pada harus merasakan kembali rasanya kehilangan orang
yang ia sayang.
“kenapa
sayang? Kamu tidak ingin mengulangi kejadian tiga tahun yang lalu, itu sangat
menyenangkan Ify” ucap Debo bagai iblis yang tak pernah puas untuk menyakiti
Ify
“kamu
yakin gak-“
“BRAKKKK”
ucapan Debo terpotong saat seseorang mendobrak kasar pintu
“wow,
ini dari tadi yang gue tunggu, loe dateng juga rupanya, hay Rio, lamu tidak
bertemu” ucap Debo tanpa Dosa, Rio sendiri sudah menahan semua emosinya untuk
tidak langsung menghadisi Debo saat ini juga, sedangkan Ify sudah pasrah,
dirinya tidak tau lagi harus berbuat apa, apa mungkin dia bisa melihatnya, dan
bahkan sekarang Rio yang menjadi sasaran Debo nanti
“loe
lepasin Ify” pinta Rio dengan nada dingin namun tangannya sudah mengepal kuat,
sampai membuat buku-buku tangannya memutih
“Ify?
Lepasin? Itu setelah gue puas buat-“
“awwww”
pekik Ify saat Debo menarik rambut Ify kasar, tapi sebisa mungkin Ify tidak
menghiraukan rasa sakit di kepalanya, saat ini di fikrannya bukanlah keselamatan
dirinya namun keselamatan Rio
“brengsek
loe, loe bahkan bersikap seperti banci” emosi Rio memuncak melihat Ify yang
sudah di perlakukan seperti itu.
“gue
memang brengsek, hahahah. Dan kita lihat seberapa berengseknya gue” ucap Debo
dan kali ini.
“PLAKKKK”
sebuah tamparan keras mendarat di pipi Ify,
“IFYYYY”
teriak Rio dan langsung menghajar Debo secara membabi buta, tidak perduli
dengan apa yang terjadi selanjutnya.
“brukkk”
Rio mendaratkan tinjunya ke rahang kiri Debo dan selanjutnya di ikuti tinjuan-tinjuan
lainnya.
“mati
loe brengsek” ucap Rio yang sudah menahan emosinya dari tadi. Ify hanya bisa
menangis, menangis melihat kejadian di hadapannya. Dan tanpa sepengetahuan Rio,
Debo mengeluarkan pistolnya dan.....
“DORRR”
“RIOOOO”
teriak Ify saat mendengar suara pistol di lepas, sudah pasti itu Debo yang
menembakkan.
“arrghhh”
ringis Rio saat peluru itu mengenai bahu kanannya dan membuat cekalan Rio pada
Debo terlepas. Debo langsung bangkit saat cekalan tangan Rio terlepas.
“bagaimana?
Apa gue lebih brengsek dari yang loe kira?” ucap Debo mendekati Rio, dan kini
posisi terbalik, Debo lah yang menguasai situasi saat ini
“dan
bahkan loe lebih terlihat seperti banci yang tak punya moral” balas Rio sengit,
membuat Debo semakin murka.
“loe
masih berani sama gue?” tanya Debo meremehkan
“cishhh,
bahkan sedikit pun gue gak takut sama loe”
“woowwww,
kamu lihat Ify, pangeran kamu tidak takut dengan ku, aku jadi ingat pada saat
itu Iel pun melakukan hal yang sama untuk kamu, hmzz, kisah cinta yang mengagumkan
sayang, bagaimana jika aku ulang kembali” ucap Debo semakin menjadi-jadi
“dan
loe” ucap Debo menodongkan pistolnya ke arah Rio
“bagaimana
jika gue buat games. Gue bakal kasih waktu loe lima detik sebelum peluru pistol
ini menembus tubuh Ify ah terlalu lama tiga detik.” Rio yang dari tadi berusaha
mengentrol rasa sakit di tubuhnya membelalak
kaget mendengar ucapan Debo
“loe
jangan Gila Deb, loe akan mati jika loe berani nyentuh Ify” ancam Rio dengan
nafas yang terengah-engah, antar menahan sakit dan emosinya saat ini
“wow,
lihat sayang, pria dihadapan ku ini mengancamku” adu Debo ke Ify.
“ok,
kita lihat apa yang akan gue lakuin ke gadis manis ini” ucap Debo dan
mengarahkan pistolnya ke Ify. Ify sendiri sudah pasrah, hanya bisa menutup
matanya, dia iklas jika harus pergi sekarang asalkan Rio tidak kenapa-napa
setelah ini
“tiga
detik Yo”
“satu”
debo mulai menghitung sedangkan Rio sudah kalang kabut dan mencoba bangun
“Dua”
Rio masih berusaha bangkit rasa sakit di tubuhnya tidak di hiraukan dan langsung
berlari kencang ke arah Ify
“tiga”
“DORRRR”
“BRAKKKK”
To Be Continuee......
No comments:
Post a Comment