Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 12 ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling 



*******

Libur semester telah tiba, seperti biasa selalu Ify yang menjadi juara satu di kelas, dan itu sudah tidak usah diragukan lagi nilainya, semua mara pelajaran hampir mendekati sempurna.

Dan saat ini, Ify, Tristan, Rio, Alvin, Sivia dan Shilla sedang berkumpul di rumah Ify dan Tristan, karena semua merencanakan untuk liburan di akhir semester ini.

“jadi kapan kita mulai berangkat kak?” tanya Shilla ke Tristan

“lusa kita berangkat, terus untuk menginapnya kita bisa pake vila Rio, gimana setuju kan?” tanya Tristan ke semua

“gue sih setuju-setuju aja kak” jawab Rio

“setuju”

“gue juga”

“loe Vi?” tanya Tristan

“terserah” jawab Ify dan membuat semua geleng-geleng kepala.

Selesai membahas rencana liburan akhir ini, semuanya sibuk ke urusan masing-masing. Tristan Shilla sedang duduk di halaman belakang di tepi kolam berenang, Alvin Sivia mereka sedang duduk di sofa ruang TV, Rio Ify? Pasangan ini gak usah ditanya mereka sedang gombal-gombalan lebih tepatnyay Rio yang terus menggoda Ify.

“Fy” panggil Rio ketika Ify lebih memilih sibuk dengan BB.nya, membuat Rio sedikit cemburu tidak di perhatikan.

“hemmm” dehem Ify, pandangannya tetap lurus di BB.nya

“loe cantik deh Fy” ucap Rio mulai menggoda Ify

“gue udah tau” jawab Ify santai

“tapi hari ini loe cantik banget Fy” ucap Rio lagi

“gue tau”

“dan sangat can-“

“loe ngoceh lagi gue tendang keluar loe sekarang juga” ancam Ify membuat Rio seketika itu diam

“ikut gue yuk Fy” ajak Rio, sepertinya tidak ada kata nyerah buat Rio untuk menarik perhatian bidadarinya itu

“kemana?” kini Ify mulai tertarik sama percakapannya dengan Rio, karena jujur Ify selalu suka di ajak ke tempat yang Rio ajak kepadanya

“udah ikut aja yuk” ajak Rio

“loe yakin gue suka sama tempatnya” tanya Ify tak yakin

“gue yakin loe suka, udah ah, loe cerewet banget tau gak, tinggal ikut juga”ucap Rio dan menarik Ify menuju cagiva merahnya.

Rio membawa Ify ke danau, tempat dimana saat dulu mereka baru saling mengenal, Ify sedikit specless saat Rio untuk kedua kalinya membawa ke sini, karena Ify memang sudah menyukai tempat ini dari awal Rio membawanya kemari, dan entah kenapa ada gemuruh rasa senang di dalam hatinya saat ia kesini lagi bahkan dengan orang yang sama. Rio.

“kenapa loe lakuin semua ini Yo?” tanya Ify tiba-tiba membuat Rio mengerenyit bingung

“maksudnya” tanya Rio tak mengerti

“kenapa loe lakuin semua ini, selalu ada buat gue, selalu ngerelain waktu loe hanya buat gue, dan bahkan loe selalu datang saat gue memang butuh seseorang buat sandaran gue. Kenapa Yo?” tanya Ify, Rio hanya tersenyum mendengar semua pertanyaan Ify

“gue ngelakuin semua ini buat orang yang gue cinta Fy, waktu gue, hati gue dan bahkan nyawa gue pun gue rela untuk orang yang gue sayang” ucap Rio membuat Ify spechless untuk kesekian kalinya, perkataan Rio benar-benar membuat hatinya bahagia.

“dan orang yang gue sayang itu Loe Fy, orang yang memiliki waktu, hati dan bahkan nyawa gue, gue juga gak tau kenapa bisa jatuh cinta sama loe Fy, yang gue tau semua yang ada di diri loe istimewa, sikap cuek loe, dingin loe, dan kadang skap kekanak-kanakan loe itu istimewa buat gue” tambah Rio lagi, dan untuk kali ini semuanya terasa sangat indah, bahkan ini jauh lebih bahagia rasanya dan kebahagiannnya dengan Iel dulu tak seperti ini rasanya, ini terasa lebih istimewa

“bantu gue Yo, bantu gue untuk membalas semua rasa loe ke gue” ucap Ify dan membuat Rio terkejut, tidak menyangka Ify akan membuka hatinya untuk dirinya.

“maksudnya.....”

“ia loe bantu gue untuk membalas semua rasa loe ke gue, bantu gue untuk membalas semua rasa loe ke gue” ucap Ify lagi dan saat itu juga Rio langsung merengkuh tubuh Iffy ke dalam pelukan hangatnya

“ini benerankan?” tanya Rio lagi memastikan

“hemm” dehem Ify mengangguk-anggukkan kepalanya di dada Rio

“makasih Fy, gue tau mungkin loe memang belum bisa melupakan Iel sepenuhnya, gue tau itu, dan gue juga gak maksa loe buat lupain itu semua, karena masa lalu loe adalah bagian dari perjalanan hidup loe Fy, makasih Fy, gue akan berusaha untuk itu dan gue juga akan berusaha untuk gak buat loe kecewa, gue janji itu” ucap Rio mantap

“gue percaya sama loe” ucap Ify lalu menjauhkan kepalanya dari dada Rio namun tangannya masih melingkar di tubuh Rio.



“Yo” panggil Ify, saat ini Rio dan Ify tengah duduk di atas rerumputan dan dengan Ify yang menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Rio

“iya” jawab Rio yang dari tadi masih terus mengelus puncak kepala Ify

“gue mau gulali” ucap Ify mengangkat kepalanya dari bahu Rio

“dengan senang hati cantik, tunggu disini, gue beliin dulu” ucap Rio mencubit pelan hidung Ify. Ify hanya mengenggukan kepalanya dengan tersenyum

Rio melangkahkan kakinya membeli gulali yang kebetulan ada di sebrang jalan danau ini. Sedangkan Ify senyumnya dari tadi tak lepas dari bibirnya, ia merasa kembali menemukan nyawanya setelah beberapa tahun ini tersiksa dengan rasa bersalahnya, benar kata Rio semua ini sudah takdir dan seperti sekarang takdir mempertemukan dirinya dan Rio.

“lama tidak berjumpa Ify sayang” ucap seseorang dari belakang membuat Ify membalikkan tubuhnya kebelakang dan seperti di lempar dari genung lantai seratus rasanya saa melihat orang yang saat ini ada di hadapannya

“kenapa diam sayang, kamu tidak kangen dengan aku” ucap orang itu lagi sambil melangkah mendekkati Ify, sedangkan Ify diamtak bisa bergerak, bahkan untuk memundurkan langkahnya untuk menjauhi sosok yang ada di depannya

“dan untuk sekarang, aku gak akan pernah buat ngelepasin kamu“ ucap orang itu dengan seringai nakal dan detik itu juga tangannya sudah mencekal kuat tangan Ify

“Deb... Debo. Le.. lepasin aku” ucap Ify dengan suara bergetar

“apa sayang? Lepasin? Itu tidak akan mungkin sayang, aku ingin sedikit bermain-main dengan orang-orang yang ada di sekitar kamu” ucap orang itu yang ternyata Debo

“ja.. jangan Deb, lepasin, lepa”

“bukkkkk” Debo memukul keras tengkuk Ify hingga membuat Ify saat itu juga tak sadarkan diri

“maaf kan aku Ify sayang, niat ku tadi ingin membawamu secara baik-baik, namun sepertinya kamu sulit untuk di ajak secara baik-baik” ucap debo dan membopong Ify entah kemana

******

Rio ingin kembali dengan membawa sebungkus gulali permintaan Ify, namun beru beberapa langkah, langkahnya terhenti oleh seseorang.

“hay Rio, wahh ketemu lagi” ucap orang itu

“eh, loe Dea, ia kebetulan gue lagi jalan-jalan di sekitar sini” jawab Rio

“wahh, sama Ify?” tanya orang itu Dea

“iya” jawab Rio

“bisa kita duduk ngobrol sebentar” pinta Dea

“sorry De, gak bisa, Ify udah nungguin gue” tolak Rio

“yahhh, saynag banget ya, ya udah kain waktu deh” pinta Dea

“ok, tapi gue gak janji”ucap Rio dan beranjak pergi meninggalkan Dea

“berdoalah untuk keselamatan Ify kamu tercinta Rio sayang” gumam Dea, dan beranjak pergi dari sana.

Rio sedikit bingung saat kembali dan tidak menemukan Ify di sana, dan rasa cemas langsung menghampiri Rio saat handphone Ify ia temukan di jatuh di bawah.

“IFYYY” teriak Rio berharap Ify mendengarnya

“Ify, loe dimana?” teriak Rio lagi namun tidak ada sahutan dari sosok yang di panggil

Drtttt... drtttt...

From : 081243604360

Loe ke gedung tua dekat SMA Jingga sekarang.
Atau gadis loe kembali hanya dengan nama.

Rio membelalakkan matanya saat membaca pesan singkat yang ia tak ketahui dari siapa. Dan saat ini rasa cemas langsung menghampirinya, bagaimana tida, ify gadis pujaan hatinya sedang dalam bahaya

“Debo” lirih Rio. Entah kenapanama itu langsung saja keluar dari mulutnya, dan ia yakin bahwa Debo dalang dari ini semua. Rio langsung bergegas pergi ke tempat dimana orang itu menyuruhnya datang.

“oh, ia lebih baik gue kasih tau kak Tian dulu” ucap Rio dan langsung menghubungi Tristan

“hallo kak” sapa Rio saat panggilan telah terhubung

“...........”

“kak, loe sakarang ajak Alvin ke gedung tua dekat SMA Jingga, Ify di culik dan sakarang penculiknya nyuruh gue kesana, jadi kak loe sama Alvin langsung aja nyusul gue kesana duluan”

“..........”

“ia kak, bye” ucap Rio menutup telfonnya. Rio sendiri sudah tidak tenang, fikirannya terus saja memikirkan bagaimana kondisi Ify sekarang, jarak yang seharusnya di tempuh tiga puluh menit kini hanya dalam lima belas menit Rio menempuhnya.

Rio yang saat ini yang sedang kacau, langsung berlari menujuu gudang tua tersebut, tanpa memperdulikan apa yang nantinya akan terjadi kepada dirinya.

“BRAKKK”

***********

Ify merasa berada di kejadian tiga tahun yang lalu, kejadian yang berusaha ia lupakan namun nyatanya, dirinya harus berada di posisi sama seperti dulu dan bahkan dengan kondisi dan pelaku yang sama.

“hay sayang” ucap Debo sambil membelai pipi mulus Ify dan membuat Ify semakin ketakutan.

“sebentar lagi, orang yang kamu sayang bakalan kesini, dan sebentar lagi kita akan bernostalgia sedikit tentang kejadian tiga tahun yang lalu, kamu masih ingat bukan? Ah, aku yakin kamu masih mengingatnya” ucap Debo lembut, namun setiap kata yang Debo ucapkan membuat Ify samakin ketakutan, air matanya sudah entah berapa kali meluncur bebas di pipinya, Ify hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya,  seakan memberi tahu bahwa Debo tidak boleh melakukannya dan membawa-bawa Rio, jika memang saat ini dirinya harus pergi Ify rela dari pada harus merasakan kembali rasanya kehilangan orang yang ia sayang.

“kenapa sayang? Kamu tidak ingin mengulangi kejadian tiga tahun yang lalu, itu sangat menyenangkan Ify” ucap Debo bagai iblis yang tak pernah puas untuk menyakiti Ify

“kamu yakin gak-“

“BRAKKKK” ucapan Debo terpotong saat seseorang mendobrak kasar pintu

“wow, ini dari tadi yang gue tunggu, loe dateng juga rupanya, hay Rio, lamu tidak bertemu” ucap Debo tanpa Dosa, Rio sendiri sudah menahan semua emosinya untuk tidak langsung menghadisi Debo saat ini juga, sedangkan Ify sudah pasrah, dirinya tidak tau lagi harus berbuat apa, apa mungkin dia bisa melihatnya, dan bahkan sekarang Rio yang menjadi sasaran Debo nanti

“loe lepasin Ify” pinta Rio dengan nada dingin namun tangannya sudah mengepal kuat, sampai membuat buku-buku tangannya memutih

“Ify? Lepasin? Itu setelah gue puas buat-“

“awwww” pekik Ify saat Debo menarik rambut Ify kasar, tapi sebisa mungkin Ify tidak menghiraukan rasa sakit di kepalanya, saat ini di fikrannya bukanlah keselamatan dirinya namun keselamatan Rio

“brengsek loe, loe bahkan bersikap seperti banci” emosi Rio memuncak melihat Ify yang sudah di perlakukan seperti itu.

“gue memang brengsek, hahahah. Dan kita lihat seberapa berengseknya gue” ucap Debo dan kali ini.

“PLAKKKK” sebuah tamparan keras mendarat di pipi Ify,

“IFYYYY” teriak Rio dan langsung menghajar Debo secara membabi buta, tidak perduli dengan apa yang terjadi selanjutnya.

“brukkk” Rio mendaratkan tinjunya ke rahang kiri Debo dan selanjutnya di ikuti tinjuan-tinjuan lainnya.

“mati loe brengsek” ucap Rio yang sudah menahan emosinya dari tadi. Ify hanya bisa menangis, menangis melihat kejadian di hadapannya. Dan tanpa sepengetahuan Rio, Debo mengeluarkan pistolnya dan.....

“DORRR”

“RIOOOO” teriak Ify saat mendengar suara pistol di lepas, sudah pasti itu Debo yang menembakkan.

“arrghhh” ringis Rio saat peluru itu mengenai bahu kanannya dan membuat cekalan Rio pada Debo terlepas. Debo langsung bangkit saat cekalan tangan Rio terlepas.

“bagaimana? Apa gue lebih brengsek dari yang loe kira?” ucap Debo mendekati Rio, dan kini posisi terbalik, Debo lah yang menguasai situasi saat ini

“dan bahkan loe lebih terlihat seperti banci yang tak punya moral” balas Rio sengit, membuat Debo semakin murka.

“loe masih berani sama gue?” tanya Debo meremehkan

“cishhh, bahkan sedikit pun gue gak takut sama loe”

“woowwww, kamu lihat Ify, pangeran kamu tidak takut dengan ku, aku jadi ingat pada saat itu Iel pun melakukan hal yang sama untuk kamu, hmzz, kisah cinta yang mengagumkan sayang, bagaimana jika aku ulang kembali” ucap Debo semakin menjadi-jadi

“dan loe” ucap Debo menodongkan pistolnya ke arah Rio

“bagaimana jika gue buat games. Gue bakal kasih waktu loe lima detik sebelum peluru pistol ini menembus tubuh Ify ah terlalu lama tiga detik.” Rio yang dari tadi berusaha mengentrol rasa sakit di tubuhnya membelalak  kaget mendengar ucapan Debo

“loe jangan Gila Deb, loe akan mati jika loe berani nyentuh Ify” ancam Rio dengan nafas yang terengah-engah, antar menahan sakit dan emosinya saat ini

“wow, lihat sayang, pria dihadapan ku ini mengancamku” adu Debo ke Ify.

“ok, kita lihat apa yang akan gue lakuin ke gadis manis ini” ucap Debo dan mengarahkan pistolnya ke Ify. Ify sendiri sudah pasrah, hanya bisa menutup matanya, dia iklas jika harus pergi sekarang asalkan Rio tidak kenapa-napa setelah ini

“tiga detik Yo”

“satu” debo mulai menghitung sedangkan Rio sudah kalang kabut dan mencoba bangun

“Dua” Rio masih berusaha bangkit rasa sakit di tubuhnya tidak di hiraukan dan langsung berlari kencang ke arah Ify

“tiga”

“DORRRR”

“BRAKKKK” 

To Be Continuee......
 

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.