Wednesday, June 29, 2016

My Mate (MM) Part 17 ~RiFy~

Gak mau banyak omong, karena takut di bawain rudal. Langsung Otw ke cerita aja.
Yukk mariiii....

@siskahaling

Suasana di BlackMoon saat ini benar-benar kacau. Setelah aksi penculikan Alyssa dan kembali dengan di antar oleh Mike dalam keadaan yang mengkhawatirkan tak berselang lama, Mario, Alpha mereka pun datang dalam keadaan yang tak kalah mengkhawatirkan. Ray, yang memang dokter khusus pack pun bergegas datang saat mengetahui kondisi Alpha dan Luna benar-benar mengkhawatirkan.

Mereka semua begitu marah mengetahui Alvin dalang di balik ini semua dan oh, jangan lupakan Sivia yang kini sudah berada di dalam penjara bawah tanah karena pengkhiatan yang wanita itu lakukan. sebenarnya mereka semua ingin langsung membunuh Sivia jika saja waktu itu Louis tidak menahan karena bagaimana pun sang Alpha yang berhak memberikan hukuman kepada Sivia.

"Bagaimana Ray?" Manda, wanita paruh baya itu terlihat begitu khawatir begitu Ray selesai memeriksa Mario yang kini terbaring tak sadarkan diri di ranjang kamar khusus perawatan yang tersedia di pack.

Ray menghela nafas sejenak, menghilangkan rasa tegang yang begitu ia rasakan tadi. Yang saat ini ia periksa adalah Mario. Alpha dari BlackMoon beserta Luna yang sudah pasti ia harus melakukannya sebaik mungkin tanpa kesalahan.

"Alpha untuk saat ini kondisinya sudah mulai stabil nyonya. Karena bagaimana pun Alpha memiliki kekuatan untuk tubuhnya melakukan penyembuhan sendiri sehingga mungkin untuk beberapa hari kedepan Alpha sudah bisa kembali beraktifitas seperti biasa" ucap Ray menjelaskan. Baik Manda dan Zeth menghela nafasnya lega.

Manda dan Zeth pada saat itu juga sangat terkejut mendapat kabar dari Louis yang memberitahu jika Mario dan Alyssa terluka parah dan dalangnya adalah Alvin. Anak bungsu mereka. Manda begitu menyayangkan sikap anak bungsunya itu. Bagaimana pun juga ia ibunya Alvin dan sudah pasti begitu terpukul mendapatkan kabar jika putranya itu kini telah tiada.

"Tetapi tuan" Ray kini mengalihkan tatapannya kepada Zeth. "Kondisi Luna saat ini kritis. Walaupun Luna sudah menjadi Luna yang seutuhnya dan memiliki kekuatan yang sama dengan Alpha untuk tubuhnya melakukan penyembuhan, tapi kondisi Luna yang saat ini tengah mengandung membuat kekuatan itu tidak bisa berfungsi tuan"

Zeth seakan tidak terkejut mendengar penjelasan Ray. Jelas saja ia mengetahui hal itu, dan itu yang saat ini ia takutkan, jika Alyssa tidak bisa bertahan sudah pasti akan membuat Mario terpukul. Kehilangan Luna bagi seorang Alpha adalah sama saja mati. Segala pengendalian diri dan kekuatannya tidak akan bisa di kendalikan dengan baik oleh sang Alpha

"Apa yang bisa kita lakukan saat ini Ray?" tanya Manda angkat bicara saat Zeth tidak juga membuka suaranya.

"Menunggu Alpha sadar nyonya, karena hanya Alpha lah yang Luna butuhkan saat ini" Manda mengangguk mengerti.

"Kalau begitu kita akan menunggu Mario sadar"

"Tidak semudah itu sayang" Zeth menimpali ucapan Manda.

"Kondisi Alyssa saat ini kritis dan kita tidak tahu Alyssa dapat bertahan atau tidak sampai menunggu Mario sadar" detik itu juga, tubuh Manda jatuh meluruh dan dengan sigap Zeth menangkap tubuh istrinya.

"Apa yang harus kita lakukan" lirih Manda tak bertenaga. Tubuhnya saat ini benar-benar terasa lemah. Ia terlalu takut membayangkan hal buruk yang akan terjadi. Sudah cukup ia kehilangan Alvin, ia tidak mau jika harus kehilangan anak, menantu dan cucunya. Sudah cukup ia menunggu momen dimana ia akan melihat Mario bahagia. Namun jika anaknya tersebut harus kehilangan matenya, ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan anak sulungnya itu.

"Tenang sayang, kuatkan dirimu, kau juga akan menyakiti ku jika kau seperti ini" Zeth membisikkan kata penyemangat untuk istrinya. Kondisi seperti ini yang paling Zeth takutkan, Manda akan kembali drop jika beban berat memenuhi fikirannya.

"Mario....."

"Semuanya akan baik-baik saja, aku janji" bisik Zeth menenangkan manda, mengecup lembut kening yang kini sudah mulai menimbulkan kerutan samar.

@siskahaling

Seperti yang Ray katakan, sehari setelah Mario tidak sadarkan diri kini pria itu telah membuka kedua matanya. dan hal yang pertama kali Mario lakukan adalah menghampiri Alyssa yang masih terbaring tak sadarkan diri di samping ranjang rawatnya.

Mario begitu terpukul melihat kondisi Matenya saat ini, terbaring lemah di ranjang rawat dengan mata yang terpejam rapat, meninggalkan Mario dalam keheningan yang mencekam.

Sebenarnya Mario ingin sekali kembali memberikan kekuatannya kepada Alyssa seperti yang pernah ia lakukan saat ia sedang melawan Alvin, namun percuma saja jika ia melakukan itu sekarang karena sekarang kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukannya, dan jika ia nekat melakukannya, tidak mustahil ia akan kehilangan nyawanya. Mario sebenarnya sudah tak mau perduli dengan resiko yang akan ia terima, ia akan tetap ingin melakukannya. Namun saat ia mendengar perkataan Zeth yang sontak menghentikan aksi keras kepalanya itu.

"Kalau kau melakukannya memang akan membangunkan Alyssa, Mario. Tapi kau harus tau kau bisa saja kehilangan nyawa mu" jelas Zeth saat itu.

"Aku tidak perduli ayah, aku hanya ingin Alyssa bangun. Persetan dengan keselamatan ku" Mario bergemetuk marah, menatap tajam Zeth yang masih saja mencoba menghalangi niatnya. Tidak tau kah bahwa ia begitu sangat tersiksa melihat Mate-nya seperti ini.

"Kau boleh tidak memperdulikan keselamatan mu, Mario, tapi kau harus pedulikan Alyssa, apa yang seorang Luna rasakan jika ia kehilangan Alpha-nya. Kau tahu bukan jika Luna juga tidak akan bisa hidup tanpa seorang Alpha? Kalian sudah terikat" dengan tenang, Zeth menjelaskan kepada anaknya. Ia tahu sangat tahu bagaimana perasaan anaknya saat ini, ia dulu juga pernah merasakannya ketika Manda nyaris merenggang nyawa saat istrinya itu sedang melahirkan Mario.

Mario terdiam, meresapi kata-kata yang Zeth ucapkan. Ayahnya benar, Alyssa juga tidak akan bisa hidup jika ia mati dan begitu pun sebaliknya. Mario berteriak sembari menjambak rambutnya frustasi.

"Lalu apa yang harus aku lakukan ayah" suara itu penuh keputusasaan, terdengar begitu frustasi.
Zeth diam, ia juga sebenarnya bingung apa yang harus ia lakukan. Posisinya saat ini begitu sulit.

"Temani Alyssa, sampai kondisi mu membaik, baru setelah itu kau baru bisa melakukannya." Ucap Zeth akhirnya. Setidaknya Alyssa masih mampu bertahan jika Alyssa bisa merasakan keberadaan Mario disekitarnya.

"Bukankah sewaktu-waktu Alyssa bisa saja pergi? Ray memberitahu ku bahwa kondisi Alyssa kritis dan kapan pun Alyssa bisa saja-" Mario menelan ludahnya susah payah. Suaranya tercekat tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya.

"Alyssa akan bertahan Mario jika kau selalu bersamanya. Energi positif dari seorang Alpha akan bisa Luna-nya rasakan saat dalam kondisi apa pun"

"Dengar, Mario. Jangan lakukan sesuatu tanpa memikirkan akibat kedepannya"
Mario mengingat semuanya, mengingat semua ucapan yang Zeth katakan tadi kepadanya. Apa ia harus menunggu tubuh ini untuk kembali sehat. Kenapa rasanya lama sekali kekuatannya untuk menyembuhkan kondisinya kembali. Dalam kondisinya yang seperti ini juga Stev tidak bersamanya, serigala itu akan tertidur didalam fikirannya.

"Sayang..." ucap Mario dengan suara bergetar, tenggorokannya tercekat seakan menahan setiap kata yang akan Mario ucapkan.

Mario merasa kedua matanya terasa panas, sepertinya ia akan kembali menangis, terlalu sulit jika ia harus berada di posisi seperti ini.

"Hey, kau tidak ingin membuka mata cantikmu ini sayang" tangan Mario terulur mengusap lembut puncak kepala Alyssa. Sementara kedua mata Alyssa terpejam. Terlihat begitu damai.

Mario kembali mengingat masa-masa ketika ia telah menemukan matenya. Mengingat untuk pertama kalinya ia melihat sosok gadis mungil dengan gaun biru polos sedang duduk di kursi taman. Gadis-nya yang begitu cantik, begitu polos dan memiliki wangi vanilla yang Mario sukai

"Kau harus bangun sayang, kau harus bangun untuk ku." Mario menatap Alyssa sepenuhnya. Matanya saat ini terasa panas, dengan pandangan yang memburam karena terhalang air mata yang kapan saja siap jatuh hanya dengan sebuah kedipan mata.

"Ku mohon bangun Alyssa, sadarlah! Aku sangat membutuhkanmu di hidupku" Mario menggenggam tangan Alyssa begitu erat, sesekali mengecup punggung tangan Alyssa dengan lembut.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membuat mu bangun honey" lirih Mario penuh keputusasaan. Kepala Mario menunduk, menumpukan dahinya di genggeman tangan mereka.

Air mata Mario menetes. Yah Mario menangis, menangis untuk seorang Alyssa, luna-nya. Tak menghiraukn air matanya jatuh membasahi tangan Alyssa yang ada di genggamannya. Hingga akhirnya jemari Alyssa bergerak pelan, sangat pelan hingga Mario sendiri tak dapat merasakan gerakan pelan itu di genggamannya.

@siskahaling

Louis menghampiri Jessi yang saat ini masih bersandar lemah di ranjangnya. Wanita itu juga kondisinya tidak dapat dikatakan baik saat Jessi harus terpental dan terhempas ke dinding dengan begitu kuat saat hendak menyelamatkan Alyssa.

Jessi begitu terkejut saat melihat Loius yang datang menghampirinya. Ia takut saat ia harus disalahkan dalam peristiwa penculikan Luna karena tidak berhasil menyelamatkan Luna.

"Kau sudah bangun?" Tanya Louis basa-basi untuk memulai percakapan.

Sedangkan Jessi, wanita itu hanya mengangguk mengiyakan jawaban Louis.

"Apa aku mengganggu waktu istirahat mu?" Tanya Louis saat melihat Jessi yang tak nyaman.

"Ahh, ti- tidak Beta. Ha- hanya saja aku sedikit terkejut saat Beta menemui saya" jawab Jessi terbata. Membuat Louis mau tak mau menggulum senyum.

Louis cukup tau bagaimana keseharian Jessi. Ia sempat menanyakannya kepada para maid yang ada di pack.

"Tak perlu gugup, aku hanya ingin mengecek kondisi mu, karena bagaimana pun kau terluka karena ingin menyelamatkan Luna"

Jessi mengangguk kaku "Tidak apa-apa Beta, melindungi Luna adalah kewajiban untuk semua penghuni BlackMoon"

Louis mengangguk menyetujui jawaban Jessi yanga memang benar adanya.

"Maaf Beta, bukan bermaksud lancang, tapi bagaimana nona Sivia saat ini?" Tanya Jessi memberanikan diri.

Louis menghela nafasnya berat "Sivia masih di penjara bawah tanah, kita belum bisa melakukan tindakan karena Alpha belum memerintahkan hukuman untuk Sivia. Saat ini Alpha masih terlalu fokus kepada Luna yang masih belum sadar"

Jessi menghela nafas saat mendengar penjelasan Louis. Seharusnya ia datang lebih cepat, seharusnya ia bisa membawa Luna jauh-jauh dari Sivia. Namun apalah daya, ia hanya seorang Maid yang tidak memiliki hak lebih selain mencuci baju Alpha dan Luna, seandainya saja ia dari awal memiliki keberanian untuk mengatakan Sivia adalah penghianat pasti kejadiannya tidak akan seperti ini. Tapi itu saja juga tidak mudah, memikirkan apakah ada yang percaya dengan perkataannya atau tidak membuat Ia kembali ragu untuk mengatakannya.

Sampai akhirnya ia secara diam-diam mengikuti Sivia dan mengetahui apa rencana jahat Sivia dan Alvin membuat Ia saat itu segera menuju BlackMoon untuk menyelamatkan Alyssa.

"Se- sebenarnya, saya sudah dari awal mengetahui jika nona Sivia adalah pengkhianat Beta" jelas Jessi memberanikan diri. Susah payah Jessi menelan ludahnya yang terasa seperti batu saat setelah ia mengatakannya kepada Louis.

Raut wajah Louis menegang mendengar pengakuan Jessi barusan.

"Darimana kau mengetahuinya?" Tanya Louis sedikit menuntut, meminta Jessi untuk menjelaskan semua.

"Saat itu, saya tidak sengaja melihat nona Sivia keluar mengendap-ngendap dari BlackMoon, dan waktu itu saya mengikutinya" Jessi menghentikan ucapannya sejenak, mengambil nafas mencoba mengumpulkan keberniannya untuk menceritakannya kepada Louis.

"Lalu saat itu, saya melihat nona Sivia menemui tuan Alvin" jeda sejenak.

"Pada saat itu saya berfikir jika nona Sivia hanya tidak sengaja bertemu dengan tuan Alvin, namun akhirnya saya mengetahui jika nona Sivia adalah pengkhianat karena saya memergokinya beberapa kali menemui tuan Alvin diluar pack"

Louis diam. Tidak menyela penjelasan yang disampaikan oleh Jessi, jadi selama ini apa yang iya fikirkan juga benar mengenai Sivia yang akhir-akhir ini sering bertingkah sedikit aneh dari pada biasanya. Lagi pula pantas saja Alvin mengetahui segala berita tentang Luna yang bahkan yang sudah di rahasiakan. Ternyata memang Sivia sebagai mata-mata di BlackMoon.

"Sampai akhirnya, saya kembali mengikuti nona Sivia dan kembali menemukan fakta bahwa mereka akan mengacaukan suasana BlackMoon dengan menculik Luna. Saat itu saya sempat berfikir untuk segera membawa Luna pergi dari BlackMoon tapi saya belum memiliki keberanian, dan ketika saya berniat untuk membawa Luna, nona Sivia menghalanginya, dan membawa Luna pergi" Jessi menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya Beta, jika saya memberitahu sejak awal bahwa nona Sivia adalah penghianatnya pasti kejadiannya tidak akan seperti ini. Saya terlalu takut untuk mengatakannya karena saya hanya seorang maid yang perkataannya tidak selalu dipercaya. Saya takut, saya begitu lancang jika saya mengatakannya." Jessi menyudahi penjelasannya. Namun Louis masih tetap diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun membuat Jessi semakin takut.

"Tidak apa-apa Jess" akhirnya Louis membuka suara diselingi dengan senyum menenangkan.

"Terima kasih sudah menceritakannya kepadaku. Ini semua bukan salah mu, Sivia dan Alvin lah pelakunya." Louis masih tersenyum menatap Jessi yang menatapnya tak percaya.

Jadi, aku tidak disalahkan atas kejadian ini?? Batin Jessi berteriak.

"Baiklah, aku akan menyuruh Emily mengantarkan makan siang untukmu"

Jessi menggeleng keras "Ti- tidak perlu Beta, aku bisa mengambilnya sendiri" kini giliran Louis yang menggeleng.

"Tidak apa-apa, sebentar lagi makanan mu datang dan Ray akan kembali mengecek kondisi mu" ucap Louis lalu meninggalkan Jessi yang saat ini merasa tak enak. Ini semua sungguh berlebihan menurutnya. Ia tidak disalahkan atas semua kejadian yang terjadi di BlackMoon saja sudah m membuatnya lega.

@siskahaling

Hayoooo!!! Pendek ya? Wwkw. Tapi ini udah 2015 kata loh beneran gak bohong. Buat yang tebakannya semalam benee kalau Sivia adalah pengkhianatnya, di part terakhir akan aku dedikasikan ke orangnya ya. Buat yang komentar pertama dan menjawab benar tentu saja.
Okey, besok atau lusa mungkin LoCC akan aku post 😄

7 comments:

  1. Lanjutinnnn donk...
    Kakak cantik..

    ReplyDelete
  2. Keren banget kak... next nya yg cepet ya,jangan ngaret trus kak...
    Keep writing....!!

    ReplyDelete
  3. Lanjut kak.. Love banget sama cerbung ini.. The best..

    ReplyDelete

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.