Gak mau banyak omong, karena takut di bawain rudal. Langsung Otw ke cerita aja.
Yukk mariiii....
Yukk mariiii....
@siskahaling
Suasana di
BlackMoon saat ini benar-benar kacau. Setelah aksi penculikan Alyssa dan
kembali dengan di antar oleh Mike dalam keadaan yang mengkhawatirkan
tak berselang lama, Mario, Alpha mereka pun datang dalam keadaan yang
tak kalah mengkhawatirkan. Ray, yang memang dokter khusus pack pun
bergegas datang saat mengetahui kondisi Alpha dan Luna benar-benar
mengkhawatirkan.
Mereka semua
begitu marah mengetahui Alvin dalang di balik ini semua dan oh, jangan
lupakan Sivia yang kini sudah berada di dalam penjara bawah tanah karena
pengkhiatan yang wanita itu lakukan. sebenarnya mereka semua ingin
langsung membunuh Sivia jika saja waktu itu Louis tidak menahan karena
bagaimana pun sang Alpha yang berhak memberikan hukuman kepada Sivia.
"Bagaimana Ray?"
Manda, wanita paruh baya itu terlihat begitu khawatir begitu Ray
selesai memeriksa Mario yang kini terbaring tak sadarkan diri di ranjang
kamar khusus perawatan yang tersedia di pack.
Ray menghela
nafas sejenak, menghilangkan rasa tegang yang begitu ia rasakan tadi.
Yang saat ini ia periksa adalah Mario. Alpha dari BlackMoon beserta Luna
yang sudah pasti ia harus melakukannya sebaik mungkin tanpa kesalahan.
"Alpha untuk
saat ini kondisinya sudah mulai stabil nyonya. Karena bagaimana pun
Alpha memiliki kekuatan untuk tubuhnya melakukan penyembuhan sendiri
sehingga mungkin untuk beberapa hari kedepan Alpha sudah bisa kembali
beraktifitas seperti biasa" ucap Ray menjelaskan. Baik Manda dan Zeth
menghela nafasnya lega.
Manda dan Zeth
pada saat itu juga sangat terkejut mendapat kabar dari Louis yang
memberitahu jika Mario dan Alyssa terluka parah dan dalangnya adalah
Alvin. Anak bungsu mereka. Manda begitu menyayangkan sikap anak
bungsunya itu. Bagaimana pun juga ia ibunya Alvin dan sudah pasti begitu
terpukul mendapatkan kabar jika putranya itu kini telah tiada.
"Tetapi tuan"
Ray kini mengalihkan tatapannya kepada Zeth. "Kondisi Luna saat ini
kritis. Walaupun Luna sudah menjadi Luna yang seutuhnya dan memiliki
kekuatan yang sama dengan Alpha untuk tubuhnya melakukan penyembuhan,
tapi kondisi Luna yang saat ini tengah mengandung membuat kekuatan itu
tidak bisa berfungsi tuan"
Zeth seakan
tidak terkejut mendengar penjelasan Ray. Jelas saja ia mengetahui hal
itu, dan itu yang saat ini ia takutkan, jika Alyssa tidak bisa bertahan
sudah pasti akan membuat Mario terpukul. Kehilangan Luna bagi seorang
Alpha adalah sama saja mati. Segala pengendalian diri dan kekuatannya
tidak akan bisa di kendalikan dengan baik oleh sang Alpha
"Apa yang bisa kita lakukan saat ini Ray?" tanya Manda angkat bicara saat Zeth tidak juga membuka suaranya.
"Menunggu Alpha sadar nyonya, karena hanya Alpha lah yang Luna butuhkan saat ini" Manda mengangguk mengerti.
"Kalau begitu kita akan menunggu Mario sadar"
"Tidak semudah itu sayang" Zeth menimpali ucapan Manda.
"Kondisi Alyssa
saat ini kritis dan kita tidak tahu Alyssa dapat bertahan atau tidak
sampai menunggu Mario sadar" detik itu juga, tubuh Manda jatuh meluruh
dan dengan sigap Zeth menangkap tubuh istrinya.
"Apa yang harus
kita lakukan" lirih Manda tak bertenaga. Tubuhnya saat ini benar-benar
terasa lemah. Ia terlalu takut membayangkan hal buruk yang akan terjadi.
Sudah cukup ia kehilangan Alvin, ia tidak mau jika harus kehilangan
anak, menantu dan cucunya. Sudah cukup ia menunggu momen dimana ia akan
melihat Mario bahagia. Namun jika anaknya tersebut harus kehilangan
matenya, ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan anak sulungnya itu.
"Tenang sayang,
kuatkan dirimu, kau juga akan menyakiti ku jika kau seperti ini" Zeth
membisikkan kata penyemangat untuk istrinya. Kondisi seperti ini yang
paling Zeth takutkan, Manda akan kembali drop jika beban berat memenuhi
fikirannya.
"Mario....."
"Semuanya akan
baik-baik saja, aku janji" bisik Zeth menenangkan manda, mengecup lembut
kening yang kini sudah mulai menimbulkan kerutan samar.
@siskahaling
Seperti yang Ray
katakan, sehari setelah Mario tidak sadarkan diri kini pria itu telah
membuka kedua matanya. dan hal yang pertama kali Mario lakukan adalah
menghampiri Alyssa yang masih terbaring tak sadarkan diri di samping
ranjang rawatnya.
Mario begitu
terpukul melihat kondisi Matenya saat ini, terbaring lemah di ranjang
rawat dengan mata yang terpejam rapat, meninggalkan Mario dalam
keheningan yang mencekam.
Sebenarnya Mario
ingin sekali kembali memberikan kekuatannya kepada Alyssa seperti yang
pernah ia lakukan saat ia sedang melawan Alvin, namun percuma saja jika
ia melakukan itu sekarang karena sekarang kondisinya tidak memungkinkan
untuk melakukannya, dan jika ia nekat melakukannya, tidak mustahil ia
akan kehilangan nyawanya. Mario sebenarnya sudah tak mau perduli dengan
resiko yang akan ia terima, ia akan tetap ingin melakukannya. Namun saat
ia mendengar perkataan Zeth yang sontak menghentikan aksi keras
kepalanya itu.
"Kalau kau
melakukannya memang akan membangunkan Alyssa, Mario. Tapi kau harus tau
kau bisa saja kehilangan nyawa mu" jelas Zeth saat itu.
"Aku tidak
perduli ayah, aku hanya ingin Alyssa bangun. Persetan dengan keselamatan
ku" Mario bergemetuk marah, menatap tajam Zeth yang masih saja mencoba
menghalangi niatnya. Tidak tau kah bahwa ia begitu sangat tersiksa
melihat Mate-nya seperti ini.
"Kau boleh tidak
memperdulikan keselamatan mu, Mario, tapi kau harus pedulikan Alyssa,
apa yang seorang Luna rasakan jika ia kehilangan Alpha-nya. Kau tahu
bukan jika Luna juga tidak akan bisa hidup tanpa seorang Alpha? Kalian
sudah terikat" dengan tenang, Zeth menjelaskan kepada anaknya. Ia tahu
sangat tahu bagaimana perasaan anaknya saat ini, ia dulu juga pernah
merasakannya ketika Manda nyaris merenggang nyawa saat istrinya itu
sedang melahirkan Mario.
Mario terdiam,
meresapi kata-kata yang Zeth ucapkan. Ayahnya benar, Alyssa juga tidak
akan bisa hidup jika ia mati dan begitu pun sebaliknya. Mario berteriak
sembari menjambak rambutnya frustasi.
"Lalu apa yang harus aku lakukan ayah" suara itu penuh keputusasaan, terdengar begitu frustasi.
Zeth diam, ia juga sebenarnya bingung apa yang harus ia lakukan. Posisinya saat ini begitu sulit.
"Temani Alyssa,
sampai kondisi mu membaik, baru setelah itu kau baru bisa melakukannya."
Ucap Zeth akhirnya. Setidaknya Alyssa masih mampu bertahan jika Alyssa
bisa merasakan keberadaan Mario disekitarnya.
"Bukankah
sewaktu-waktu Alyssa bisa saja pergi? Ray memberitahu ku bahwa kondisi
Alyssa kritis dan kapan pun Alyssa bisa saja-" Mario menelan ludahnya
susah payah. Suaranya tercekat tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya.
"Alyssa akan
bertahan Mario jika kau selalu bersamanya. Energi positif dari seorang
Alpha akan bisa Luna-nya rasakan saat dalam kondisi apa pun"
"Dengar, Mario. Jangan lakukan sesuatu tanpa memikirkan akibat kedepannya"
Mario mengingat
semuanya, mengingat semua ucapan yang Zeth katakan tadi kepadanya. Apa
ia harus menunggu tubuh ini untuk kembali sehat. Kenapa rasanya lama
sekali kekuatannya untuk menyembuhkan kondisinya kembali. Dalam
kondisinya yang seperti ini juga Stev tidak bersamanya, serigala itu
akan tertidur didalam fikirannya.
"Sayang..." ucap Mario dengan suara bergetar, tenggorokannya tercekat seakan menahan setiap kata yang akan Mario ucapkan.
Mario merasa
kedua matanya terasa panas, sepertinya ia akan kembali menangis, terlalu
sulit jika ia harus berada di posisi seperti ini.
"Hey, kau tidak
ingin membuka mata cantikmu ini sayang" tangan Mario terulur mengusap
lembut puncak kepala Alyssa. Sementara kedua mata Alyssa terpejam.
Terlihat begitu damai.
Mario kembali
mengingat masa-masa ketika ia telah menemukan matenya. Mengingat untuk
pertama kalinya ia melihat sosok gadis mungil dengan gaun biru polos
sedang duduk di kursi taman. Gadis-nya yang begitu cantik, begitu polos
dan memiliki wangi vanilla yang Mario sukai
"Kau harus
bangun sayang, kau harus bangun untuk ku." Mario menatap Alyssa
sepenuhnya. Matanya saat ini terasa panas, dengan pandangan yang
memburam karena terhalang air mata yang kapan saja siap jatuh hanya
dengan sebuah kedipan mata.
"Ku mohon bangun
Alyssa, sadarlah! Aku sangat membutuhkanmu di hidupku" Mario
menggenggam tangan Alyssa begitu erat, sesekali mengecup punggung tangan
Alyssa dengan lembut.
"Apa yang harus
aku lakukan untuk membuat mu bangun honey" lirih Mario penuh
keputusasaan. Kepala Mario menunduk, menumpukan dahinya di genggeman
tangan mereka.
Air mata Mario
menetes. Yah Mario menangis, menangis untuk seorang Alyssa, luna-nya.
Tak menghiraukn air matanya jatuh membasahi tangan Alyssa yang ada di
genggamannya. Hingga akhirnya jemari Alyssa bergerak pelan, sangat pelan
hingga Mario sendiri tak dapat merasakan gerakan pelan itu di
genggamannya.
@siskahaling
Louis
menghampiri Jessi yang saat ini masih bersandar lemah di ranjangnya.
Wanita itu juga kondisinya tidak dapat dikatakan baik saat Jessi harus
terpental dan terhempas ke dinding dengan begitu kuat saat hendak
menyelamatkan Alyssa.
Jessi begitu
terkejut saat melihat Loius yang datang menghampirinya. Ia takut saat ia
harus disalahkan dalam peristiwa penculikan Luna karena tidak berhasil
menyelamatkan Luna.
"Kau sudah bangun?" Tanya Louis basa-basi untuk memulai percakapan.
Sedangkan Jessi, wanita itu hanya mengangguk mengiyakan jawaban Louis.
"Apa aku mengganggu waktu istirahat mu?" Tanya Louis saat melihat Jessi yang tak nyaman.
"Ahh, ti- tidak
Beta. Ha- hanya saja aku sedikit terkejut saat Beta menemui saya" jawab
Jessi terbata. Membuat Louis mau tak mau menggulum senyum.
Louis cukup tau bagaimana keseharian Jessi. Ia sempat menanyakannya kepada para maid yang ada di pack.
"Tak perlu gugup, aku hanya ingin mengecek kondisi mu, karena bagaimana pun kau terluka karena ingin menyelamatkan Luna"
Jessi mengangguk kaku "Tidak apa-apa Beta, melindungi Luna adalah kewajiban untuk semua penghuni BlackMoon"
Louis mengangguk menyetujui jawaban Jessi yanga memang benar adanya.
"Maaf Beta, bukan bermaksud lancang, tapi bagaimana nona Sivia saat ini?" Tanya Jessi memberanikan diri.
Louis menghela
nafasnya berat "Sivia masih di penjara bawah tanah, kita belum bisa
melakukan tindakan karena Alpha belum memerintahkan hukuman untuk Sivia.
Saat ini Alpha masih terlalu fokus kepada Luna yang masih belum sadar"
Jessi menghela
nafas saat mendengar penjelasan Louis. Seharusnya ia datang lebih cepat,
seharusnya ia bisa membawa Luna jauh-jauh dari Sivia. Namun apalah
daya, ia hanya seorang Maid yang tidak memiliki hak lebih selain mencuci
baju Alpha dan Luna, seandainya saja ia dari awal memiliki keberanian
untuk mengatakan Sivia adalah penghianat pasti kejadiannya tidak akan
seperti ini. Tapi itu saja juga tidak mudah, memikirkan apakah ada yang
percaya dengan perkataannya atau tidak membuat Ia kembali ragu untuk
mengatakannya.
Sampai akhirnya
ia secara diam-diam mengikuti Sivia dan mengetahui apa rencana jahat
Sivia dan Alvin membuat Ia saat itu segera menuju BlackMoon untuk
menyelamatkan Alyssa.
"Se- sebenarnya,
saya sudah dari awal mengetahui jika nona Sivia adalah pengkhianat
Beta" jelas Jessi memberanikan diri. Susah payah Jessi menelan ludahnya
yang terasa seperti batu saat setelah ia mengatakannya kepada Louis.
Raut wajah Louis menegang mendengar pengakuan Jessi barusan.
"Darimana kau mengetahuinya?" Tanya Louis sedikit menuntut, meminta Jessi untuk menjelaskan semua.
"Saat itu, saya
tidak sengaja melihat nona Sivia keluar mengendap-ngendap dari
BlackMoon, dan waktu itu saya mengikutinya" Jessi menghentikan ucapannya
sejenak, mengambil nafas mencoba mengumpulkan keberniannya untuk
menceritakannya kepada Louis.
"Lalu saat itu, saya melihat nona Sivia menemui tuan Alvin" jeda sejenak.
"Pada saat itu
saya berfikir jika nona Sivia hanya tidak sengaja bertemu dengan tuan
Alvin, namun akhirnya saya mengetahui jika nona Sivia adalah pengkhianat
karena saya memergokinya beberapa kali menemui tuan Alvin diluar pack"
Louis diam.
Tidak menyela penjelasan yang disampaikan oleh Jessi, jadi selama ini
apa yang iya fikirkan juga benar mengenai Sivia yang akhir-akhir ini
sering bertingkah sedikit aneh dari pada biasanya. Lagi pula pantas saja
Alvin mengetahui segala berita tentang Luna yang bahkan yang sudah di
rahasiakan. Ternyata memang Sivia sebagai mata-mata di BlackMoon.
"Sampai
akhirnya, saya kembali mengikuti nona Sivia dan kembali menemukan fakta
bahwa mereka akan mengacaukan suasana BlackMoon dengan menculik Luna.
Saat itu saya sempat berfikir untuk segera membawa Luna pergi dari
BlackMoon tapi saya belum memiliki keberanian, dan ketika saya berniat
untuk membawa Luna, nona Sivia menghalanginya, dan membawa Luna pergi"
Jessi menundukkan kepalanya.
"Maafkan saya
Beta, jika saya memberitahu sejak awal bahwa nona Sivia adalah
penghianatnya pasti kejadiannya tidak akan seperti ini. Saya terlalu
takut untuk mengatakannya karena saya hanya seorang maid yang
perkataannya tidak selalu dipercaya. Saya takut, saya begitu lancang
jika saya mengatakannya." Jessi menyudahi penjelasannya. Namun Louis
masih tetap diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun membuat Jessi
semakin takut.
"Tidak apa-apa Jess" akhirnya Louis membuka suara diselingi dengan senyum menenangkan.
"Terima kasih
sudah menceritakannya kepadaku. Ini semua bukan salah mu, Sivia dan
Alvin lah pelakunya." Louis masih tersenyum menatap Jessi yang
menatapnya tak percaya.
Jadi, aku tidak disalahkan atas kejadian ini?? Batin Jessi berteriak.
"Baiklah, aku akan menyuruh Emily mengantarkan makan siang untukmu"
Jessi menggeleng keras "Ti- tidak perlu Beta, aku bisa mengambilnya sendiri" kini giliran Louis yang menggeleng.
"Tidak apa-apa,
sebentar lagi makanan mu datang dan Ray akan kembali mengecek kondisi
mu" ucap Louis lalu meninggalkan Jessi yang saat ini merasa tak enak.
Ini semua sungguh berlebihan menurutnya. Ia tidak disalahkan atas semua
kejadian yang terjadi di BlackMoon saja sudah m membuatnya lega.
@siskahaling
Hayoooo!!!
Pendek ya? Wwkw. Tapi ini udah 2015 kata loh beneran gak bohong. Buat
yang tebakannya semalam benee kalau Sivia adalah pengkhianatnya, di part
terakhir akan aku dedikasikan ke orangnya ya. Buat yang komentar
pertama dan menjawab benar tentu saja.
Okey, besok atau lusa mungkin LoCC akan aku post 😄
Okey, besok atau lusa mungkin LoCC akan aku post 😄
Lanjutinnnn donk...
ReplyDeleteKakak cantik..
syudah di lanjut. wkwkwk. ngaret 2th ya. hahahaha
DeleteLanjutinnnn donk...
ReplyDeleteKakak cantik..
Keren banget kak... next nya yg cepet ya,jangan ngaret trus kak...
ReplyDeleteKeep writing....!!
Terima kasih sudah baca dan mampir. hehehe
DeleteLanjut kak.. Love banget sama cerbung ini.. The best..
ReplyDeleteSyudah di next. wkwkwk
Delete