Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 11 ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling



*****

“Fy” panggil Sivia di tengah isakannya, pasalnya saat ini Ify dan Sivia sedang duduk di taman belakang SMA Jingga.

“hemm” jawab Ify hanya dengan deheman

“aelah loe Fy, gue lagi patah hati juga, loe gitu amat sama gue” kesal Sivia

“terus kalau loe patah hati, gue harus apa” tanya Ify tak berdosa

“hibur gue gitu kek, atau apa gitu, hiks” ucap Ify

“gue bukan badut Via sayang” jawab Ify semakin tak berdosa. Diam,,, keduanya setelah itu memilih diam, tak membuka pembicaraan

“Alvin?” tanya Ify buka suara, karena jujur dirinya juga tak tega melihat sahabat satu-satunya tersebut sedih deperti ini, namun Ify bingung harus berbuat apa. Sedangkan Sivia menghela nafas beratnya setelah mendengar nama Alvin.

“Alvin udah balikan Fy sama Shilla, gue seharusnya gak berhak buat cemburu Fy, tapi gue gak bisa bohong sama hati gue, gue mau pura-pura gak tau, gue mau pura-pura gak sakit hati, gue mau gue senyum lihat mereka bisa berdua lagi, tapi gue bukan loe Fy, gue bukan loe yang bisa dengan gampangnya nyembunyiin rasa sakit hati, gue bukan loe yang selalu tegar di hadapan semua orang, gue bukan loe Fy. Gue bukan loe” cerita Sivia panjang lebar tak di pungkiri air matanya telah turun dari tadi, Ify diam, dia tau Sivia paling tidak bisa untuk membohongi hatinya. Tapi tiba-tiba senyum jahil tergambar di bibir manis Ify

“loe tau dari mana Alvin balikan sama Shilla?” tanya Ify tapi dengan nada cuek

“gue.. gue lihat mereka berdua di cafe melati, mereka berdua tertawa bareng, dan mereka terlihat bahagia Fy” cerita Sivia dalam hati Ify sudah ingin tertawa namun sebisa mungkin ia tahan

“oh..” jawab Ify ber “oh” ria

“loe, gitu amat Fy, salah nyari tempat curhat gue kayaknya” gerutu Sivia kesal

“loe yakin mereka berdua balikan?” tanya Ify lagi

“ya,,, ya,,,, gue gak tau” jawab Sivia bingung

“hahahaha” tawa Ify meledakmelihat ekspresi bingung sahabatnya tersebut

“kok loe katewa sih Fy, loe seneng lihat gue menderita gini? Tau deh yang udah ada Rio” sewot Sivia membuat Ify langsung diem mendengar nama Rio

“gini deh Vi, loe fikir pake logika loe, apa Shilla bakal ngelepasin kak Tian gitu aja, hanya demi seorang Alvin? Yang loe lihat semua di cafe melati itu Cuma salah faham, gue gak tau cara jelasinnya gimana ke loe, gue harap loe bisa cepet selesain urusan loe sama Alvin. Ok” ucap Ify panjang lebar menepuk pelan bahu Sivia setelah itu beranjak pergi.

******

Rio menyusuri setiap sudut sekolah, mencari seseorang yang sejak jam istirahat tadi sudah menghilang entah kemana.

“etdahh, bidadari gue kemana sih? Tega bener ninggalin gue” gumam Rio kesal

“Rio” panggil seseorang, membuat Rio seketika menghentikan langkahnya

“eh loe Vin, kenapa?” tanya Rio

“loe lihat Sivia gak?” tanya orang itu Alvin

“lah mana gue tau, gue aja dari tadi kagak liat Ify”

“noh si Ify” ucap Alvin membuat Rio meluhat arah pandang Alvin, membuat senyum Rio mengembang dan bergegas menghampiri Ify

“bujuk, gue di tinggal?” ucap Alvin geleng-geleng tak percaya dan melangkah menyusul Rio

“hallo honey” sapa Rio  sambil memasang senyum termanis yang ia punya.

“Fy, loe liat Sivia gak?” tanya Alvin ke Ify yang belum sempat membalas sapaan Rio

“Sivia? Noh di taman belakang” jawab Ify

“ya udah gue kesana dulu, ada yang mau gue omongin sama Sivia” ucap Alvin ingin beranjak dari sana

“baliin sahabat gue seperti semula Vin” teriak Ify dan hanya di jawab acungan jempol oleh Alvin

“kacang mahal ya Fy” ucap Rio tiba-tiba membuat Ify mengerenyit bingung

“loe jualan kacang? Sejak kapan?” tanya Ify

“sejak tadi” jawab Rio asal, sedangkan Ify yang baru menyadari maksud Rio hanya terkekeh lucu

“muka loe udah jelak Yo, dan gue harap loe gak menambah level kejelekannya” ucap Ify menggoda Rio

“ya udah maaf deh, gue meu ke kantin ni, loe ikut gak?” tanya Ify namun Rio masih diam.

“ya udah kalau gak mau, gue sendiri aja” ucap Ify dan melangkah pergi

“kyaaaa!!!! Gue ikut” teriak Rio

“loe tadi diem aja, ya udah gak ikut juga gak papa, gue bisa ke kantin sendiri” ucap Ify

“loe sih gak ngerayu gue dulu, rayu dulu kek guenya” ujar Rio

“cishh, ngerayu loe? sampek dunia kebalik juga gak bakal ngerayu Loe”

“gue kan cakep, ganteng, keren, manis, banyak yang ngerayu gue, Cuma loe doang Fy yang belum pernah ngerayu gue” cerita plus narsis Rio, membuat Ify melengos

“loe mau gue rayu Yo?” ucap Ify lembut dan meletakkan kedua tangannya di bahu Rio, kini Rio hanya diam, jantungnya udah gak karuan apa lagi sekarang Ify menatapnya dengan tatapan lembut yang jarang Ify berikan.

“JTAAKK”

“awwww” jerit Rio saat sebuah jitakan mulus mendarat di kepalanya

“kumpulin pahala loe banyak-banyak, kalau udah cukup, baru gue rayu” ucap Ify tanpa dosa dan langsung beranjak pergi ke kantin

“kekekek. Bidadari gue galak banget ternyata” kekeh Rio dan bergegas menyusul Ify.

*******

Alvin melangkahkankainya menuju taman belakang, dan dapat ia lihat seorang gadis tengah duduk termenung, menekuk kedua lututnya dan memeluk lututnya dengan kedua tangannya.

“lagi galau neng?” suara Alvin membuat gadis itu cepat-cepat menghapus air matanya dan seketika memasang wajah biasanya, namun sepertinya gagal.

“loe ngapain kesini?” tanya Sivia sinis

“gue ke sini mau nemenin gadis SMA galau” jawab Alvin santai, tiba-tiba ingatan kembali ke beberapa bulan lalu saat dia berada di posisi Sivia.

“oh” jawab Sivia santai. Hening. Baik Alvin dan Sivia sama-sama diam tak membuka suara

“gue sama Shilla gak ada hubungan apa-apa” ucap Alvin buka suara

“itu bukan urusan gue” jawab Sivia masih dengan suara yang tenang

“bukan urusan loe ya?” ucap Alvin sambbil mengungguk-anggukan kepalanya. Sivia hanya diam menatap lurus ke depan

“niat loe sebenernya apa sih Vin? Loe gak punya kerjaan?” kesal Sivia, Alvin sangat menggangu menurutnya, apa lagi melihat Alvin semakin membuatnya mengingat kejadian itu

“gue sama Shilla gak ada apa-apa Vi, dulu memang gue sempat pacaran sama Shilla, tapi sampai akhirnya Shilla menghilang entah kemana, dan sekarang takdir mempertemukan gue lagi sama Shilla, awalnya gue marah saat gue ketemu Shilla lagi, apa lagi Shilla sudah jadi milik kak Tian, dan sampai akhirnya kemarin gue dapet kajutan lagi yang ternyata Shilla gak pernah cinta sama gue, marah? Tentu aja ia, tapi akhirnya gue sadar, gue gak bisa terus-menerus menyalahkan Shilla karena disini gue juga salah, dan akhirnya kita berdua memutuskan untuk bersahabat, karena semua itu lebih baik, Shilla udah nemuin pilihan hatinya, dan jujur sebenernya gue juga udah nemuin pujaan hati gue” jelas Alvin, membuat Sivia maresa kasihan dengan Alvin setelah mendengar cerita Alvin, nmun di lain sisi jujur hatinya bersorak senang saat mengetahui Alvin dan Shilla hanya bersahabat

“siapa?” tanya Sivia sedikit penasaran dengan pujaan hati yang Alvin bilang.

“loe Via” jawab Alvin dan matanya langsung menatap mata Sivia yang saat itu memang sedang menatap Alvin. Sivia sedikit terkejut saat mendengar pengakuan Alvin.

“gu... gue?” tanya Sivia lagi takut dirinya hanya salah dengar

“ia loe Vi, dari awal gue lihat loe, gue ngerasa ada yang berbeda sama loe Vi, dan setelah pertemuan kita yang pertama itu, gue selalu berharap ada pertemuan-pertemuan selanjutnya, dan ternyata tuhan mendengar semua doa-doa gue, karena nyatanya sekarang gue selalu bisa ketemu sama gadis itu Vi, gadis manis yang dari awal udah ngasih warna di hidup gue setelah sakit yang gue alami” kini ingin rasanya Sivia memeluk Alvin karena rasa senangnya namun ia menunda niatnya tersebut

“loe udah tau semua kan Vi, loe juga udah tau semua dan bahkan loe juga udah tau perasaan gue ke loe. jadi gimana?” tanya Alvinakhirnya

“gimana apanya?” tanya Sivia yang masih sedikit blank. Jujur semuanya terlalu mengejutkan baginya.

“ya... ya... gimana? Loe... loe mau gak jadi.... emm... jadi cewek gue?” tanya Alvin sedikit amburadul (?) bahasanya

“loe nembak gue?” tanya Sivia blak-blakkan, tidak memikirkan Alvin yang udah frustasi dan gugup saat ini

“gak. Lupain aja” kesal Alvin. Sedangkan Sivia tersenyum sedang, setidaknya ia bisa mengerjai Alvin

“oh. Ya udah” jawab Sivia santai. Alvin sendiri sudah merutuki ucapannya bodohnya tadi

“Via” panggil Alvin dengan nada putus asanya

“hemm. Apaan?” tanya Sivia

“ia itu tadi gue nembak loe, loe terima gak?” tanya Alvin lagi

“gimana ya Vin” pikir Sivia mengetuk jari telunjuknya di dagunya

“ya udah kalau gak mau, gue cari cewek lain aja yang lebih cantik dari pada loe” kesal Alvin karena Sivia masih sempat-sempatnya ingin mengrjainya

“jangan” ceplos Sivia membuat Alvin tersenyum menggoda mendengarnya, Sivia sendiri langsung membungkam mulutnya sendiri dan merutuki kebodohannya

“kenapa? Bukannya loe nolak gue?” pancing Alvin

“em.. gue.. gue.. gue cuma”

“eh” kaget Alvin saat tiba-tiba Sivia memeluknya erat, karena ini untuk yang pertama kalinyay Sivia memeluknya duluan

“ia Vin, gue mau, gue mau jadi cewek loe,gue juga sayang sama loe Vin, gue juga gak tau kapan cinta ini tumbuh di hati gue, semuanya tumbuh begitu saja” ucap Sivia dan detik itu juga Alvin langsung membalas pelukan Sivia

“beneran?

“hemmm” jawab Sivia dan dapat Alvin rasakan anggukan kepala Sivia di dadanya

“jadi kita pacaran?” tanya Alvin ketika pelukan mereka telah terlepas

“mau nya?” tanya Sivia

“pacaran” jawab Alvin polos

“ya udah, kita pacaran” jawab Sivia membuat Alvin tersenyum semakin lebar

“makasih sayang” ucap Alvin tulus menggengam tangan Sivia

“hemm, tapi Vin?

“tapi apa?” tanya Alvin

“loe nembak gue gak ada romantis-romantisnya” ucap Sivia mengerucutkan bibirnya seolah-olah kesal

“yang pentingkan hati aku untuk kamu” gombal Alvin membuat pipi Sivia memanas

“PJ... PJ... PJ...” teriak Rio yang tiba-tiba keluar di susul Ify dan Shilla di belakangnya, langsung mengalihkan perhatian Alvin dan Sivia

“aduh, pasangan baru. Dimohon pajaknya jangan lupa” ucap Shilla semakin gencar ingin menggoda Alvin dan Sivia

“kalian nguping?” tanya Sivia dengan muka yang udah malu setengah mati

“bukan nguping lebih tepatnya ngintip bego” jawab Ify tak ada manis-manisnya

“ah. loe semua rese’” Sivia sudah mencak-mencak, antara senang, malu dan salting semua bercampur menjadi gado-gado. –apa ini-

“selamat bro. Tapi tetep aja walaupun kita sahabat pajak akan tetap selalu ada” ucap Rio memberi selamat ke Alvin

“gratisan mulu otak loe”

“selagi ada kenapa gak?

“Viaaaa, selamat ya, jangan suka berantem-berantem lagi, jangan salah paham lagi, gue sama Alvin gak ada apa-apa kok, gue cukup satu aja kak Tian. Heheh” ucap Shilla memberi selamat

“cepet nyusul” ucap Alvin dan Sivia kompak

“maksud loe?” tanya Rio

“ya loe sama Ify cepet-cepet nyussul, tinggal loeberdua yang jomblo, gue harap gak jadi jomblo tulen” ejek Alvin

“loe baru juga setengah jam melepas status jomblo udah songong” kesal Ify

“tenang aja Vin, secepatnya, ia kan honey” ucap Rio den menoel dagu tirus Ify

“ngarep banget loe” sinis Ify

“emang” jawab Rio santai lalu merangkul bahu Ify sayang.

“tenang aja Fy, gue akan buat seromantis mungkin sampai loe benar-benar gak bisa nolak gue, apa lagi di tambah wajah cekep nan keren gue” narsis Rio kemna-mana

“ok. Gue tunggu pembuktian loe Mario Stevano” balas Ify

“dengan senang hati honey” balas Rio

“hahahahahah” tawa semuanya pecah

“kita lihat sampai mana ketawa itu akan terus terukir di bibir kalian semua, tunggu aku sayang. Aku akan dapetin kamu” ucap seseorang yang dari tadi sudah mengawasi mereka semua.

To Be Continue..........

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.