Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling
*****
“Fy”
panggil Sivia di tengah isakannya, pasalnya saat ini Ify dan Sivia sedang duduk
di taman belakang SMA Jingga.
“hemm”
jawab Ify hanya dengan deheman
“aelah
loe Fy, gue lagi patah hati juga, loe gitu amat sama gue” kesal Sivia
“terus
kalau loe patah hati, gue harus apa” tanya Ify tak berdosa
“hibur
gue gitu kek, atau apa gitu, hiks” ucap Ify
“gue
bukan badut Via sayang” jawab Ify semakin tak berdosa. Diam,,, keduanya setelah
itu memilih diam, tak membuka pembicaraan
“Alvin?”
tanya Ify buka suara, karena jujur dirinya juga tak tega melihat sahabat
satu-satunya tersebut sedih deperti ini, namun Ify bingung harus berbuat apa.
Sedangkan Sivia menghela nafas beratnya setelah mendengar nama Alvin.
“Alvin
udah balikan Fy sama Shilla, gue seharusnya gak berhak buat cemburu Fy, tapi
gue gak bisa bohong sama hati gue, gue mau pura-pura gak tau, gue mau pura-pura
gak sakit hati, gue mau gue senyum lihat mereka bisa berdua lagi, tapi gue
bukan loe Fy, gue bukan loe yang bisa dengan gampangnya nyembunyiin rasa sakit
hati, gue bukan loe yang selalu tegar di hadapan semua orang, gue bukan loe Fy.
Gue bukan loe” cerita Sivia panjang lebar tak di pungkiri air matanya telah
turun dari tadi, Ify diam, dia tau Sivia paling tidak bisa untuk membohongi
hatinya. Tapi tiba-tiba senyum jahil tergambar di bibir manis Ify
“loe
tau dari mana Alvin balikan sama Shilla?” tanya Ify tapi dengan nada cuek
“gue..
gue lihat mereka berdua di cafe melati, mereka berdua tertawa bareng, dan
mereka terlihat bahagia Fy” cerita Sivia dalam hati Ify sudah ingin tertawa
namun sebisa mungkin ia tahan
“oh..”
jawab Ify ber “oh” ria
“loe,
gitu amat Fy, salah nyari tempat curhat gue kayaknya” gerutu Sivia kesal
“loe
yakin mereka berdua balikan?” tanya Ify lagi
“ya,,,
ya,,,, gue gak tau” jawab Sivia bingung
“hahahaha”
tawa Ify meledakmelihat ekspresi bingung sahabatnya tersebut
“kok
loe katewa sih Fy, loe seneng lihat gue menderita gini? Tau deh yang udah ada
Rio” sewot Sivia membuat Ify langsung diem mendengar nama Rio
“gini
deh Vi, loe fikir pake logika loe, apa Shilla bakal ngelepasin kak Tian gitu
aja, hanya demi seorang Alvin? Yang loe lihat semua di cafe melati itu Cuma
salah faham, gue gak tau cara jelasinnya gimana ke loe, gue harap loe bisa
cepet selesain urusan loe sama Alvin. Ok” ucap Ify panjang lebar menepuk pelan
bahu Sivia setelah itu beranjak pergi.
******
Rio
menyusuri setiap sudut sekolah, mencari seseorang yang sejak jam istirahat tadi
sudah menghilang entah kemana.
“etdahh,
bidadari gue kemana sih? Tega bener ninggalin gue” gumam Rio kesal
“Rio”
panggil seseorang, membuat Rio seketika menghentikan langkahnya
“eh
loe Vin, kenapa?” tanya Rio
“loe
lihat Sivia gak?” tanya orang itu Alvin
“lah
mana gue tau, gue aja dari tadi kagak liat Ify”
“noh
si Ify” ucap Alvin membuat Rio meluhat arah pandang Alvin, membuat senyum Rio
mengembang dan bergegas menghampiri Ify
“bujuk,
gue di tinggal?” ucap Alvin geleng-geleng tak percaya dan melangkah menyusul
Rio
“hallo
honey” sapa Rio sambil memasang senyum
termanis yang ia punya.
“Fy,
loe liat Sivia gak?” tanya Alvin ke Ify yang belum sempat membalas sapaan Rio
“Sivia?
Noh di taman belakang” jawab Ify
“ya
udah gue kesana dulu, ada yang mau gue omongin sama Sivia” ucap Alvin ingin
beranjak dari sana
“baliin
sahabat gue seperti semula Vin” teriak Ify dan hanya di jawab acungan jempol
oleh Alvin
“kacang
mahal ya Fy” ucap Rio tiba-tiba membuat Ify mengerenyit bingung
“loe
jualan kacang? Sejak kapan?” tanya Ify
“sejak
tadi” jawab Rio asal, sedangkan Ify yang baru menyadari maksud Rio hanya
terkekeh lucu
“muka
loe udah jelak Yo, dan gue harap loe gak menambah level kejelekannya” ucap Ify menggoda
Rio
“ya
udah maaf deh, gue meu ke kantin ni, loe ikut gak?” tanya Ify namun Rio masih
diam.
“ya
udah kalau gak mau, gue sendiri aja” ucap Ify dan melangkah pergi
“kyaaaa!!!!
Gue ikut” teriak Rio
“loe
tadi diem aja, ya udah gak ikut juga gak papa, gue bisa ke kantin sendiri” ucap
Ify
“loe
sih gak ngerayu gue dulu, rayu dulu kek guenya” ujar Rio
“cishh,
ngerayu loe? sampek dunia kebalik juga gak bakal ngerayu Loe”
“gue
kan cakep, ganteng, keren, manis, banyak yang ngerayu gue, Cuma loe doang Fy
yang belum pernah ngerayu gue” cerita plus narsis Rio, membuat Ify melengos
“loe
mau gue rayu Yo?” ucap Ify lembut dan meletakkan kedua tangannya di bahu Rio,
kini Rio hanya diam, jantungnya udah gak karuan apa lagi sekarang Ify
menatapnya dengan tatapan lembut yang jarang Ify berikan.
“JTAAKK”
“awwww”
jerit Rio saat sebuah jitakan mulus mendarat di kepalanya
“kumpulin
pahala loe banyak-banyak, kalau udah cukup, baru gue rayu” ucap Ify tanpa dosa
dan langsung beranjak pergi ke kantin
“kekekek.
Bidadari gue galak banget ternyata” kekeh Rio dan bergegas menyusul Ify.
*******
Alvin
melangkahkankainya menuju taman belakang, dan dapat ia lihat seorang gadis
tengah duduk termenung, menekuk kedua lututnya dan memeluk lututnya dengan
kedua tangannya.
“lagi
galau neng?” suara Alvin membuat gadis itu cepat-cepat menghapus air matanya
dan seketika memasang wajah biasanya, namun sepertinya gagal.
“loe
ngapain kesini?” tanya Sivia sinis
“gue
ke sini mau nemenin gadis SMA galau” jawab Alvin santai, tiba-tiba ingatan
kembali ke beberapa bulan lalu saat dia berada di posisi Sivia.
“oh”
jawab Sivia santai. Hening. Baik Alvin dan Sivia sama-sama diam tak membuka
suara
“gue
sama Shilla gak ada hubungan apa-apa” ucap Alvin buka suara
“itu
bukan urusan gue” jawab Sivia masih dengan suara yang tenang
“bukan
urusan loe ya?” ucap Alvin sambbil mengungguk-anggukan kepalanya. Sivia hanya
diam menatap lurus ke depan
“niat
loe sebenernya apa sih Vin? Loe gak punya kerjaan?” kesal Sivia, Alvin sangat
menggangu menurutnya, apa lagi melihat Alvin semakin membuatnya mengingat
kejadian itu
“gue
sama Shilla gak ada apa-apa Vi, dulu memang gue sempat pacaran sama Shilla,
tapi sampai akhirnya Shilla menghilang entah kemana, dan sekarang takdir
mempertemukan gue lagi sama Shilla, awalnya gue marah saat gue ketemu Shilla
lagi, apa lagi Shilla sudah jadi milik kak Tian, dan sampai akhirnya kemarin
gue dapet kajutan lagi yang ternyata Shilla gak pernah cinta sama gue, marah?
Tentu aja ia, tapi akhirnya gue sadar, gue gak bisa terus-menerus menyalahkan
Shilla karena disini gue juga salah, dan akhirnya kita berdua memutuskan untuk
bersahabat, karena semua itu lebih baik, Shilla udah nemuin pilihan hatinya,
dan jujur sebenernya gue juga udah nemuin pujaan hati gue” jelas Alvin, membuat
Sivia maresa kasihan dengan Alvin setelah mendengar cerita Alvin, nmun di lain
sisi jujur hatinya bersorak senang saat mengetahui Alvin dan Shilla hanya
bersahabat
“siapa?”
tanya Sivia sedikit penasaran dengan pujaan hati yang Alvin bilang.
“loe
Via” jawab Alvin dan matanya langsung menatap mata Sivia yang saat itu memang
sedang menatap Alvin. Sivia sedikit terkejut saat mendengar pengakuan Alvin.
“gu...
gue?” tanya Sivia lagi takut dirinya hanya salah dengar
“ia
loe Vi, dari awal gue lihat loe, gue ngerasa ada yang berbeda sama loe Vi, dan
setelah pertemuan kita yang pertama itu, gue selalu berharap ada
pertemuan-pertemuan selanjutnya, dan ternyata tuhan mendengar semua doa-doa
gue, karena nyatanya sekarang gue selalu bisa ketemu sama gadis itu Vi, gadis
manis yang dari awal udah ngasih warna di hidup gue setelah sakit yang gue
alami” kini ingin rasanya Sivia memeluk Alvin karena rasa senangnya namun ia
menunda niatnya tersebut
“loe
udah tau semua kan Vi, loe juga udah tau semua dan bahkan loe juga udah tau
perasaan gue ke loe. jadi gimana?” tanya Alvinakhirnya
“gimana
apanya?” tanya Sivia yang masih sedikit blank. Jujur semuanya terlalu
mengejutkan baginya.
“ya...
ya... gimana? Loe... loe mau gak jadi.... emm... jadi cewek gue?” tanya Alvin
sedikit amburadul (?) bahasanya
“loe
nembak gue?” tanya Sivia blak-blakkan, tidak memikirkan Alvin yang udah
frustasi dan gugup saat ini
“gak.
Lupain aja” kesal Alvin. Sedangkan Sivia tersenyum sedang, setidaknya ia bisa
mengerjai Alvin
“oh.
Ya udah” jawab Sivia santai. Alvin sendiri sudah merutuki ucapannya bodohnya
tadi
“Via”
panggil Alvin dengan nada putus asanya
“hemm.
Apaan?” tanya Sivia
“ia
itu tadi gue nembak loe, loe terima gak?” tanya Alvin lagi
“gimana
ya Vin” pikir Sivia mengetuk jari telunjuknya di dagunya
“ya
udah kalau gak mau, gue cari cewek lain aja yang lebih cantik dari pada loe”
kesal Alvin karena Sivia masih sempat-sempatnya ingin mengrjainya
“jangan”
ceplos Sivia membuat Alvin tersenyum menggoda mendengarnya, Sivia sendiri
langsung membungkam mulutnya sendiri dan merutuki kebodohannya
“kenapa?
Bukannya loe nolak gue?” pancing Alvin
“em..
gue.. gue.. gue cuma”
“eh”
kaget Alvin saat tiba-tiba Sivia memeluknya erat, karena ini untuk yang pertama
kalinyay Sivia memeluknya duluan
“ia
Vin, gue mau, gue mau jadi cewek loe,gue juga sayang sama loe Vin, gue juga gak
tau kapan cinta ini tumbuh di hati gue, semuanya tumbuh begitu saja” ucap Sivia
dan detik itu juga Alvin langsung membalas pelukan Sivia
“beneran?
“hemmm”
jawab Sivia dan dapat Alvin rasakan anggukan kepala Sivia di dadanya
“jadi
kita pacaran?” tanya Alvin ketika pelukan mereka telah terlepas
“mau
nya?” tanya Sivia
“pacaran”
jawab Alvin polos
“ya
udah, kita pacaran” jawab Sivia membuat Alvin tersenyum semakin lebar
“makasih
sayang” ucap Alvin tulus menggengam tangan Sivia
“hemm,
tapi Vin?
“tapi
apa?” tanya Alvin
“loe
nembak gue gak ada romantis-romantisnya” ucap Sivia mengerucutkan bibirnya
seolah-olah kesal
“yang
pentingkan hati aku untuk kamu” gombal Alvin membuat pipi Sivia memanas
“PJ...
PJ... PJ...” teriak Rio yang tiba-tiba keluar di susul Ify dan Shilla di
belakangnya, langsung mengalihkan perhatian Alvin dan Sivia
“aduh,
pasangan baru. Dimohon pajaknya jangan lupa” ucap Shilla semakin gencar ingin
menggoda Alvin dan Sivia
“kalian
nguping?” tanya Sivia dengan muka yang udah malu setengah mati
“bukan
nguping lebih tepatnya ngintip bego” jawab Ify tak ada manis-manisnya
“ah.
loe semua rese’” Sivia sudah mencak-mencak, antara senang, malu dan salting
semua bercampur menjadi gado-gado. –apa ini-
“selamat
bro. Tapi tetep aja walaupun kita sahabat pajak akan tetap selalu ada” ucap Rio
memberi selamat ke Alvin
“gratisan
mulu otak loe”
“selagi
ada kenapa gak?
“Viaaaa,
selamat ya, jangan suka berantem-berantem lagi, jangan salah paham lagi, gue
sama Alvin gak ada apa-apa kok, gue cukup satu aja kak Tian. Heheh” ucap Shilla
memberi selamat
“cepet
nyusul” ucap Alvin dan Sivia kompak
“maksud
loe?” tanya Rio
“ya
loe sama Ify cepet-cepet nyussul, tinggal loeberdua yang jomblo, gue harap gak
jadi jomblo tulen” ejek Alvin
“loe
baru juga setengah jam melepas status jomblo udah songong” kesal Ify
“tenang
aja Vin, secepatnya, ia kan honey” ucap Rio den menoel dagu tirus Ify
“ngarep
banget loe” sinis Ify
“emang”
jawab Rio santai lalu merangkul bahu Ify sayang.
“tenang
aja Fy, gue akan buat seromantis mungkin sampai loe benar-benar gak bisa nolak
gue, apa lagi di tambah wajah cekep nan keren gue” narsis Rio kemna-mana
“ok.
Gue tunggu pembuktian loe Mario Stevano” balas Ify
“dengan
senang hati honey” balas Rio
“hahahahahah”
tawa semuanya pecah
“kita
lihat sampai mana ketawa itu akan terus terukir di bibir kalian semua, tunggu
aku sayang. Aku akan dapetin kamu” ucap seseorang yang dari tadi sudah
mengawasi mereka semua.
To Be Continue..........
No comments:
Post a Comment