Gue Cinta Loe Mario!
@siskahaling
*****
Epilog
Suara klakson mobil
Rio pagi ini sudah menggema di halaman rumah Ify. Ahhh, iya kalian semua pasti
masih ingat sepasang kekasih ini kan? Seorang Mario yang akhirnya berhasil mengambil
hati dan bahkan mungkin hidup dan fikiran Ify sekarang. Dan sejak dua bulan
yang lalu resmi menjadi kekasih seorang Mario Stevano Ify mulai menjadi Ify
yang dulu. Ify yang ceria, Ify yang ramah dan Ify yang disukai banyak orang.
Tidak ada lagi gadis iblis yang memiliki tatapan yang menakutkan. Semua mulai
berubah kerana seorang Mario.
Rio langsung saja
memasuki rumah mewah di bercat biru di depannya setelah memakirkan mobilnya di
halaman rumah. Siapa lagi kalau bukan rumah kekasihnya Ify. Baru saja Rio
sampai di ruang tamu. Ify sudah selesai dan dengan anggun menuruni satu persatu
anak tangga. Rio sendiri sudah kehabisan kata-kata untuk memuji kekasihnya ini.
Hari ini Ify mengenakan gaun biru langit yang panjangnya hanya selutut. Dan di
bagian pinggangnya terdapat pita berwarna biru muda yang menambah kesan cantik
gaun yang Ify kenakan. Rambutnya di biarkan di gerai dan menyematkan pita
berwarna senada dengan gaunnya. Simple namun membuat Ify semakin cantik hari
ini. Sedangkan Ify hanya bisa menunduk malu saat mengetahui Rio menatapnya
tanpa berkedip sedikit pun.
“udah siap?” tanya
Rio saat Ify telah berdiri tepat di depannya. Ify hanya menjawab dengan
anggukan kepala. Rio sendiri langsung mengulurkan tangannya di depan Ify dan
dengan senang hati Rio mengaitkan jemarinya dengan jemari Rio.
“kita mau kemana Yo?”
tanya Ify saat keduanya telah sampai di dalam mobil Rio. Rio hanya menjawab
dengan senyuman penuh misteri.
“gak pake
rahasia-rahasia deh” kesal Ify mengerucutkan bibir mungilnya. Membuat Rio ingin
meraup bibir mungil itu.
“kamu nanti juga tau
kok sayang” Rio masih belum ingin memberitahukan akan kemana mereka hari ini.
Biarlah hari ini dirinya memberi kejutan untuk kekasihnya itu..
Dua puluh menit
keduanya sampai di tempat yang dari tadi Rio rahasiakan. Dalam hati Ify sudah
berkecamuk pertanyaan-pertanyaan. Ada apa Rio membawanya kesini?
Rio membukakan pintu
mobil Ify. Sudah bagaikan seorang putri dan raja yang sangat romantis. Ify
mengedarkan pandangannya di tempat ini. Mana mungkin dirinya tidak mengenali
tempat ini. Bahkan dirinya sangat dan sangat tau tempat ini. Ify langsung
menundukkan kepalanya sedih saat mengingat beberapa memori-memorinya dulu
bersama salah satu orang yang juga mengisi hatinya.
Rio hanya tersenyum
melihat Ify saat ini. Dirinya tau apa yang Ify rasakan. Bahkan sangat tau. Tapi
tujuan Rio membawa Ify kesini bukan ingin membuat Ify sedih. Ada sesuatu yang
harus Rio lakukan di dua bulan hari jadi dirinya dan Ify.
“kenapa?” suara
lembut Rio membuat Ify kembali mendongakkan kepalanya. Ify hanya menggeleng
lemah dan menatap sendu Rio.
“ayo” ajak Rio dan
menarik lembut tangan Ify. Ify hanya bisa mengikuti saja Rio yang sedang
menggegam tangnnya.
Ify hanya bisa
menatap sendu nisan yang bertuliskan “Gabriel Stevant” di sana. Dirinya
benar-benar rindu bahkan sangat Rindu dengan orang itu. Entah kapan ia akan bertemu
lagi dengan Gabriel. Bayangan-bayangan dulu bersama Gabriel secara tiba-tiba
kembali terekam di ingatannya. Rio dapat merasakan tangan Ify mulai dingin di
genggamannya. Rio langsung saja mempererat genggamannya di tangan Ify. Seolah
memberi tau Ify bahwa semuanya baik-baik saja.
Ify berjongkok lalu
dengan ragu-ragu mencoba menyentuh nisan Gabriel. Seolah-olah dengan Ify
menyentuhnyadapat mengobati rasa rindunya selama ini.
“Maaf” lirih Ify dan
saat itu juga air matanya turun di pipi chubbynya. Dirinya benar-benar sangat
rindu dan terkadang rasa bersalah itu datang lagi. Rio hanya melihat saja Ify
saat ini. Memberi waktu Ify untuk menumpahkan perasaannya saat ini.
“Maaf udah buat kamu
kayak gini”
“Maaf, semua ini
gara-gara aku” Rio langsung berjongkok dan meraih Ify kedalam pelukannya saat
Rio lihat bahu Ify bergetar menahan tangis. Hingga akhirnya isakan itu
terdengar di telinga Rio saat Ify tidak bisa lagi menahannya.
“ini semua gara-gara
aku Yo”
“ssstttt. Aku bawa
kamu kesini bukan buat kamu ngerasa bersalah lagi sayang. Tapi aku bawa kamu
kesini untuk ngelepas kangen kamu sama Iyel. Kamu kangen Iyel kan?” Rio mencoba
menenangkan gadisnya saat ini. Dirinya membawa Ify kesini bukan untuk membuat
Ify kemballi merasa bersalah. Namun memang ada satu hal yang akan dia lakukan
disini. Sedangkan Ify hanya mengangguk menjawab pertanyaan Rio.
“lagi pula Iyel juga
pasti kangen sama kamu Fy, kangen kamu jenguk disini. Di tempat terakhirnya”
Ify hanya bisa membenarkan pernyataan Rio barusan. Apa dirinya begitu kejam
salama dua tahun terakhir ini tidak ada menjenguk Gabriel. Dan baru inilah
pertama kalinya ia kembali ke sini dengan bersama orang yang sangat ia cintai.
“hallo Yel” kini
giliran Rio yang mulai berbicara. Dan Ify hanya melihat saja apa yang sedang di
lakukan kekasihnya ini.
“kita mungkin gak
saling kenal Yel karena memang kita gak pernah jumpa sebelumnya” tambah Rio
sambil menatap nisan Gabriel
“gue kesini mau minta
izin sama loe Yel” Ify masih terus menatap Rio, melihat apa yang akan Rio
lakukan.
“gue akui gue memang
beruntung dan sangat-sangat beruntung bisa milikin Ify Yel, tapi mungkin loe
yang lebih dulu ngerasain keberuntunga itu dari pada gue”
“Gabriel Stevent gue
Mario Stevano gue mau minta restu loe buat jagain bidadari yang sekarang ada di
samping gue dan mungkin sekarang ada di hadapan loe”
“gue janji gue bakal
jagain dia bahkan gue akan jaga dia lebih dari nyawa gue sendiri” Ify hanya
bisa memandang Rio dengantatapan tak percaya. Ini semua sungguh di luar
perkiraannya. bahkan Ify ingin teriak sekencang-kencangnya karena saking
bahagianya. Dan tanpa Ify sadari air mata bahagia itu mengelir di pipinya.
Sungguh Ify tidak bisa berkomentar apa-apa lagi saat ini.
Rio mengalihkan
tatapannya ke Ify yang saat ini menatapnya dengan tatapan tak percaya. Rio
hanya tersenyum melihat reaksi Ify saat ini. Perlahan Rio menraih ke dua tangan
Ify dan menggengamnya. Menatap dengan penuh kelembutan dan rasa sayang.
“Ify, aku tau
perjalanan kita masih panjang. Kamu masih mau meraih cita-cita kamu dan aku pun
masih mau meraih cita-cita aku. Tapi aku mau nanti kamu yang menjadi pendamping
aku Ify, kamu yang menjadi ibu dari anak-anak aku dan kamu yang menjadi
penyemangat aku saat aku manjalani hari-hari ku selanjutnya.” Ify diam. Dirinya
benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Ini semua begitu suprise dan
mengejutkan baginya. Tiba-tiba Rio mengeluarkan kotak beludru berwarna biru
langit yang entah dari mana Rio mendapatkannya. Yang Ify tau kotak itu sudah
ada di depannya dan di dalamnya terdapat cincin dengan ukiran nama RiFy.
“Fy, Will You Merry
Me?” Oh My God. Jika hari ini ada perlombaan siapa orang yang paling beruntung
mungkin Ify lah pemenangnya saat ini. Ify menatap mata Rio. Mata itu
benar-benar tulus, tak ada sedikitpun tersirat kebohongan di sana. Ify hanya
bisa mengangguk sabagai balasan. Dirinya serasa tidak bisa bersuara lagi karena
ini semua.
“sumpah Fy? Beneran?”
ceplos Rio. Padahal baru beberapa menit yang lalu dirinya bersikap romantis
“Gabrielllllll. Gue
janji gue bakal jagain Ify dan bakal jadiin Ify ratu di istana gue nanti”
teriak Rio dan langsung memeluk Ify erat. Ify hanya bisa terkekeh di dalam
pelukan Rio saat dirinya bisa membuat orang yang ia sayang bahagia.
Gabriel hanya bisa
tersenyum melihat Ify dan Rio saat ini. Dirinya benar-benar bahagia Ify bisa
mendapatkan pengganti yang lebih baik dari dirinya.
“semoga kalian
bahagia. Doa gue akan selalu buat loe berdua”
‘Gue janji Yel, demi
nyawa gue sendiri. Gue akan selalu dan selalu jagain Ify buat loe. bidadari
kita’
^_^
Nice kk.. bagus bnget romantis
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete