Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 10 ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario!
@siskahaling



******

Shilla dari tadi masih mondar-mandir di depan pintu, dinginnya malam ditambah hujan yang turun dan makin menambah hawa dingin pun tidak di hiraukannya, fikirannya masih fokus ke Tristan yang dari tadi pagi belum pulang juga sampai sekarang.

“Shill” panggil Ify yang kebetulan lewat dan melihat Shilla yang masih berdiri di depan pintu

“ia” jawab Shilla seadanya

“kak Tian belum pulang juga?” tanya Ify yang hanya di jawab gelangan dari Shilla, Ify menghembuskan nafasnya. Tadi sore Shilla sempat cerita ke Ify masalah foto tersebut

“gue yakin kak Tian baik-baik aja sekarang. Bentar lagi juga pulang, kamu nunggu di ruang tamu aja Shill disini dingin, entar loe sakit” ucap Ify tidak tega melihat Shilla yang  dari tadi berdiri di depan pintu. Kalau boleh jujur dirinya pun sangat mencemaskan kakak nya, namun Ify besikap tenang tidak ingin Shilla semakin panik jika dirinya pun panik.

“gak Fy, aku mau nunggu kak Tian sampai pulang, lagian kak Tian kayak gini juga gara-gara aku” jawab Shilla keras kepala. Ify hanya diam, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

“ya udah terserah loe aja Shill, gue kedalam dulu ya” pamit Ify dan di angguki oleh Shilla

Shilla kembali menatap ke luar, masih menunggu seseorang yang sedari tadi ia tunggu, hingga akhirnya sebuah mobil sport putih terlihat di depan pagar, dan tak berapa lama seseorang keluar dengan keadaan basah kuyup dengan tubuh yang mengigil, Shilla langsung menghampir orang tersebut, tidak perduli tubuhnya basah karena air hujan yang ia pedulikan adalah orang tersebut yang tak lain adalan Tristan.

“kak Tian” pekik Shilla saat melihat tubuh Tristan sedikit oleng dan ingin ambruk. Shilla langsung menahan tubuh Tristan walau sedikit kesulitan. Shilla dapat merasakan tubuh Tristan yang menggigil dan tangan Tristan yang terasa sangat dingin di genggamannya.

“mang Asep” teriak Shilla ketika telah sampai di ruang tamu. Setelah itu terdengar suara langkah kaki tergesa dari arah dapur

“ia non” jawab mang Asep

“mang, tolong gantiin baju kak Tian ya mang, Shilla mau ke dapur dulu

“baik non” jawab mang Asep membawa Tristan ke kamar.

Shilla berlari ke dapur, tak berapa lama Shilla berlari menuju kamar Tristan dengan membawa kompresan dan susu hangat.

“makasih mang” ucap Shilla sembari meletakkan kompresan dan susu hangat di atas nakas

“sama-sama non, kalau gitu mamang pamit kebelakang dulu” jawab mang Asep dan langsung diangguki oleh Shilla

Shilla menyelimuti Trisatan dan setelah itu meningkatkan serajat AC agar hangat lalu menarik kursi dan mensejajarkan duduknya dengan Tristan, Shilla mengambil kompresan dan mengambil handuk kecil setelah itu sedikit memeras handuk tersebut dan meletakan di atas dahi Tristan.

“kak maafin Shilla kak” ucap Shilla menggenggam lembut tangan Tristan yang dingin

“semua foto itu gak seperti apa yang kakak lihat kak, Shilla Cuma sayang sama kakak, please kakak percaya sama Shilla” ucap Shilla lagi dan kini air matanya sudah turun membasahi pipi mulusnya.

“Shilla” panggil seseorang membuat Shilla langsung mengapus air matanya

“kak Tian kenapa?” tanya orang itu lagi yang sudah pasti Ify

“kak Tian demam Fy, tadi pulang-pulang badannya udah basah semua” jawab Shilla dan kini mengelus rambut Tristan

“ya udah loe istirahat gih, biar gue yang gantian namanin kak Tian”  tawar Ify dan sudah pasti di tolak Shilla

“gak Fy, aku mau nemenin kak Tian, gara-gara aku kak Tian kayak gini” jawab Shilla

“loe besok sekolah Shill” jawab Ify lagi

“kamu juga besok sekolah Fy, jadi kamu aja yang istirahat, kak  Tian biar aku yang jaga” pinta Shilla lagi, kini Ify pasrah membiarkan Shilla yang menemani Tristan

“ya udah gue balik ke kamar dulu” pamit Ify yang hanya di balas anggukan oleh Shilla

Ify memilih kembali ke kamarnya, jujur tubuhnya sedikit lelah karena seharian tadi ia habiskan untuk jalan-jalan bersama Rio, namun itu tidak masalah baginya, hari ini sungguh hari yang menyenangkan baginya, apa lagi ia habiskan bersama Rio.

“aishhh” desis Ify saat bayangan wajah Rio kembali hadir dalam fikirannya

“tidur Ify, tidur, selamat tidur Ify” ucap Ify dan tak berapa lama matanya terpejam.

~~~~~~

Ify merasa dirinya berada di suatu tempat yang asing, namun sangat indah, hingga akhirnya Ify memilih mengitari tempat indah tersebut sampai akhirnya pandangannya jatuh kepada seseorang yang sedang berdiri menghadapnya, dengan pakaian serba putih, orang yang sangat dan sangat ia Rindukan, dan kini orang itu berdiri di depannya dan bahkan terlihat lebih dan bahkan sangat tampan dari terakhir yang dia lihat. Ify masih diam Ify kembali mengucek kedua matanya takut dirinya salah lihat.

“heyy, kenapa diem, gak kangen sama cowok tampan yang ada dihadapan kamu my sweety?” ucap orang itu dan merentangkan kedua tangannya. Kini Ify tersadar dari keterkejutannya dan detik berikutnya Ify langsung berlari memeluk sosok yang sangat ia rindukan itu.

“Iellllll” teriak Ify dan langsung menghambur di pelukan orang yang ia panggil Iel tersebut.

“kamu kenapa baru dateng? Aku kangen tau” ucap Ify manja masih terus memeluk Iel dan Iel pun mengelus puncak kepala Ify sayang

“maaf sayang, aku baru bisa nemuin kamu sekarang, gimana Rio?” tanya Iel membuat Ify melepaskan pelukannya dan menatap Iel heran, bagaimana Iel bisa tau? Batin Ify

“Rio?” tanya Ify memastikan

“ia Rio, dia jaga kamu dengan baikkan?” tanya Iel lagi kini kerutan di dahi Ify semakin bertambah

“jangan heran gitu, aku tau kamu lagi deket sama Rio, karena sesuai janji aku, walaupun kita udah gak bisa sama lagi tapi aku akan selalu tetap jagain kamu, selalu berada di sisi kamu” jelas Iel yang mengerti ketidak mengertian Ify

“maaf” ucap Ify akhirnya. Kini giliran Iel yang bingung

“buat?” tanya Iel

“aku udah jalan sama orang lain, dan itu artinya aku gak setia sama kamu, maaf udah ngecewain kamu” ucap Ify dan air matanya pun jatuh.

“kamu gak ngecewain aku sayang, aku malah seneng lihat kamu udah mulai bisa menerima orang lain lagi, biar aku selalu menjadi bintang kamu yang tersimpan di tempat yang hanya ada aku di dalamnya. Dan sekarang kamu sudah mendapatkan matahari kamu Fy, yaitu Rio. Seseorang bisa hidup tanpa bintang Fy, tapi seseorang tidak akan bisa hidup tanpa adanya matahari.” Jelas Iel, sedangkan Ify masih mencerna setiap perkataan Iel tersebut

“jangan sia-siain Rio, dia sayang banget sama kamu, ngerti?” tambah Iel lagi

“tapi kamu?” ucap Ify ragu

“aku akan selalu ada buat kamu Ify, kamu lebih membutuhkan Rio sekarang dari pada aku Fy, dan aku juga tau kamu juga sayangkan sama Rio?” ucap Iel lagi, membuat pipi Ify memerah. Iel hanya terkekeh melihatnya.

“ya udah, aku pergi dulu, kamu baik-baik, jangan ngerepotin orang-orang. Ngerti?” ucap Iel menyentil  hidung Ify pelan

“kamu mau kemana lagi Yel? Aku kan masih kangen sama kamu” ucap Ify kembali memeluk Iel

“aku harus pergi sayang, lagian kamu sudah ada Rio?” ucap Iel menggoda Ify

“ihhh, gak mulai deh” kesal Ify namun senyum manis mengembang di bibirnya

~~~~~~

Ify terbangun dari tidurnya saat dering jam beker berbunyi nyaring di kamarnya, namun pagi ini dia bangun dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

“makasih” ucap Ify

“makasih Yel, kamu akan jadi bintang gue yang terus bersinar buat gue, dan loe bener Rio adalah matahari gue, matahari yang....”

“matahari yang akan buat gue selalu hidup karena cahaya nya” lanjut Ify.

********

Tristan terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari menelusup dari celah jendela kamarnya membuat sedikit menyilaukan pandangannya. Tristan mencoba bangun dari tidurnya namun genggeman di tangannya membuatnya mengurungkan niat nya

“Shilla?” kaget Tristan saat mengetahui Shilla tertidur sambil menggenggam tangannya dengan posisi duduk di kursinya

“udah bangun kak?” tanya Ify yang tiba-tiba datang, sedangkan Tristan hanya menoleh sekilas dan kembali memandang Shilla yang masih tertidur

“Shilla yang jagain kakak dari tadi malam” jawab Ify yang sepertinya tau maksud kakaknya itu.

“Shilla sayang banget sama kakak” tambah Ify lagi

“soal foto itu, itu semua Cuma salah paham kak” Tristan langsung beralih menatap Ify dengan heran

“Shilla udah cerita ke Ify kak, menurut Ify kakak Cuma salah faham, Alvin sama Shilla memang saling kenal kak, tapi itu dulu, dan sekarang Shilla Cuma sayang sama kakak, lagi pula Alvin udah dapat pengganti Shilla” jelas Ify panjang lebar

“jadi...”

“jadi kakak Cuma salah faham, pelukan di cafe samalam Cuma untuk tanda persahabatan aja kak” potong Ify

“jadi kakak udah salah sama Shilla, kakak juga udah salah gak percaya sama Shilla dan gak mau dengarin penjelasan Shilla dulu” sesal Tristan

“ya udah baik-baik sama Shilla, Ify tau kakak sayang sama Shilla. Jangan ngambek-ngambek kayak anak ABG kak. Hahahaha” ledek Ify dan langsung ngacir keluar. Tristan hanya geleng-geleng melihat tingkah Ify.

“maafin aku Shill” ucap Tristan mengelus puncak kepala Shilla

“nghhhh” gumam Shilla lalu detik berikutnya pun terbangun dari tidurnya

“eh, kak Tian. Udah bangun kak? Maaf Shilla ketiduran, masih ada yang sakit? Kepala kakak masih pusing?” cerocos Shilla sedangkan Tristan hanya tersenyum penuh arti saat melihat Shilla begitu mengkhatirkannya

“eh” kaget Shilla saat tiba-tiba Tristan menariknya duduk di pangkuan Tristan

“maaf” ucap Tristan menatap lembut Shilla, membuat Shilla hanya bisa diam saat di tatap seperti itu, jantungnya pun sudah berdetak tak karuan

“kakak gak salah sama Shilla, justru Shilla yang salah udah bikin kakak sakit kayak gini” jawab Shilla

“maaf kakak sempat gak percaya sama kamu, maaf kakak gak mau dengerin penjelasan kamu dulu, maaf kakak mungkin terlalu egois untuk kamu” ucap Tristan Shilla yang mendengar ingin menangis rasanya, bukan tangis sedih atau kecewa, tapi tangis haru saat mendengar semua ucapan Tristan untuknya.

“ia kak Shilla udah maafin kakak, kita berdua salah kak, kita sama-sama salah, kakak juga udah maafin Shilla kan?”

“selalu sayang, aku selalu maafin kamu” jawab Tristan dan langsung membuat Shilla memeluk kekasih nya tersebut

“badan kakak masih anget, kakak masih pusing?” cemas Shilla

“gak aku udah baikan, ya udah kamu mandi gih, udah jam enam, ntar telat kesekolahnya” ucap Tristan

“tapi kakak....”

“aku udah gak papa sayang, beneran deh. Ya udah siap-siap habis itu kakak antar ke sekolah”

“gak usah kak, Shilla bareng mang Asep aja kakak masih sakit, kakak istirahat aja, bentar Shilla ambilin sarapan dulu untuk kakak, kakak belum makan dari tadi malam kan?” tanya Shilla. Sedangkan Tristan dalam hati tersenyum, betapa beruntung nya dirinya mendapat kekasih yang sangat perhatian kepadanya, dan bodohnya dirinya sempat marah dan tidak percaya kepada Shilla.

*******

Alvin sudah duduk di cagiva birunya. Menunggu seseorang keluar dari rumahnya tersebut, sudah sekitar lima belas menit menunggu tapi orang yang ia tunggu pun belum muncul juga.

“Sivia kemana sih? Apa Sivia gak sekolah ya. Atau...” gumaman Alvin langsung berhenti saat menemui sosok Sivia keluar dari rumahnya lengkap dengan seragam SMA Jingga. Sedangkan Sivia sedikit terkejut saat mengetahui Alvin sudah berdiri di depan rumahnya dan memasang senyumnya seperti biasa.

“pagi bawel” sapa Alvin

“loe ngapain pagi-pagi udah disini?” tanya Sivia

“gue jemput loe, buat berangkat bareng” jawab Alvin

“sorry, gue gak bisa” jawab Sivia

“mang ujang, ayo berangkat” teriak Sivia. Ingin rasanya ia cepet-cepet menghilang dari Alvin

“Vi, gue punya salah loe?” tanya Alvin serius. Sivia hanya diam

“Via gue tanya gue punya salah sama loe. loe kenapa dari semalem jauhin gue? Please kasih tau gue kalau gue emang punya salah sama loe, jangan diem gini buat gue semakin merasa bersalah sama loe karena udah buat loe marah sama gue.” Cerita Alvin panjang lebar

“gue Cuma gak mau ngerusak hubungan loe sama Shilla, bukannya loe udah balikan sama Shilla? Kenapa masih berusaha deketin gue? Loe mau buat hati gue semakin sakit Vin, udah cukup Vin, gue gak mau semakin sakit hati gara-gara loe, lebih baik loe sekarang pergi jemput Shilla dari pada di sini Cuma buang-buang waktu loe buat nunggu gue untuk berangkat bareng sama gue” ucap Sivia mengeluarkan semua uneg-unegnya. Setelah itu Sivia langsung masuk mobil karena kebetulan mang ujang sudah menunggu.

“loe salah Vi, loe pasti salah paham,” gumam Alvin. Namun detik berikutnya senyum manis mengembang di bibirnya

“apa loe cemburu Vi? Gue harap loe memang cemburu Vi, karena itu artinya gue ada kesempatan buat dapetin loe” ujar Alvin lalu menjalankan cagivanya dan beranjak dari sana.

*******

        “Pagi Rio” sapa Ify sambil tersenyum manis ketika Rio telah datang untuk menjemputnya

“ha, eh,, pagi” jawab Rio sedikit kaget dengan reaksi Ify yang lain dari pada biasanya

“kok ada yang beda ya” ucap Rio sambil mengetuk-ngetukan telunjuknya di dagu. Sedangkan Ify mengerenyit bingung

“ ha ia, jelas aja beda” ucap Rio saat mengetahui ada sedikit yang berbeda

“srettt”

“kyaaaaa!!!! Kenapa di lepas Rio” teriak Ify tak terima. pasalnya dia sudah capek-capek mengucir rapi rambutnya namun Rio dengan tak berdosanya Rio melepas kuciran tersebut

“loe lebih cantik kalau rambut loe di gerai Fy, sumpah” jawab Rio sambil merapikan sedikit poni Ify, sedangkan Ify pipinya sudah bersemu merah dan jantungnya pun sudah berdetak tak karuan

“finish” ucap Rio setelah menata sedikit rambut Ify

“jadi berangkat gak ni?” tanya Rio karena Ify dari tadi masih diam

“ja.. jadi lah” jawab Ify gugup

“hahahahaha” tawa Rio meledak melihat Ify saat ini

“loe makin cantik Fy kalau pipi loe merah gitu” goda Rio membuat Ify semakin salting

“loe apaan sih, gak usah godain gue” kesal Ify melipatkan tangannya di depan dada

“gue gak godain loe, gue beneran. Tu. Tu liat makin chubby tau gak” ucap Rio lagi semakin gencar untuk menggoda Ify

“Mario Stevano Aditya Haling. Gue rasa loe masih pengen hidup untuk hari ini” ancam Ify dan seketika membuat tawa Rio berhenti

“ampun honey, pangeran mu ini gak akan buat putrinya marah lagi” ucap Rio

“ apa Yo? Pangeran? Hahahah,,, kalau gue sih cocok-cocok aja jadi ratu, tapi kalau loe, gue rasa masih di ragukan untuk jadi seorang pangeran” ucap Ify memasang senyum mengejek

“ ya..”

“ya apa? Udah loe gak pantes buat jadi pangeran” potong Ify

“bukan itu maksud gue. Kita”

“jadi apa, udah ah capek berdebat sama loe”

“maksud gue kita udah mau telat gara-gara loe ngajak ribut mulu Ify” geram Rio dan langsung menarik Ify untuk naik ke cagivanya.

To Be Continue......

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.