Friday, June 26, 2015

Gue Cinta Lo Mario! (GCLM) Part 14 ~RiFy~

Gue Cinta Lo Mario! 
@siskahaling



*******

Rio perlahan-lahan mulai mencoba membuka kedua matanya, dan yang pertama kali ia rasakan hanyalah rasa nyeri di bagian dadanya dan semua tubuhnya pun terasa sakit. Rio merasa tangannya di genggam oleh seseorang, bahkan genggaman tangan itu terasa hangat dan menenangkan, Rio perlahan mencoba untuk menolehkan kepalanya ke samping kanan.

Senyum Rio langsung mengembang saat mengetahui Ify lah yang saat ini menggengam tangannya, apa Ify selama ini menjaganya? Apa Ify khawatir ke dirinya? Hah, memikirkan itu membuat Rio bahagia rasanya, jika memang itu benar. Rio mencoba bangun untuk mengubah posisinya setidaknya menjadi duduk, namun sepertinya untuk melakukan itu pun ia masih lemas, akhirnya Rio memilih untuk tetap tidur sambil mengelus puncak kepala Ify.

“loe pasti capekan karena jagain gue selama ini? Hihihi, kok gue jadi kepedean gini ya” gumam Rio tangannya masih sibuk mengusap lembut rambut gadisnya

“nghhhh” Ify melenguh dari tidurnya saat merasakan usapan lembut di puncak kapalanya sebelum akhirnya Ify membuka kedua matanya.

“gue ganggu tidur loe ya?” tanya Rio saat Ify bangun dan masih diam menatapnya,  Ify awalnya masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat, namun suara Rio barusan menyadarkannya bahwa ini benar-benar nyata, dan entah kenapa air matanya turun, air mata bahagia tentunya

“loh, kenapa nangis?” tanya Rio heran melihat Ify malah manangis, dan detik itu juga Ify langsung memeluk Rio erat, bahkan Rio sedikit meringis saat luka habis operasinya sedikit terasa nyeri karena pelukan Ify yang terlalu erat.

“loe lama banget tau gak tidurnya” kesal Ify dalam pelukannya

“gue.. gue.. takut saat loe tidur dan gak bangun-bangun Yo, gue takut kalau gue kehilangan orang yang gue sayang lagi” ucap Ify sambil terisak, Rio mengembangkan senyumnya saat Ify mendengar ucapan Ify, ‘orang yang di sayang? Apa sekarang Ify udah bisa mencintai gue’ batin Rio

“gue udah janji kan Fy gak bakalan ninggalin loe? gue akan sebisa gue untuk selalu ada buat loe dan selalu di samping loe” ucap Rio, tanganya sudah mengelus punggung Ify, mencoba untuk menenangkan Ify.

“loe kenapa lakuin itu Yo?, seharusnya loe gak perlu cegah peluru itu dari gue”

“gue udah bilangkan kalau gue akan selalu ada untuk loe dan ngelindungin loe, lebih baik gue yang mati Fy dari pada gue harus kehilangan loe”

“loe bodoh tau gak”

“iya, gue bodoh dan menjadi sangat bodoh itu karena loe Fy” Ify spechless mendengarnya, bahkan tak bisa di pungkiri hatinya sangat bahagia saat ini.

“udah jangan nangis, segitu cintanya ya sama gue?” Rio ingin kembali menggoda Ify, entah kenapa ia merindukan wajah kesal Ify ketika dia menggodanya

“hemm, gue sangat cinta sama loe,” jawab Ify di luar dugaan Rio, Rio udah shock setengah mati mendengar jawaban Ify, benar-benar bukan Ify rasanya. Dan awalnya ingin membuat Ify salting malah dirinya sekarang yang merasa salting kerena pengakuan Ify barusan

“kenapa diam?”

“ha, emm...emmm gak papa, hehehe” jawab Rio benar-benar seperti orang bodoh

“loe janjikan Yo gak bakalan ninggalin gue?” tanya Ify tiba-tiba

“ia sayang”

“janji”

“promise” jawab Rio mantab, karena memang hidupnya sakarang hanya untuk Ify.

“ehemmm, gitu ya, sampai lupa sama kita-kita” ucap seseorang yang sudah berdiri di depan pintu kamar rawat Rio dan sudah ada beberapa orang lainnya ternyata

“ganggu aja loe Vin” ucap Rio seolah-olah kesal, lalu mencoba duduk dan di bantu oleh Ify

“ya elah, gue kira loe koma seminggu gak rese’ lagi, ternyata malah makin parah” cibir Alvin

“Rioooooooo, kita kangen tau gak” ucap Sivia dan Shilla kompak dan langsung memeluk Rio, Sivia di sebelah kanan dan Shilla di sebelah kiri, sedangkan Ify, Alvin dan Tristan cengo seketika

“awwww... kyaaaa, sakit gilakk” teriak Rio saat Sivia sedikit keras menekan bahu kanan Rio yang ada luka tembaknya

“hehehe, sorry, sorry Yo, terlalu girang gue” jawab Sivia dan diangguki oleh Shilla

“loe gak niat jadi jomblo kan?” tanya Ify sinis

“kenapa?” tanya Shilla bingung

“loe kagak lihat noh peliharaan loe berdua” sambil menunjuk Alvin dan Tristan dengan dagunya

“peliharaan, loe fikir kita berdua kucing” ucap Alvin tak terima

“bukan ya, sorry, habisnya mirip” jawab Ify tak berdosa, sedangkan Tristan dan Alvin hanya geleng-geleng melihatnya, namun dalam hati tersenyum melihat Ify sekarang sudah kembali.

“hallo Yo, lumayan juga loe komanya” ucap Tristan dan menghampiri Rio dan disusul Alvin disampingnya

“welcome to my brother” ucap Alvin dan Rio hanya tersenyum melihat keduanya.

******

Rio sudah di izinkan pulang hari ini, karena memang keadaan Rio sudah membaik dan luka tembaknya pun sudah mulai kering. Rio mengemas semua pakaian gantinya, dan di bantu dengan Ify, Alvin-Sivia mereka berdua sedang duduk di sofa ruang inap Rio, Tristan-Shilla memilih untuk ke kantin rumah sakit untuk sarapan dan kedua orang tua Rio pun sudah kembali ke luar negri intuk melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat terbengkalai.

Setelah semua selesai mereka berkumpul di parkir rumah sakit.

“jadi gimana? Kita langsung pulang?” tanya Alvin ke semua teman-temannya

“gue langsung pulang aja deh, kalau loe semua mau jalan-jalan dulu, gak papa, gue bisa sendiri, entar supir gue, biar gue suruh jemput” jawab Rio

“beneran loe gak papa Yo?” tanya Tristan ragu

“loe fikir gue balita kak” sewot Rio

“kurang lebih gitu” jawab Tristan dan Alvin kompak, Rio Cuma mencibir

“ya udah gue sama Shilla pergi dulu, gue mau bahagiain calon istri gue du.....”

“awwww, kamu apa-apaan sih sayang, sakit tau” ringis Tristan saat Shilla mencubit pinggangnya

“kakak jangan bikin malu aku, ayok” Shilla langsung menarik paksa tangan Tristan, ucapan Tristan tadi membuat ia malu setengah mati.

“ya udah bye semua, calon gue udah gak sabar lagi” Shilla yang mendengar langsung menjitak kepala Tristan kuat, sedangkan Tristan hanya meringis pasrah saat pinggang dan kepalanya sudah menjadi korban kekerasan kekasihnya. Sedangkan Rio, Ify, Alvin, Sivia hanya geleng kepala melihat pasangan tersebut

“terus loe berdua kenapa masih disini?” tanya Rio ke Alvin dan Sivia

“emang kenapa?” tanya Sivia polos

“loe berdua gak berniat ganggu kencan gue sama Ify kan?” tanya Rio watados

“cishhh, najis ganggu loe berdua, pasangan aneh” gidik Alvin dan langsung menarik Sivia pergi

“kyaaaaakkk!!! Dasar kodok sipitttttt, sini loe” teriak Rio emosi, sedangkan Ify terkekeh melihatnya

“peduli gitu sama ucapan loe, bye pesekkkkkkk” balas Alvin tak kalah keras agar Rio dapat mendengarnya

“aishhhh, mimipi apa gue bisa sahabatan sama tu bocah” ratap Rio

“gue gak lagi jualan kacang loh Yo” ucap Ify pura-pura ngambek

“ya ialah pacar Rio Haling bukan penjual kacang” jawab Rio polos, Ify dalam hati merutuki semua kebodohan Rio, niat hanya berpura-pura, malah Rio benar-benarmembuatnya kesal

“loe nyebelin Riooooo” geram Ify dan langsung memukul bahu kanan Rio dan membuat Rio sedikit kesakitan

“awww, sakit Fy”

“ya ampun, ya ampun, sorry Yo, gue lupa, beneran deh gue lupa, sorry ya” sesal Ify mengelus bahu kanan Rio, tiba-tiba ide jail Rio datang, dan membuatnya tersenyum dalam hati

“sakit banget ya” tanya Ify merasa semakin bersalah saat Rio semakin meringis kesakitan

“hemm’ dehem Rio sambil memasang wajah manjanya *ya ampun, sumpah pasti itu imut banget :*

“sorry ya Yo, gue bener-bener lupa” sesal Ify lagi, Rio sebenarnya ingin tertawa melihat wajah bersalah Ify, namun sebisa mungkin ia tahan

“ya udah kita pulang, itu supir loe udah datang” ajak Ify, Rio hanya mangangguk.

Mereka berdua telah berada di dalam mobil, tidak ada yang membuka percakapan, Rio hanya menyandarkan kepalanya di bahu Ify, dan Ify membiarkan saja.

“Yo” panggil Ify

“Yo” panggil Ify lagi karena Rio tidak menjawab

“Ri..” Ify langsung menghentikan ucapannya saat melihat Rio sudah tertidur di pundaknya. Ify yang melihat hanya tersenyum, tersenyum yang mungkin hanya dirinya sendiri yang tau maksud senyum dari bibir manisnya itu. Dalam hati Ify terus bersyukur saat tuhan mengirimkan satu malaikatnya untuk kembali menemani hari-harinya.

“I Love You” lirih Ify kemudian memperbaiki posisi kepala Rio agar tidurnya lebih nyaman.

“I Love You Too”

******

“Vi” panggil Alvin saat ini sedang tidur di rerumputan taman, dan pangkuan Sivia sebagai bantalan

“hem” dehem Sivia, sambil mengelus lembut rambut Alvin

“kalau kita nikah, kamu mau nya punya anak berapa?” tanya Alvin kemana-mana

“kyaaa!!! Kenapa ke situ-situ pertanyaanya” ucap Sivia kesal

“kan aku Cuma nanya” jawab Alvin polos

“pertanyaannya gak mutu” ucap Sivia

“ya gak papa, kalau aku pengannya punya anak 11, terus aku ajarin main bola semua biar jadi team kesebelasan”

“Vinnnnn” geram Sivia

“huh, punya 11 anak, pasti menyenangkan”

“Alvinn” Sivia semakin kesal mendengar celotehan Alvin, dirinya masih sabar untuk tidak menendang Alvin sekarang juga

“terus habis itu kita honeymoon nya di..”

“adu duhhh” aduh Alvin saat Sivia menjambak keras rambutnya

“kyaaa, sakit sayang”

“ngayal lagi yang gak-gak”

“gak, sayang, aduh, ampun, iya-iya ampun, aduh, sakit sayang”

“sakit?” tanya Sivia lembut

“iya lah, kamu jambak rambut aku” jawab Alvin mengelus kepalanya yang terasa panas akibat jambakan maut Sivia

“masih mending baru aku jambak, gak aku tendang dari sini”

“yaelah sadis amat sama calon suami”

“hibis kamu ngeselin, udah ngomongnya gak jelas, siapa yang gak kesel coba, masih mending kamu aku jambak gak aku...” Sivia langsung diam saat tiba-tiba Alvin mencium kilat bibir Sivia

“nah, ginikan enak diem” ucap Alvin lalu memejamkan matanya di pangkuan Sivia, Sivia sendiri pipinya sudah sangat merah, antara malu, spechless, senang, semuanya menjadi satu.

******

“kak Tian aduk yang bener adonannya” kesal Shilla saatTristan mengaduk asal adonan kuenya

“capek sayang” eluh Tristan manja, tapi memang keringatnya sudah membasahi dahinya, dan wajahnya sudah kotor dengan tepung.

“tadi katanya kakak mau bantuin Shilla” ucap Shilla yang kini menyusun tempat cetakan kue.

“iya sih”

“ya udah aduk yang bener tu adonan” suruh Shilla

“habis ini gak mau tau, aku mau dapat bayaran” ucap Tristan

“bayaran? Loh Shilla kan gak maksa kakak buat bantuin, kan kakak sendiri yang minta”

“sayang” panggil Tristan manja

“capek”

“ya udah duduk gih”

“ishhh” kesal Tristan, sedangkan Shilla sudah ingin tertawa melihat Tristan saat ini, rambutnya acak-acakan, wajahnya sudah kotor jarena tepung, dan keriangatnya sudah menetes dari tadi di dahinya

“chuuuppp”

“udah kan?” Tristan langsung diam seribu bahasa saat Shilla mencium pipi kanannya, karena ini baru pertama kalinya Shilla menciumnya terlebih dahulu

“kak” panggil Shilla kerena Tristan masih diam

“ha, ia” jawabTristan gelagepan

“hahahaha” tawa Shilla, Tristan yang tidak terima langsung mencelekkan terigu di pipi Shilla

“kyaaa. Kak, muka Shilla kotor” teriak Shilla

“hahahaha, siapa suruh berani ketawain aku” jawab Tristan semakin gencar melempar Shilla dengan tepung

“kak Tian resekkkkkkkk”

To Be Continue....

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.