Sunday, May 3, 2015

Scenario Of Love (SOL) Part 5 ~RiFy~

Scenario Of Love (SOL)
Siska Friestiani @siskahaling

 Hasil gambar untuk rify

RIO POV

Aku tebangun dari tidurku saat cahaya matahari menyilaukan mataku. ku rasa ada yang memeluk pinggangku saat ini dan benar saja, Ify sedang tidur sambil memelukku dan menyadarkan kepalanya di dadaku. dapat ku rasakan hangat nafas Ify menerpa dada ku.  Senyumku yang mengembang semakin mengembang saat mengetahui sekarang Ify benar-benar menjadi milikku seutuhnya. mengingat apa yang telah kami lakukan semalam. bahkan aku sudah menyentuh setiap bagian tubuh Ify tanpa terkecuali. apa lagi saat ku lihat tanda kepemilikan ku di leher jenjangnya. Ahhhh.... aku bahagia sekarang, sungguh sangat bahagia.

“nggghhhh” ku dengar Ify menggeliat bangun sepertinya belaian tanganku di wajahnya membuat tidurnya terganggu

“pagi honey” sapa ku tersenyum melihat Ify saat ini masih berusaha menyetarakan penglihatannya dengan cahaya matahari yang mengenai kornea matanya

“pagi” jawab Ify khas suara bangun tidur. danggg!!! Itu sangat seksi

“Fy” panggil ku serak. bagaimana tidak saat ini Ify sedang memainkan jarinya di dadaku.

“apa” tanya Ify menghentikan aksinya dan mendongakkan kepalanya untuk menatap ku

“makasih” ucap ku akhirnya bingung ingin berbicara apa

“buat?” tanya Ify bingung

“semuanya” jawabku lagi sambil mencium kening Ify, Ify hanya tersenyum lalu mengeratkan pelukan nya ke tubuhku. Shittt!!! Apa Ify tidak tau gerakannya selalu membuat nafsuku semakin naik, apa lagi saat ini kami sama-sama dalam keadaan polos. Hening aku dan Ify masih merasakan pelukan di tubuh masing-masing. Hingga akhirnya Ify melepaskan pelukannya

“Yo, aku mau mandi dulu” ucap Ify hendak bangun sambil menutupi tubuh polosnya dengan selimut

“eitsss, tunggu” ucap ku menahan Ify

“apa?” tanya Ify kembali duduk

“morning kiss nya” ucap ku lagi. ku lihat Ify mendelik

“apaan? Nggak pake morning kiss” ucap Ify

“yahhh, nggak asyik” ucapku sedikit kecewa

“sejak kapan suami ku jadi omes gini?” gidik Ify ngeri

“yang penting morning kiss dulu” ucapku sedikit mamanjakan nada bicaraku, kulihat Ify memutar kedua bola matanya. aku tau Ify lagi kesal sekarang, tapi aku suka itu

“cuupp” cium Ify di pipi kanan ku dan langsung ngacir ke kamar mandi. Aku tertawa melihat tingkah Ify yang selalu menggemaskan.

IFY POV

Aku langsung berlari menuju kamar mandi setelah mencium pipi kanan Rio. oh god... ternyata begitu sifat asli Rio. batin ku berkoar-koar. tiba-tiba pikiranku beralih ke kejadian semalam, dimana aku dan Rio. Emm... aku rasa aku tidak perlu bercerita. cukup hanya aku dan Rio yang tau. Hihihihi. Setelah dua puluh menit berada di kamar mandi aku pun keluar sudah ganti baju tentunya menggunakan kaos biru polos dan celana pendek selutut. Aku lihat Rio sedang asyik dengan handphonenya.

“udah siap?” tanya Rio sambil meletakkan handphonennya di nakas samping tempat tidur.

“udah, gih kamu mandi” suruh ku ke Rio

“mandiin” ucap Rio manja, seketika membuat pipi ku memerah

“nggak mau” ucapku sambil mengalihkan tatapan ku dari Rio supaya Rio tidak mengetahui sudah seberapa merah pipi ku karena kata-kata frontalnya. Lalu Rio berdiri dan berjalan santai menuju kamar mandi

“kyaaaa.. Rio” teriak ku saat Rio hanya menggunakan celana boxer  seketika Rio berhenti dan menatapku heran

“kenapa?” tanya nya bingung

“kenapa nggak pake baju” ucap ku sambil menutup kedua mataku, dan ku dengar langkah Rio mendekat

“ngapain aku tutupin? Bukannya kamu udah lihat semuanya?” tanya Rio sambil melepaskan tangan ku yang menangkup wajahku. lalu di letakkan kedua tangan ku supaya beralih melingkar di pinggangnya. Aku pasrah sekarang Rio akan menggodaku karena ku yakin pipi ku sudah semerah tomat.

“heyy, kenapa harus malu, kamu udah liat semua dan begitu pun aku”  ucap Rio lagi. Arggghhhh Rio membuat ku gila saat ini, apalagi sikap frontalnya dan ku harap Rio tidak mendengar degup jantung ku saat ini

“Rioooo.. Ifyyyy. Bangun sayang udah jam tujuh kita sarapan dulu” ucap seseorang di luar dan ku yakin itu bunda. Ohhh bunda thanksssss.

“Yo, bunda udah manggil, gih kamu mandi” ucap ku sambil mendorong tubuhnya supaya menjauh

“ok” ucap Rio patuh. tapiii.....

“cuppp” Rio mencium bibirku sekilas setelah itu melenggang ke kamar mandi. Sedangkan aku masih spechless dan setelah itu tersenyum mengingat semua tingkah Rio yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Aku dan Rio langsung memilih menuju maja makan disana sudah ada bunda dan ayah

“pagii” sapa ku dan Rio kompak

“pagi sayang” jawab bunda

“papa sama mama mana?” tanya Rio ke siapa pun yang akan menjawab pertanyaannya

“papa sama mama udah pulang semalem waktu kalian bikin baby” ceplos ayah. Astaga ayahhh. geramku dalam hati. aku lihat Rio salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan aku sudah malu setengah mati

“isssshhhh, ayah apaan sih?” sewotku karena sungguh ayah bikin aku sangat-sangat malu saat ini

“hahahaha... ya udah makan dulu gih. Oya kamu ke kantor nanti Yo?” tanya ayah ke Rio

“ia yah, tapi Rio mau ke rumah dulu mau ganti baju” jawab Rio, ku lihat ayah hanya mengangguk
*****

RIO POV

        Ify merebahkan tubuhnya di tempat tidur, sedangkan aku memillih untuk mengganti baju ku dengan baju formal ke kantor.

        “kamu ke butik” tanya ku ke Ify hanya deheman yang ku dapat sebagai jawaban. Lalu ku lihat Ify bangun dan berjalan ke arah ku

        “sini aku bantuin” ucap Ify mengambil alih dasi yang akan ku pakai, lalu dengan dengan senyum yang masih tercetak di bibirnya Ify memakaikan dasi ku. tuhan, biarkan suasana seperti ini terus terjadi setiap hari, sungguh ini membuat hatiku hangat. merasakan hidup ku saat ini benar-benar indah.

        “selesai” ucap Ify lalu tersenyum kembali melihat cukup puas dengan hasilnya saat ini. Lalu tangan Ify beralih melingkar di pinggang ku dan detik berikutnya Ify sudah memelukku. Aku hanya tersenyum melihat tingkah Ify saat ini.

        “kamu mau goda aku” tanya ku kepada Ify, dan aku dapat rasakan gelengan kepalanya di dadaku

        “nggak, aku Cuma pengen aja peluk kamu” ucap Ify tanpa melepas pelukannya. Kembali aku tersenyum di buat Ify, lalu ku usap punggung Ify dan ku cium puncak kepalanya, menghirup aroma strawberry yang menguar di rambut Ify membuat ku merasa tenang.
******

        Aku memberhentikan mobil ku setelah sampai di butik Ify.

        “hati-hati” ucap nya sebelum keluar dari mobil namun ku cegah saat tangan Ify sudah ingin membuka pintu mobil

        “apa?” tanya Ify karena aku mencegahnya

        “ucapan makasihnya mana?” tanya ku sambil menunjuk bibir ku dengan jari telunjukku

        “kyaaaaaa..... nggak ada tadi pagi kamu udah curi dari aku, nggak ada lagi” tolak Ify

        “yahhh, ya udah aku ngambek” ucap ku membuat nada bicara dan raut wajahku seperti orang ngambek. Ku lihat Ify tak memperdulikannya Ify tetap membuka pintu mobil, namun sebelum keluar.

        “cuupp”

        “makasih sayang” ucap Ify lalu melangkah pergi menuju butik. Aku spechless, semua tingkah Ify benar-benar membuat ku semakin jatuh cinta kepadanya. Lalu detik berikutnya aku sadar dan langsung tersenyum sambil menyentuh pipi kiri ku.

        “I Love You” ucap ku dan langsung beranjak pergi.
*******

        Aku melangkah menuju kantor dengan senyum yang masih mengembang. ku lihat tatapan dari karyawanku. mungkin mereka bingung denganku saat ini. masa bodo mereka tidak perlu tau aku kenapa saat ini.

        “pagi pak” sapa salah satu karyawanku

        “pagi” jawabku sambil tersenyum. ku lihat dia kaget karena aku membalas sapaannya karena memang dulu aku membalas sapan dari karyawan-karyawanku hanya dengan senyum tipis, tidak untuk hari ini, ahhhhh..... Ify benar-benar orang yang bisa membuatku seperti ini.

IFY POV  

        Aku masuk keruangan ku saat ini. siap dengan coretan-ceretan ku di lembar kertas putih yang tertumpuk di meja ku. Senyumku masih mengembang. mengingat hubungan ku dan Rio yang mulai membaik. Ah, ralat sudah membaik malah. Aku berfikir sejenak, apa nanti jam makan siang aku ke kantor Rio aja. sekalian aku mau lihat apa reaksinya saat aku datang ke sana. aku pun mau lihat kantor Rio, yahhh aku memang belum pernah kesana mengingat bagaimana dulu hubungan ku dan Rio nggak ada harmonis-harmonisnya. DULU.
*******

        Aku datang dua puluh menit sebelum jam makan siang karena aku takut Rio lebih dulu menjemputku sebelum aku ke sana. Aku melangkah dengan tenang. aku tau semua karyawan Rio semua menatapku bingung, itu sudah pasti. karena yang mereka tau Rio sudah menikah tapi mereka tidak tau siapa istrinya.

        “permisi” ucap ku ke seorang wanita yang aku yakin adalah sekretaris Rio karena hanya berjarak sekitar empat meter dari ruangan Rio.

        “iya. anda cari siapa?” tanya sekretaris tersebut

        “pak Rio nya ada?” tanya ku lagi. namun malah wanita tersebut melihat ku dari atas sampai bawah. heyyy, nggak sopan

        “maksud anda pak Mario?” tanyanya lagi

        “ya” jawab ku singkat. jujur aku kurang suka melihat sekretaris Rio.

        “pak Mario sibuk” jawabnya ketus lalu melanjutkan pekerjaannya. Wow begini seorang sekretaris melayani tamu boss nya?

        “terserah” jawab ku langsung berjalan menuju ruangan Rio tanpa memperdulikannya karena menghadapi orang seperti ini hanya membuang-buang tenaga

        “saya bilang pak Mario sibuk jadi tolong anda jangan mengganggu beliau atau saya panggilkan security untuk mengusir anda” hahahaha. aku ingin tertawa rasanya. Ok sepertinya aku harus membuatnya bungkan saat ini juga

        “apa seperti ini kamu memperlakukan istri boss kamu” ucap ku telak. Bungkam. hanya itu saat ini yang ku lihat. wanita itu bungkam tak berkata apa-apa

        “saya harap cukup saya tamu boss kamu yang kamu perlakukan seperti ini” ucap ku lagi dan langsung beranjak pergi dari sana meninggalkan sekretaris Rio yang masih mematung.

        Aku memasuki ruang kerja Rio. Wow... itu kata pertama yang aku ucapkan, simple seperti kepribadian Rio tapi terkesan mewah. mata ku langsung menangkap sebuah foto berukuran besar. mata ku langsung terbelalak saat mengetahui itu adalah foto pernikahan kami. sejak kapan Rio memasangnya? Pandanganku ku alihkan ke Rio. Ku lihat Rio masih serius dengan pekerjaannya. bahkan saat seperti ini pun Rio masih terlihat seksi. Aishhh, apa yang kamu fikirkan Ify. Aku melangkahkan kaki ku mendekati meja Rio. sepertinya Rio belum sadar dengan kedatangnku.

        “ehem” dehem ku menarik perhatian Rio. Namun Rio masih diam tak merespon. Aishhhh, orang ini.

        “Yo” panggil ku lagi dan kali ini Rio mengalihkan pandangannya ke aku

        “Ify” kaget Rio saat mengetahui aku sudah ada di depannya, aku lihat Rio buru-buru bangun, meletakkan kertas yang baru di pegang secara asal dan langsung bergegas menghampriku setelah itu aku sudah berada dalam dekapan Rio

        “kamu kenapa nggak bilang mau ke sini?” tanya Rio namun tangannya masih melingkar erat di pinggang ku aku pun sudah meletakkan ke dua tanganku di dada bidangnya

        “aku Cuma iseng aja ke sini. sekalian mau lihat-lihat aja” jawab ku

        “just that?” tanya Rio lagi sepertinya masih kurang puas dengan jawaban ku

        “yahhh, just that. Emang kamu kira kenapa?” tanya ku memancing Rio

        “aku kira kamu kangen aku” jawab Rio polos. astaga suami ku ini sudah tidak gengsi lagi ternyata

        “hahaha, iya deh aku ngaku, aku ke sini kangen kamu sama sekalian kasih kejutan aja” jawab ku jujur. Ku lihat Rio tersenyum dan setelah itu mencium kilat bibirku. Heyyyy, sudah dua kali Rio mencurinya.

RIO POV

        Aku masih berkutat dengan pekerjaan ku saat ini, dengan kertas-kertas yang tiap hari aku sentuh. mungkin jika aku menjadi Ify aku akan cemburu karena suaminya lebih lama menghabiskan waktumya bersama kertas-kertas ini.

        “ehem” aku merasa ada suara orang berdehem. tapi aku tidak menggubrisnya. Karena bisa jadi itu hanya kuping ku yang salah dengar

        “Yo” tunggu aku kenal suara ini seperti suara...

        “Ify” ucap ku merasa suprise. ketika melihat Ify yang datang. bahkan sekarang sedang tersenyum manis. rasa lelah ku hilang seketika itu juga dan secara asal ku letakkan kertas-kertas yang berada di tangan ku dan langsung bergegas mendekati Ify. Dan langsung ku tarik ke dalam dekapan ku.

        “kamu kenapa nggak bilang mau ke sini?” tanya ku masih dengan tangan melingkar di pinggangnya. Sumpah aku masih nggak percaya Ify datang ke kantor untuk pertama kalinya

        “aku Cuma iseng aja ke sini, sekalian mau lihat-lihat aja” jawab Ify

        “just that?” tanya ku lagi jujur aku masih kurang puas dengan jawabannya

        “yahhh, just that. Emang kamu kira kenapa?” tanya Ify balik

        “aku kira kamu kangen aku” ujar ku jujur. karena aku mau alasan Ify ke sini karena kangen sama aku

        “hahaha, iya deh aku ngaku, aku ke sini kangen kamu sama sekalian kasih kejutan aja” jujur Ify akhirnya, kali ini aku langsung tersenyum mendengar jawabanya dan setelah itu aku cium sekilas bibir mungilnya. Aku mengajak Ify untuk duduk di sofa setelah Itu aku meletakkan kepala ku untuk tidur di pangkuannya. Aku memejamkan mataku saat Ku rasa tangan halus Ify membelai lembut kapala ku membuat hati ku tenang.

        “Yo” panggil Ify

        “hem” dehem ku menjawab panggilannya dengan mata ku masih terpejam masih menikmati belaian di kepala ku

        “itu foto kapan kamu pasang?” tanya Ify. Oh.. ya... aku lupa aku belum cerita ke kalian kalo tadi pagi aku memasang foto pernikahan ku dan Ify

        “tadi pagi” jawab ku lagi

        “tokk...tokk.. tokk”

        “masuk” ucap ku tapi posisi ku masih tidur di pangkuan Ify, setelah itu masuk lah Shilla sambil membawa berkas berwarna biru muda *warna kesukaan author #nggak tanya *

        “permisi pak” ucap Shilla sambil menunduk. why tumben sekali Shilla seperti ini

        “ya ada apa Shill” tanya ku lagi. sedangkan Ify memilih diam
       
        “ada berkas yang harus bapak tanda tangani mengenai proyek bersama perusahaan Adrian Corp” jawab Shilla sambil meletakkan berkas tersebut di meja sofa. Aku pun langsung bangun dari tidur ku dan langaqsung menandatangani berkas tersebut.

        “makasih pak, permisi. Em, permisi buk ” pamit Shilla ke aku dan aku rasa juga ke Ify. Ify membalas hanya dengan senyuman

        “tunggu Shill” cegah ku

        “ada apa pak?” tanya Shilla membalikkan tubuhnya kembali

        “apa saja jadwal saya hari ini” tanya ku

        “hanya meeting dengan pak Ray, mengenai kerja sama yang di singapore pak setelah jam makan siang” jawab Shilla, aku hanya mengangguk

        “baik lah, kamu boleh kembali ke ruangan kamu sekarang”

        “baik pak, permisi” ucap Shilla namun aku tidak menjawab, aku lebih memilih tidur lagi dipangkuan Ify

        “kamu udah makan?” tanya ku memainkan jari-jari lentik Ify

        “belum” jawab Ify, danggg!!!! Aku lupa Ify nggak boleh telat makan, sekarang aku malah bermanja-manja dengan Ify .

        “ya udah ayo kita makan” ajak ku dan bangkit dari posisi tidur ku

        “di restoran semalem” pinta Ify dan aku langsung mengangguk setuju membuat senyum Ify mengembang

        “ayokkk” ajaknya langsung menarik tangan ku semangat. Lagi-lagi aku hanya tersenyum melihat tingkah Ify.

BERSAMBUNGGG.........

1 comment:

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.