Love Story Of Twin Brother (Lost Winer's)
Siska Friestiani @siskahaling
Hallooooooo semuaa!!!!!!!
Penulis paling gaje bin aneh di dunia nongol lagi :D. kali ini gue bawa cerbung lama gue, kenapa cerbung lama? karena udah pernah gue post di grup pribadi di fb gue, bagi yang udah gabung mungkin udah baca dan yang belum gabung, happy readinggggg guysssss :D
“Kak Ify”
suara anak laki-laki berumur tiga belas tahun menggema di sebuah rumah
sederhana, sebuah rumah yang hanya berisikan dua orang kakak beradik yang dua
tahun yang lalu orang tua mereka kecelakaan dan menyebabkan keduanya meninggal
dunia.
“Iya Dev,
kakak lagi di dapur” jawab suara orang yang di panggil Ify tersebut. Alyssa
Saufika Umari atau yang biasa di sapa Ify, gadis sederhana dan pekerja keras. Namun
dua tahun belakangan ini dirinya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan
dirinya dan adiknya.
“Kak Deva
berangkat duluan ya, Deva ada tugas yang harus Deva kumpulin pagi” ucap anak
laki-laki itu. Deva Ekada Saputra biasa di panggil Deva, yang saat ini sedang
duduk di kelas IX SMP Jingga.
“Loe gak
sarapan dulu Dev, kakak udah buatin nasi goreng kesukaan loe” tanya gadis itu
Ify
“Gak kak,
gue udah buru-buru ntar telat, ya udah kak gue pamit, loe jangan terlalu sibuk
kak, ntar loe juga telat kesekolahnya, ya udah gue pamit” ucap Deva lalu
mencuim tangan kakaknya.
‘Iya, iya
bawel loe, ya udah sono berangkat”
“Loe ngusir
gue?”
“Kagak,
pengen cepet-cepet aja loe ngilang dari pandangan gue”
“Sama aja
bego, ya udah bye” pamit Deva lalu nyelonong keluar. Ify hanya geleng-geleng
melihat tingkah adiknya itu.
******
Ify
memasuki gerbang sekolah SMA Jingga, sekolah yang tergolong sekolah favorite di
ibu kota jakarta, bahkan sekolah ini hanya berisikan anak-anak kalangan pejabat
yang memiliki nama di indonesia, dan saat ini seorang Alyssa Saufika Umari bisa
masuk ke sekolah ini pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Cissshhhh, sepertinya
tidak karena bisa di tebak Ify bisa masuk ke sekolah elit ini pasti karena
sebuah beasiswa.
“Kyaaaa
Riooooooo, Iellllllll”
“Rioooooo,
loe cool banget”
“Iellllll,
you very very handsome”’
Teriakan-teriakan
anak SMA Jingga atau lebih tepatnya para kaum siswi sudah biasa Ify dengar,
bahkan itu sudah menjadi makanan sehari-hari Ify lebih tepatnya beberapa minggu
ini. Ify mengalihkan pandangannya ke arah mobil sport, yang kini sudah
bertengger manis di halaman parkir sekolah. Dan dapat ia lihat juga disana dua
sosok yang pria tampan yang memiliki replika wajah yang mirip, yang beberapa
minggu yang lalu menjadi temann sekelasnya.
Ify jelas
mengenal dan mengetahui dua sosok tampan itu, secara sudah beberapa minggu ini menjadi
teman sekelasnya, tapi mungkin hanya dirinya yang mengenal, dan tidak dengan
mereka berdua.
Gabriel
Stevent dan Mario Stevano, dua saudara kembar yang memiliki replika wajah yang
mirip dan bahkan sangat mirip, hanya saja keduanya memiliki watak dan
kepribadian yang berbada. Gabriel Steven yang lahir lebih dulu dari pada
adiknya Mario Stevano, hanya selisih lima menit, memiliki sifat yang ramah dan
mudah untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, namun sikap
kekanak-kanakkanya selalu membuat adiknya harus selalu mengalah. Mario Stevano,
memiliki sifat yang cuek dan dingin, dan sikap tertutupnya membuat teman-teman
sekolahnya sedikit sulit untuk bersosialisasi kepadanya. Namun Rio lebih dewasa
dari Gabriel dan tiu yang membuatnya selalu mengalah dengan kakaknya.
“Ify”
panggil seseorang membuat Ify mengalihkan pandangannya dari dua sosok tampan
yang dari tadi sedikit menarik perhatiannya
“Eh, loe
Via, kenapa?” tanya Ify ke orang yang di panggil Via tadi
“Loe liatin
apa sih? Dari tadi gue perhatiin loe liatin sesuatu” tanya orang itu lebih
tepatnya Sivia
“Ha? Gue
gak liatin apa-apa kok, ya udah yok ke kelas” ajak Ify ke sahabat satu-satunya
tersebut
“Ya udah
loe duluan aja gue ada perlu sebentar” tolak Sivia
“Ok, gue
tunggu di kelas ya” ucap Ify dan melangkahkan kakinya menuju kelas
Ify
melanjutkan langkahnya menuju kelas yang sempat tertunda lalu belum sempat Ify
melanjutkan langkahnya Ify merasakan tubuhnya di tabrak seseorang.
“Awww”
ringis Ify merasakan pantatnya sedikit sakit,
“Loe jalan
pakai mata dong, loe gak liat gue lagi jalan” marah orang yang menabrak Ify,
heyyy, apa-apaan ini saharusnya di sini dia yang marah kenapa jadi orang yang
menabraknya yang marah, Ify bangun dari posisinya dan melihat siapa orang yang
telah menabraknya
“Sorry,
sorry Shilla, gue gak sengaja” ucap Ify meminta maaf langsung, karena dirinya
tidak ingin membuat orang yang ia juluki
nenek lampir ini marah kepadanya.
“Apa loe
bilang? Maaf? Enak banget loe ngomongnya, loe nabrak gue dan sekarang dengan
gampangnya loe minta maaf” sinis orang itu Shilla
“Tapi gue
bener-bener gak sengaja Shill, lagian loe gak papa kan, malah gue yang jatuh”
ucap Ify mencoba membela diri
“Loe di
bilangin nyolot ya, loe disini Cuma anak beasiswa aja belaguk,” marah Shilla,
Ify hanya diam memang apa yang dikatakan Shilla benar bahwa dia hanya anak
beasiswa, sedangkan semua murid sudah berkumpul melihat Ify yang sedang di
marahi Shilla, ada yang merasa kasian dengan Ify tapi ada juga yang
mentertawakan Ify.
“PLAKKK”
sebuah tamparan keras sudah melayang ke pipi Ify, panas itu yang Ify rasakan
saat itu juga bahkan dapat ia rasakan sesuatu menglir di bibirnya
“Kenapa loe
diem aja, jawab dong, loe gak punya mulut” bentak Shilla dan saat itu juga
ingin melayangkan tamparan ke dua nya ke Ify namun sebuah tangan menahannya.
“Rio” lirih
Shilla kaget bahwa yang menahannya adalah Rio, seseorang yang menjadi obsesinya
saat ini. Sedangkan Ify dari tadi masih menunduk takut
“Loe bisa
bersikap seperti orang yang berpendidikan? Heran gue kenapa kepala sekolah
nerima orang kayak loe di sekolah ini” ucap Rio dingin dan melepas tangan
Shilla secara kasar lalu menarik Ify dan membawa Ify pergi dari sana.
Ify masih
diam dan menurut saja kepada orang yang menarik tangnnya saat ini, namun Ify
tau yang menarik tangannya saat ini adalah Rio, hingga akhirnya Ify sadar bahwa
Rio membawanya ke UKS.
“Ki- kita
ngapain ke U UKS?” tanya Ify takut-takut, namun Rio tidak menjawab malah tangannya
masih sibuk mengambil kapas dan betadin di lemari obat lalu kembali ke Ify yang
sedang duduk di sofa UKS.
“Awww”
ringis Ify saat merasakan perih di ujung bibirnya saat Rio mencoba untuk
mengobati lukanya. Namun pandangan Ify beralih ke wajah Rio yang bisa di bilang
jarak mereka berdua sangat dekat bahkan Ify dapat mencium wangi parfum Rio yang
Rio gunakan dan itu membuat jantung Ify sepuluh kali berdetak lebih kencang
“Makasih”
ucap Ify saat Rio bangkit dari duduknya dan beranjak keluar UKS, Rio
menhentikan langkahnya lalu tanpa membalas ucapan terima kasih Ify Rio kembali
melanjutkan langkahnya
“Aneh
banget sih, gue kan Cuma ngucapin makasih, cuek banget tapi baik sih” gumam Ify
mencobe menilai Rio menurut sudut pandangnya
“Ya udah
deh gue ngucapin makasihnya nanti aja di kelas” tambah Ify lalu beranjak keluar
UKS.
*****
Rio duduk
di balkon kamarnya, sore ini dia memilih untuk menghambiskan waktu sorenya di
balkon kamarnya. Entah kenapa dari tadi ia memikirkan wajah gadis yang ia
tolong di sekolah tadi.
“Ngelamun
aja loe Yo” suara seseorang membuyarkan lamunan panjangnya.
“Wesss,
rapi amat loe Yel, mau kemana loe?” tanya Rio saat melihat saudara kembarnya
sudah rapi dengan setelan kemeja biru langitnya.
“Gue mau
jalan-jalan, sekalian mau ngajak loe, tapi saat gue lihat penampilan loe kayak
gini, gue batalin aja deh” ucap Gabriel
“Kenapa?”
tanya Rio ingin tau
“Ya gak
mungkin lah gue udah keren badai gini ngajak loe dengan penampilan kayak orang
baru bangun tidur, mau di taruh dimana-“
“JTAAKKK”
“Awww...
sakit pesek” ringis Gabriel saat dengan tanpa dosanya Rio menjitak kepalanya
“Loe fikir
loe keren gitu, kerenan juga gue walaupun penampilan kayak orang bangun tidur
gini” ucap Rio mulai narsis. Ini lah Rio sangat berbeda dengan Rio yang
disekolah, Rio tetap bersikap seperti ini jika sedang bersama saudara kembarnya
dan orang-orang di rumahnya.
“Cissss,
loe tanya sama kucing beranak juga jawabnya gantengan gue” balas Gabriel
“Ya ialah
loe kan paling ganteng di kalau di keluarga kucing” ucap Rio lagi
“Dan itu
berarti loe saudara kembarnya kucing. Hahahha” balas Gabriel lalu beranjak
keluar kamar Rio, sedangkan Rio Cuma melengos bagaimana mungkin dia mempunyai
saudara kembar seperti Gabriel.
******
Gabriel
melajukan mobil sportnya menuju cafe Bougenfil, tiba-tiba saja perutnya terasa
lapar. Gabriel duduk di meja yang terletak di samping jendela, sehingga dirinya
dapat melihat keadaan di luar
“Mau pesan
apa tuan?” suara tersebut mengalihkan perhatian Gabriel
“Loe?” ucap
Gabriel sedikit terkejut saat melihat orang itu, orang atau lebih tepatnya
pelayan cafe itu pun terkejut saat melihat orang yang ada di hadapannya
“Loe Ify
kan? Anak SMA Jingga? Sekaligus temen sekelas gue?” tanya Gabriel, orang yang
di panggil Ify tadi hanya mengengguk mengiakan
“Loe kerja
disini?” tanya Gabriel lagi
“I- iya”
jawab Ify takut, takut kalau Gabriel akan mentertawakannya
“Wow, keren
tau gak, loe tipe pekerja keras ternyata salut gue sama loe” ucap Gabriel
membuat Ify membelalak kaget saat mengetahui reaksi Gabriel saat tau dirinya
bekerja sebagai pelayan di cafe
“Oh ia
kenalin gue Gabriel tapi biar lebih akrab panggil aja gue Iel” ucap Gabriel
memperkenalkan diri
“Gue udah
tau kali Yel, siapa sih yang gak kenal sama loe” jawab Ify sudah mulai akrab
dengan Gabriel, apa lagi memang Gabriel orangnya ramah jadi gampang untuk
membaur dengannya.
“Hahahaha,
bisa aja loe, o ya temenin gue ngobrol Yok” ajak Gabriel
“Sorry Yel,
tapi gue harus lanjutin kerjaan gue” tolak Ify tapi sebenarnya dirinya mau
untuk menemani Gabriel mengobrol apa lagi Gabriel orang yang yang asyik di ajak
mengobrol
“Tenang
aja, gue yang akan minta izin ke bos loe, gimana?” tawar Gabriel lagi, kali ini
Ify hanya mengangguk setuju.
*****
Ify dan
Gabriel sedang duduk di bangku taman dekat cafe tempat Ify bekerja. Karena
selesai Gabriel meminta izin ke bosnya Ify, Gabriel langsung membawa Ify ke
taman
“Jadi orang
tua loe udah meninggal?” tanya Gabriel sedikit kasihan melihat gadis yang
sedang bersamanya ini
“Hem, dan
gue sekarang Cuma tinggal sama adik laki-laki gue” jawab Ify lagi
“Gue makin
salut sama loe Fy, loe cewek tegar yang pernah gue temui” puji Gabriel sambil
menepuk pelan bahu Ify, Ify hanya tersenyum mendengar pujian Gabriel.
“Kalau loe
gimana?” tanya Ify membuat Gabriel mengerutkan keningnya bingung
“Maksudnya?”
tanya Gabriel gak ngerti
“Ya loe
cerita juga ke gue, masak dari tadi gue yang cerita” ucap Ify meminta Gabriel
untuk gantian bercerita
“Gue? Gue
ya bisa di bilang sedikit beruntung dari loe Fy” ucap Gabriel mulai bercerita
“Kok
sedikit, bukannya loe punya segalanya” ucap Ify lagi
“Gak Fy,
gue emang punya segalanya, tapi gak untuk perhatian dari orang tua gue, mereka
berdua terlalu sibuk ke pekerjaan mereka, ya gue tau mereka ngelakuin semuanya
buat gue sama Rio saudara kembar gue, ya gue maklumi aja sih, lagian gue juga
masih punya Rio kalau gue kesepian di rumah” cerita Gabriel membuat Ify juga
sedikit kagum dengan Gabriel karena tidak menuntut dengan orang tua nya yang
sibuk, tapi itu masih beruntung karena Gabriel masih bisa bertemu dan berkumpul
dengan kedua orang tuanya walaupun tidak setiap hari
“Oh ia
saudara kembar loe yang loe bilang itu Mario Stevano kan?” tanya Ify basa-basi
“Hemm,
sekelas juga kali sama kita”
“Iya gue
tau, gue Cuma heran aja, Rio kok beda banget ya sama loe, dia lebih cuek dan
sedikit tertutup dari pada loe yang ramah dan bisa terbuka sama orang lain”
ucap Ify
“Rio baik
kali Fy, emang kalau beum kenal dia labih jauh, dia orang yang cuek dan dingin,
tapi kalau loe udah kenal dia lebih jauh, loe bakal tau dan setuju sama gue
kalau Rio itu orangnya baik” ucap Gabriel
“Ya udah
pulang yok. Lagian juga udah sore” ajak Gabriel dan hanya di jawab anggukan
oleh Ify
********
Ify duduk
di tempat tidurnya, fikirannya melayang memikirkan kejadian hari ini yang
diluar fikirannya, bagaimana tidak dalam satu hari ini dia berurusan dengan dua
orang yang selalu di kejar-kejar oleh anak-anak cewek di sekolahnya, dan dia
dengan gampangnya bisa dekat dengan mereka berdua, ralat lebih tepatnya dekat
dengan Gabriel sedangkan Rio hanya kebetulan menolongnya tadi.
Mengingat
itu membuat ia teringat kembali dengan omongan Gabriel tadi. Rio baik? Ia itu
pun dia tau, tapi masalahnya kenapa kepribadian saudara kembar itu sangat
berbeda, dan entah kenapa ia lebih tertarik dengan atmosfir yang ada di diri
Rio, cuek, dingin dan tertutup, ia ingin lebih memahami Rio.
“Arggghhh,
bodo deh, bisa-bisa gila gue mikirin tu manusia es” gumam Ify dan beranjak tidur.
******
Gabriel
dari tadi gak bisa menghentikan senyum di bibirnya mengingat pertemuan dirinya
tadi dengan Ify, entah kenapa ia tertarik dengan gadis manis itu.
“Loe gadis
yang berbeda Fy dari gadis-gadis yang gue temui” gumam Gabriel sambil tersenyum
“Ahhhh,
kenapa gue gak minta nomer HP.nya ya? Aisshhhh, bego banget sih gue” ucap
Gabriel merutuki kebodohannya
“Hufftttt,
tenang Yel tenang.lebih baik loe tidur, tidur, tidur” gumam Gabriel hingga
akhirnya dirinya tertidur dengan sendirinya.
BERSAMBUNG........
No comments:
Post a Comment