Friday, May 15, 2015

Love Story Of Twin Brother's (Lost Winer's) Part 4 ~RiFy~

Love Story Of Twin Brothers (Lost Winer's)
Siska Friestiani @siskahaling

Lost Winers datangggggggggg!!!!
Nungguin gak? gak ya? heheheh

********

“Rio”

“Ify” gumam mereka kompak. Dalam hati Rio saat ini berkecamuk pertanyaan-pertanyaan. Ify? Mama? Apamerekasaling kenal? Tak lain halnya dengan Ify saat ini saat ini masih shock dengan sosok yang ada dihadapannya.

‘ya tuhan jangan bilang Rio anaknya tante Manda’ batin Ify memohon

“kok pada diem?” suara tante Manda membuat keduanya tersentak kaget.

“o iya Fy, kenalin ini Rio anak tante” kenal tante Manda kepada Ify. Ify masih diam

“ Fy?” panggil ulang tante Manda karena Ify masih diam

“i... iya tan?” jawab Ify gelagapan

“kalian sudah saling kenal?” tanya tente Manda melihat ekspresi Ify, yang tak jauh beda dengan ekspresi Rio saat ini. Ify menggeleng kepala kuat, sedangkan Rio mengangguk, membuat Tnte Manda semakin bingung

“loh, kok jawabannya beda gitu? Yanga bener yang mana? Tanya tante Manda

“emmm... gini tan”

“Teman sekolah Ma” jawab Rio memotong ucapan Ify, Ify yang mendengar sedikit kaget

“wahhh, bagus dong, mama jadi gak salah pilih orang buat bantu kamu sama Gabriel kalau mama sama papa gak ada” senang tante Manda

“jadi.....?”

“iya Yo, Ify yang akan bantu menyipakan semua kebutuhan kamu sama Gabriel. Oya, Gabriel kemana?” jawab dan tanya tente Manda lagi

“Iyel keluar ma” jawab Rio singkat masih sedikit terkejut saat mengetahui Ify lah orang yang akan membantunya saat mama dan papanya pergi keluar negri.

“ya sudah kalau gitu, kita masuk dulu, lanjutin ngobrolnya di dalam” ajak tante Manda

*****

Dua insan berbeda jenis ini saling diam, fokus pada pikiran masing-masing. ya, siapa lagi kalau bukan Rio dan Ify yang saat ini sedang duduk di sofa tempat Rio tadi menonton, hanya suara tivi yang dari tadi masih setia berceloteh ria tanpa lelah, sedangkan tante Manda sudah pergi ke kantor menyusul om Zeth yang menyiapkan beberapa berkas untuk di bawa ke eropa besok.

Ify menghela nafas beratnya, seakan pasrah saat tidak menemukan pembicaraan yang tepat untuk memecah keheningannya bersama Rio saat ini. Rio pun sama bungkam tanpa suara sambil memainkan remot tivi yang dari tadi di putar-putar tak jelas oleh Rio

“FY”

“Yo” kompak Rio dan Ify membuat keduanya kembali diam.

“loe aja yang duluan” kompak mereka lagi. tiba-tiba tawa renyah tercipta oleh Rio, merasa lucu dengan dirinya dan Ify yang dari tadi kompak berbicara, sedangkan Ify hanya tersenyum, tak Ify pungkiri Ify terpesona dengan tawa Rio yang baru pertama kali ia lihat, apa lagi Ify baru menyadari ternyata Rio memiliki lesung pipi yang menambah kekagumannya kepada Rio.

“udah?” tanya Rio ketika telah berhasil mengontrol tawanya membuat kerutan-kerutan tipis di dahi Ify.

“apanya?” tanya Ify bingung

“ya udah loe tadi mau ngomong apa?” tanya Rio

“ha, em... loe duluan aja deh Yo” tolak Ify

“udah gak papa loe duluan”

“loe aja deh”

“ladies First *tulisannya bener kagak?*” ucap Rio lagi

“em... gue tadi Cuma mau bilang, em.. ya... gue masih nggak percaya aja kalau loe anak tante Manda, hehehe” jawab Ify tergagap, Rio yang mendengar jawaban Ify berkerut kening.

“em... gue kan udah jadi asisten rumah tangga ni di rumah loe, gue bikinin loe minum ya, sekalian gue mau lihat-lihat” ucap Ify membuat Rio sedikit merutuki kebodohannya saat dirinya lupa apa tujuan Ify ada di rumahnya, yang ingin menjadi ART di rumahnya.

“terserah” jawab Rio. Ify langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.

“Yo” panggil Ify lagi

“hemm” jawab Rio yang kembali mengalihkan tatapannya ke tivi yang dari tadi masih menyala.

“dapurnya dimana?” tanya Ify yang bingung di mana letak dapur di rumah yang segede ini.

“tu di pojok, loe tinggal lurus belok kiri” jawab Rio tanpa mengalihkan tatapannya dari tivi

“berasa lagi nanya alamat aja gue” gumam Ify lalu ngacir ke dapur sesuai petunjuk dari Rio (?)

Rio sendiri terkekeh lucu mendengar gumaman Ify, dirinya masih tidak percaya bahwa beberapa bulan kedepan dirinya harus berada satu atap dengan Ify, orang yang sedikit aneh menurut Rio.

“loe gadis yang eneh yang gue kenal”

“tapi kenapa loe selalu buat gue....”

“pranggggg” fikiranRio langsung buyar saat mendengar suara benda pecah dari dapur

“Ify” entah kenapa nama itu langsung terlintas di fikiran Rio, dan langsung bergegas menuju suara benda pecah itu .

“IFYYY” teriak Rio saat Ify berjongkok sambil mengambil pecahan gelas yang berserakan di lantai. Ify yang mendengar teriakan Rio kaget dan membuat pecahan gelas tersebut mengenai jarinya.

“aww” ringis Ify saat rasa perih terasa di jari telunjuknya, tapi rasa sakit tersebut tidak seberapa dengan rasa takutnya saat ini, takut Rio akan marah karena belum berapa jam dirinya bekerja disini sudah membuat onar.

“ma.. maaf” ucap Ify sambil menyembunyikan tangannya yang terkena pecahan gelas tadi.

“loe kenapa ceroboh banget sih, siniin tangan loe” omel Rio, bukan, bukan kerena Rio marah kerena Ify telah memecahkan gelas, tapi.... entahlah, apa mungkin Rio khawatir dengan Ify? Khawatir? Benarkah ia khawatir dengan Ify?

Rio dengan sigap langsung meraih tangan Ify dan langsung menghisap jari Ify, Ify sedikit meringis saat rasa perih semakin terasa di jarinya.

“Yo, maaf” ucap Ify lagi melihat Rio yang beranjak mengambil kotak P3K yang terletak di atas kulkas dekat dapur. Namun Rio tidak menjawab namun langsung memakaikan hansaplas di jari lentik Ify. Ify yang melihat Rio hanya diam semakin merasa bersalah

“loe duduk manis di sini dulu, biar gue yang bersihin pecahan belingnya” ucap Rio lembut sambil mengacak puncak kepala Ify. Ify sendiri sedikit shock saat melihat reaksi Rio. Apa Rio tidak marah dengan dirinya? Pikir Ify

Ify masih duduk manis di kursi sofa ruang tivi sesuai perintah Rio, sampai akhirnya suara seseorang mengalihkan perhatiannya.

“Rioooooo” teriak seseorang, membuat Ify mendoangakkan kepalanya, Ify tak begitu kaget saat mengetahui orang itu adalah Gabriel, toh dirinya sudah tau akan bekerja untuk Rio dan Gabriel, berbeda dengan Gabriel yang sedikit terkejut saat mengetahui Ify sedang duduk manis di rumahnya. Beribu pertanyaan berkecamuk di fikirannya.

“Ify”

“Hay” sapa Ify memamerkan senyum manisnya kepada Gabriel

“hay, loh Fy, kok bisa disini? Pantes tadi gue cariin gak ada di rumah, gue cari di cafe juga gak ada, gue sms, gue telfon pun gak diangkat, eh... taunya udah ada di rumah gue” cerocos Gabriel langsung mengambil posisi duduk di samping Ify.

“hehe, sorry Yel hp gue mati” jawab Ify sedikit merasa bersalah

“hahaha. Ok noprob. Oh iya, loe kenapa bisa ada di rumah gue?” tanya Gabriel

“hahah, tenang aja, gue gak niat mau maling kokdi rumah loe” canda Ify membuat Gabriel gemas dan tangannya mengacak-acak rambut Ify.

*******

Rio melangkahkan kakinya menuju tempat Ify berada, setelah beberapa menit berkutat dengan beling-beling (?) itu.namun langkahnya terhenti saatmelihat pemandangan yang ada di hadapannya. Sedikit perih terasa di hatinya.

“gak ini gak mungkin” geleng Rio tak jelas.

“kenapa loe gak seperti itu Fy saat bersama gue? kenapa loe gak seceria itu saat bersama gue? Kenapa loe gak nunjukin senyum sama tawa loe saat loe bersama gue?”

“arghhh, Rio..... loe apa-apaan sih?” Rio semakin merutuki dirinya sendiri saat merasa memikirkan hal yang tidak-tidak

“eh, udah pulang loe Yel” ucap Rio ketika dirinya sampai di tempat Ify dan Gabriel tak lupa Rio memasang wajah biasanya

“ya udah lah, loe kagak liat saudara loe yang cakeo ini udah duduk disini” jawab Gabriel bercanda

“cakep? Iya loe cakep, tapi tetep kalah sama gue yang sangat cakep” jawab Rio dan langsung ngacir ke kamar. Gabriel mendengus kesal, sedangkan Ify terkikik geli melihat dua saudara kembar yang ada di hadapannya.

“kenapa loe gak bersikap kayak tadi Yo, saat di sekolah, loe bahkan lebih mengagumkan saat loe bersikap seperti itu” batin Ify

“ehhh... sorry Fy, sampai mana tadi ceritanya” tanya Gabriel polos

“sampai loe sama Rio rebutan siapa yang paling cakep” jawab Ify

“Loe mau jadi kayak Rio juga, nyebelin. Ha” kesal Gabriel

“yakkk, geli Yel, ampun, ampun” ucap Ify saat Gabriel menggelitik pinggangnya

“hahaha, gak ada kata ampun buat gadis menyebalkan kayak kamu Alysaa” jawab Gabriel semakin gencar menggelitik pinggang Ify, membuat sang korban semakin memekik karena kegelian.

Rio? Entah apa yang terjadi dengan Rio saat melihat kedekatan Ify dengan Gabriel, yang iya tau ada rasa tidak suka saat melihat itu semua.

“kalian berdua cocok”

********
Rio melajukan mobilnya sedikit lambat mengingat ada Ify di sampingnya yang sedang duduk di kursi penumpang. Ya mereka berdua ingin menjemput adik Ify yang rencanya akan ikut tinggal di rumah Gabriel dan Rio, hanya saat Ify bekerja di sana saja tentunya.

“belok kanan Yo” ucap Ify menjadi peta hidup (?) buat Rio saat ini

Ify langsung saja turun dan berjalan menuju rumahnya, dan di susul Rio di belakangnya.

“loh kak, tumben sore gini udah pulang” tanyaBocah bermata belo tak lain adalah Deva

“kakak gak kerja hari ini, oya kita pindah sementara ya dari sini beberapa bulan” ucap Ify duduk di samping Deva. Rio? Rio masih setia berdiri di depan pintu melipat tangannya di depan dada dan bersandar di pintu sambil mengamati adik Ify yang sepertinya ia mengenal bocah itu

“loh kenapa kak? Kita di usir sama buk Oky ya gara-gara belum bayar uang kontrakan?”

“gak Dedep. Kakak dapat kerjaan bagus dan gajinya sedikit lebih dari kerjaan kakak sebelumnya, dan salah satu syaratnya kakak harus tinggal di sana, makannya itu kakak ajak kamu sekalian” jelas Ify panjang lebar

“ohh... “ ngerti Deva

“oh iya, kenalin Dev, itu kak Rio yang punya Rumah dan tempat kakak kerja” kenal Ify. Deva langsung mengalihkan pandangannya ke arah orang yang sedang berdiri bersandar di depan pintu

“kak Riooooooooo” histeris Deva saat melihat sosok di depannya, dan tanpa aba-aba Deva langsung berlari dan memeluk erat Rio. Rio yang mendapat pelukan dadakan sedikit kualahan membalas pelukan Deva

“akhirnya Deva jumpa lagi sama kakak. Kak besok basket lagi Yok, Deva jamin Deva udah bisa ngalahin kakak” ucap Deva girang. Rio yang melihat hanya tersenyum

“boleh, asal kamu janji bisa ngalahin kakak besok” jawab Rio

“hemm, Deva akan berusaha untuk ngalahin kakak” jawab Deva semangat empat lima, sedangkan Ify hanya melongo tak percaya melihat kedekatan Rio dengan adiknya.

******

“kak, loe kok bisa jago banget kak? gue takjub tau gak?” tanya Deva yang semakin akrab dengan Rio dan menggunakan bahasa loe-gue

“hahaha, ya iyalah, gue kan cakep” jawab Rio nggak nyambung

“woooo... kagak ada hubungannya kali kak” protes Deva

“di sambungin lah pakai tali” jawab Rio asal

“loe rupanya nyebelin ya kak” sewot Deva

“nyebelin asal cakep kan gak masalah” jawab Rio lagi membuattawa Deva meledak dari tadi mendengar kenarsisan Rio, walaupun semua nya memang benar, sedangkan Ify mengerucut kesal karena dari tadi maresa di kacangin.

“berasa jadi patung gue” batin Ify.
*******
pleasee!!!!
jangan demo karena pendek. next partnya gue usahain cepet kok. hehehe

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.