Wednesday, May 6, 2015

Scenario Of Love (SOL) Part 9 ~RiFy~

Scenario Of Love 
Siska Friestiani @siskahaling
 


Aku masih di sibukkan dengan beberapa dokumen yang harus aku siapkan untuk rapat sore ini, setelah aku memecat Shilla aku harus mencari sekretaris baru dan aku memilihnya sangat-sangat memilih, aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi, kejadian dimana aku hampir ke hilangan istri ku dan bahkan anakkku. Mungkin menurut kalian aku terlalu lebay, entahlah, aku hanya trauma dengan kejadian beberapa bulan lalu, dan aku masih teringat jelas bagaimana peristiwa itu terjadi. Ahh, sudahlah membicarakan itu membuat ku kembali merasa takut

Drtttt... drtttt...

Dering handphone ku berbunyi, aku melihat “My Love Ify” tertera di layar handphone, tanpa menunggu lama lagi aku langsung menekan tombol ok untuk mengangkat panggilan.

“Hallo sayang” sapa ku terlebih dahulu

“Riooo” panggil Ify manja dapat ku bayangkan bagaimana raut wajah imutnya saat ini.

“Iya sayang” jawab ku selembut mungkin

“Kamu udah selesai belum kerjanya?” tanya Ify di sebrang sana

“Belum sayang, masih ada satu rapat lagi yang harus aku hadiri kenapa? Kamu mau aku pulang sekarang?” tanya ku ke Ify, karena jika Ify meminta pasti aku melakukannya dan membatalkan rapat ku hari ini.

“Emm, gak usah Yo, kamu selesain aja dulu kerjaan kamu, tapi kamu janji selesai rapat kamu harus langsung pulang” pinta Ify dan aku tersenyum mendengarnya, walau pun Ify sejak kahamilannya ini sangat manja, namun dia selalu mengerti kondisi ku dan aku bersyukur untuk itu.

“Ok, janji, selesai rapat aku langsung pulang, kamu udah makan?” tanya ku ke Ify, karena Ify paling bandel jika sudah di suruh makan.

“Udah, tadi mama kesini terus bikinin aku sup” jawab Ify lagi

“Ya udah, baik-baik di rumah, tunggu aku, tapi kamu langsung istirahat aja kalau udah capek, jangan maksain diri, ngerti?” masehat ku.

“Iya, ia” jawab Ify

“Ya udah aku rapat dulu sayang, I Love You”

“I Love You Too” jawab Ify dan setelah itu memutuskan sambungan.

IFY POV

Aku masih duduk di sofa sambil menggonta-ganti chanel Televisi untuk mencari acara yang sedikit menarik, namun nyatanya tak ada satu pun yang menarik hati ku untuk melihatnya.

“Rio pulang malem gak ya?” gumam ku sendiri.

“aishhh, Ify bodoh, kenapa gak di telfon aja” ucap ku lagi sambil mengambil handphone di atas meja sofa dan menekan tombol 1 untuk langsung menghubungi Rio.

“Hallo sayang” sapa Rio, setelah panggilan tersambung

“Riooo” panggil ku sedikit manja mungkin, karena aku benar-benar kangen dengan orang yang berada di sebrang sana

“Iya sayang” jawab Rio lembut, membuat ku seketika tersenyum senang mandengar responnya yang tidak merasa terganggu dengan tingkah manjaku beberapa hari ini, heyy, ini bukan keinginanku, tapi entah kenapa aku selalu ingin bermanja-manja dengan Rio, entahah.

“Kamu udah selesai belum kerjanya?” tanya ku ke Rio

““Belum sayang, masih ada satu rapat lagi yang harus aku hadiri kenapa? Kamu mau aku pulang sekarang?” jawab dan tanya Rio, namun aku langsung menggeleng-gelengkan kepala seolah-olah Rio dapat melihatnya

“Emm, gak usah Yo, kamu selesain aja dulu kerjaan kamu, tapi kamu janji selesai rapat kamu harus langsung pulang” pinta ku, ya aku tidak mau terlalu egois dan memetingkan Rio, aku tidak mau Rio membatalkan rapatnya hari ini dan pasti akan membuatnya harus membuat jadwal baru dan kedepannya akan membuatnya semakin sibuk. Padahal walaupun aku meminta nya pasti Rio akan menurutinya. Tapi sekali lagi akuu gak mau terlalu egois.

“Ok, janji, selesai rapat aku langsung pulang, kamu udah makan?” jawab dan tanya Rio, aku senang ditangah-tengah kesibukannya Rio masih berusaha memperhatikanku, apa  lagi masalah makan, karena jujur aku kadang suka lupa apa lagi sekarang kehamilanku ini sering membuatku semakin tak bernafsu makan, tapi saat itu pula Rio terrus memaksaku untuk makan.

“Udah, tadi mama kesini terus bikinin aku sup” jawab ku, karena memang tadi mama sempat ke sini dan menawariku sup, karena kata mama sayur-sayuran bagus untuk kandunganku saat ini, apa lagi sekarang sudah memasuki bulan ke lima.

“Ya udah, baik-baik di rumah, tunggu aku, tapi kamu langsung istirahat aja kalau udah capek, jangan maksain diri, ngerti?” ceramah Rio panjang lebar

“Iya. Ia” jawabku asal karena aku sudah mulai kesal jika sudah seperti ini

“Ya udah aku rapat dulu sayang, I Love You”

“I Love You Too” jawab ku dan setelah itu memutuskan sambungan telefon

Aku merebahkan kembali tubuhku di sofa, berharap Rio cepat menyelesaikan rapatnya dan langsung pulang ke rumah, karena aku benar-benar meridukannya. Hingga akhirnya tanpa aku sadari aku tertidur di sofa.

RIO POV

Aku merenggangkan otot ku sejenak untuk merilekskan tubuhku, setelah itu aku langsung menyambar jas, kunci mobil dan handphone, setelah itu bergegas menuju parkiran untuk pulang, karena aku tidak ingin membuat Ify semakin lama menunggu ku.

Dua puluh menit aku telah sampai di rumah, ku lihat semua lampu di rumah masih hidup, apa Ify masih menungguku? Aku pun langsung bergegas masuk dan mengetuk pintu, namun beberapa kali aku mengetuknya tidak ada tanda-tanda Ify akan membukannya, aku memilih membuka pintu dan benar lagi-lagi Ify tidak menguncinya saat dirinya sedang di rumah sendiri, ya ampun kapan penyakit cerobohnya bisa hilang. Batinku

“Ify, aku pulang sayang” panggil ku namun tak ada jawaban

“Ify, aku pul-“ ucapanku terhenti saat aku melihat Ify tertidur di sofa panjang dengan televisi yang masih menyala. Aku geleng-geleng sendiri melihatnya, padahal aku tadi sudah mengatakan langsung istirahat jika memang sudah lelah, namun nyatanya Ify masih menunggu hingga tertidur di sofa.

“Punya istri satu aja bandel banget sih?” geramku lalu mencubit pelan hidung Ify

“Hey sayang” ucap ku sambil mengelus perut Ify yang sudah mulai membesar

“Gimana hari ini? Menyenangkan dengan mama kamu?” tanya ku lagi menyapa malaikat kecilku di dalam perut Ify

"Makasih udah jaga mama untuk papa hari ini”

“Papa sayang kamu” ucap ku lalu mencium perut Ify

Aku mengendong Ify menuju kamar kami di lantai dua, dan ku tidurkan Ify diranjang kamar dengan hati-hati berharap tidurnya tidak terusik, lalu setelah membersihkan diri aku langsung berbaring di samping Ify sambil menikmati wajah tenangnya jika sedang tidur seperti ini.

Wajahnya benar-benar menenangkan jika seperti ini,hati ku sedikit berdesir saat mengingat bagaimana awal mula pernikahan ini terjadi, benar kata mama cinta akan tumbuh karena terbiasa, dan seperti nya aku sudah terbiasa dengan hidupku yang hampir setahun ini, di temani Ify dansebentar lagi akan ada malaikat kecil lagi yang menambah anggota di keluarga kecilku. Hingga akhirnya aku merasa ngantuk dan tertidur karena memang tubuhku sudah lelah.

*******

Pagi ini Ify memintaku untuk menemaninya jalan-jalan, untung saja kerjaan ku hari hanya memeriksa beberapa File kontrak dengan Adrian Corp, jadi tanpa banyak berfikir aku langsung mengiakan ajakan Ify dan ku lihat Ify langsung tersenyum bahagia saat tidak merasa ada penolakan dari ku.

“Udah siap?” tanya ku ke Ify

“Hemm” jawab Ify sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

“Kamu mau kemana?” tanya ku ke Ify, karena aku akan menuruti saja Ify akan mengajak kemana

“Ke taman” jawab Ify dan tanpa menunggu lagi aku langsung menjalankan mobil menuju taman kompleks.

Hanya butuh lima belas menit untuk aku dan Ify sampai disana, ku lihat taman ini tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pasangan suami istri yang sedang bermain dengan anak-anak mereka, dan bahkan masih ada yang sedang hamil, sama seperti keadaan aku dan Ify.

Aku mengajak Ify untuk duduk di kursi panjang di taman, dan menambah sejuk karena bangku tersebut di bawah pohon yang cukup rindang.

“Yo” panggil Ify, setelah itu menyandarkan kepalanya di bahuku

“Iya sayang” jawabku dan melingkaran tangan kananku di pinggang Ify

“Aku mau ice cream” tunjuk Ify ke pedagang es cream

“Ya udah ayo kita beli” ajak ku dan menggenggam tangan Ify dan membawanya di pedagang ice cream, namun belum sampai di tempat Ify merintih saat seorang anak kecil menabraknya dan kepalanya tepat menabrak perut Ify

“Awww” ringis Ify membuat ku seketika panik

“Kamu gak papa sayang?” tanya ku panik

“Aku gak papa Yo” jawab Ify lalu perhatiannya beralih ke anak kecil yang menabraknya tersebut, dan aku pun mengikuti menatap anak kecil tersebut

“Ian” kaget ku saat mengetahui anak kecil tersebut adalah Ian anak Iel sahabat ku. Aku pun langsung mengangkatnya ke gendonganku

“Kamu kenal anak ini Yo?” tanya Ify menatap Ian yang sedang di gendongan ku.

“Iya Fy, ini Ian, anaknya sahabat aku Iel” jawabku. Ku lihat Ify mengelus sayang rambut Ian

“Ian kesini sama siapa sayang?” tanya Ify lembut

“Ian kecini cama mama cama papa ante” jawab Ian lucu membuat Ify tersenyum, sedangkan dadaku berdesir melihatnya.

“Terus mama sama papa Ian mana?” tanya ku menoleh kanan-kiri mencari Iel.

“Itu” tunjuk Ian ke arah Iel dan Sivia yang sedang berjalan ke arah mereka

“Wahh, udah cocok loe Yo jadi bapak” ucap Iel langsung saat baru nyampek

“Hahaha, ia dong” jawab ku

“Hallo Ify, gimana keadaan loe? sehat?” tanya Iel ke Ify sedangkan Ify hanya mengangguk

“Oh ia Fy, kenalin, ini Sivia istri gue” ucap Iel, memperkenalkan Sivia kepada Ify

“Sivia”

“Ify” jawab Ify

“O iya, berhubung lagi kumpul bagaimana kalau kita makan bareng, ya bisa di bilang double date” usul Iel aku memikir sejenak lalu mengangguk setuju.

“Boleh deh, gue juga setuju, lagian jarang kesempatan bisa kumpul gini lagi” jawab ku

“Ian sini gendong papa sayang” ucap Iel mengulurkan tangannya, namun Ian menggeleng

“Ian au cama om Lio pa, Ian kangen tau uda ama Ian ndak temu om Lio” tolak Ian membuat ku terkekeh lucu

“Loe apain anak gue Yo, sampek gak mau ikut papa nya” kesal Iel

“Mana gue tau, anak loe kan pinter, nyari yang lebih cakep” jawabku

“Kyaaa, apa-apaan loe Rio, cakepan juga gue” ucap Iel gak gak terima

“Itu kata loe kan?” balas ku lagi

“Kyaaaaa!!!!! Kenapa kalian berdua seperti anak kecil” Teriak Ify dan Sivia berbarengan. Membuat aku dan Iel seketika langsung diam.

“Ya udah ayo berangkat makan” ajakku dan langsung pergi dengan menggendong Ian dan menggengam tangan Ify

“Riooooo, anak Gue” teriak Iel tak terima, namun tak ku gubris

*******

Aku dan Ify sudah berada di dalam kamar, Ify meminta buru-buru pulang karena mengeluh kepalanya sedikit pusing

“Masih pusing sayang? Kita kerumah sakit ya” ajakku sambil terus memijat kepala Ify, namun Ify masih terus menolak

“Aku gak papa Yo, Cuma sedikit pusing aja” jawab Ify keukeuh

“Kamu yakin?” tanya ku lagi ke Ify

“Iya sayang” jawab Ify lembut dan mengelus pipiku burusaha meyakinkan pada ku bahwa dirinya memang tidak apa-apa

“Aku cinta kamu” ucap Ify tiba-tiba membuatku sedikit terkejut, dan detik berikutnya aku tersenyum

“Aku sangat dan sangat cinta sama kamu, jangan tingggalin aku, sayang” balasku dan mencium lembut dahi Ify

“Aku janji selalu berusaha untuk selalu ada di samping kamu, tapi aku juga tidak bisa menolak jika tuhan..”

Aku langsung membungkam bibir Ify dengan bibir ku, aku tau kata apa yang selanjutnya akan Ify ucapkan, pertamanya aku hanya menempelkan saja, namun lama-lama aku mulai mencoba menelusup ke dalam ,dan memberikan gigitan-gigitan kecil di bibir Ify hingga akhirnya Ify membuka mulutnya dan aku langsung saja menelusupkan lidah ku lebih dalam, dan aku dapat merasakan Ify membalas ciumanku dengan mennghisap bibir bawahku.

Drttt... drttt

Suara dering handphone ku membuat ku dan Ify tersentak dan dengan amat tak rela aku melepaskan pagutan ku di bibir manis Ify yang selalu membuatku candu.

“Hallo, ia pa” jawab ku pada papa di sebrang sana

“.............”

“Ify ada, papa mau bicara sama Ify?” tanya ku

“.............”

“Ya sudah pa nanti Rio sampein ke Ify”

“.........”

“Iya pa.” Jawab ku dan ku dengar sambungan ku telah terputus

“Siapa Yo? Papa?” tanya Ify setelah aku kembali meletakkan handphone di atas nakas

“Iya sayang, besok kata papa mereka semua akan ke sini” ucapku

“Beneran?” tanya Ify memastikan

“Beneran sayang, ya udah kamu istirahat gih,” ucapku dan menidurkan Ify

“Good night sayang” ucap ku dan aku pun tertidur dengan posisi memeluk Ify.

BERSAMBUNG.........

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.