Friday, May 15, 2015

Love Story Of Twin Brother's (Lost Winer's) Part 2 ~RiFy~

Love Story Of  Twin Brother (Lost Winer's)
Siska Friestiani @siskahaling

Hallooooooo.....
ada yang baca lost winer's ya, huwaaaaaaa.... gue gak nyangka masih ada yang mau baca *gubrakkkkk. bagi yang belum baca. happy reading ya :D

@@@@@

Rio duduk bersandar sambil memejamkan mata di tempat duduknya dengan ear phone yang tergantung di telinganya, sekolah masih sepi, hanya ada segelintir orang yang baru datang, Rio memang berniat berangkat lebih dulu, dengan alasan malas jika dirinya datang sedikit siang, pasti akan menjadi pusat perhatian seluruh siswi di sekolah, dan dirinya tidak suka itu.

Tiba-tiba Rio merasakan seseorang menepuk bahunya pelan, membuat ia membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat orang tersebut.

“Hay, Ri... Rio” sapa orang itu sedikit terbata, membuat Rio mengerutkan keningnya bingung, ada apa gadis ini menemui dirinya.

“kenapa?” tanya Rio cuek

“gue I... Ify, orang yang loe tolong semalam, gue Cuma...”

“gue tau” potong Rio, membuat orang itu Ify, sedikit merutuki orang yang ada di depannya saat ini.

“em.. gue Cuma mau bilang makasih sama loe” ucap Ify lagi

“buat?” tanya Rio cuek

“loe udah nolongin gue semalem”

“perlu di bahas lagi?” tanya Rio yang sepertinya kurang suka Ify membahas soal semalam, bukan karena apa-apa, namun itu mengingatkannya
saat Ify yang di perlakukan seperti itu oleh Shilla, dan entah kenapa ada sedikit rasa nyeri di hatinya saat mengingatnya.

“maaf” ucap Ify akhirnya yang mengerti ketidaksukaan Rio untuk membahas kejadian semalam.

“niat loe ke gue mau bilang makasih atau minta maaf sih?” heran Rio melihat gadis yang ada dihadapannya saat ini

“Ifyyy” panggil seseorang membuat Ify membatalkan untuk menjawab ucapan Rio

“Iel” gumam Ify, saat melihat Gabriel berjalan ke arahnya dan Rio, sedangkan Rio kembali memejamkan matanya dan memasang kembali ear phone.nya

“hay Fy, pagi” sapa Iel memasang senyumnya, Ify hanya tersenyum membalasnya

“ikut gue bentar yuk!” ajak Gabriel

“kemana?” tanya Ify penasaran

“kemana aja” jawab Gabriel asal dan langsung menarik tangan Ify. Rio sendiri diam-diam sudah memperhatikan keduanya.

*****

“Yel” panggil Ify saat keduanya berjalan di koridor sekolah

“apa?” jawab Gabriel menoleh ke arah Ify

“gue balik aja ya” pinta Ify suaranya agak ia pelankan

“loh, kenapa?” tanya Gabriel

“loe lihat deh, semua anak-anak udah liatin gue, seolah mereka semua mau nerkam gue hidup-hidup” jawab Ify, karena memang saat ini semua murid sudah menatap Ify dengan tatapan membunuh

“santai aja kali, mereka semua Cuma iri sama loe, karena bisa jalan sama orang kece kayak gue” jawab Gabriel santai

“loe gila, mana bisa gue santai lihat anak-anak udah mau makan gue hidup-hidup, udah ah, gue balik aja” ucap Ify dan membalikkan tubuhnya, namun tangan kekar Gabriel sudah menahannya

“percaya sama gue, mereka semua gak akan berani macem-macem sama loe, kalau masih ada yang berani, lapor aja ke gue” ucap Gabriel mencoba menenagkan Ify

“emangnya kita mau kemana sih?” tanya Ify masih penasaran

“udah, loe antar juga tau” jawab Gabriwl, Ify Cuma hanya bisa pasrah

~~~~

“loe gak lagi sakit kan Yel?” tanya Ify saat mereka sampai di tempat yang Gabriel maksud

“gak, emang kenapa?” jawab Gabriel polos

“loe narik-narik gue, maksa gue, Cuma mau ngajak gue ke kantin?” tanya Ify masih tak percaya, apalagi dirinya sampai di sini tidaklah mudah, dirinya harus membuang rasa takutnya saat semua anak-anak menatapnya tajam

“gue laper” jawab Gabriel lagi

“loe kagak di kasih makan di rumah?” heran Ify

“gue Cuma alesan aja biar bisa sarapan sama loe. heheheh” jawab Gabriel cengengesan

“terus kalau udah gue temenin?”

“gue seneng” jawab Gabriel, Ify cuma melengos

“gak nyangka gue most wanted kayak loe alay juga” gedek Ify masih tak percaya

“ni nyatanya gue alay” balas Gabriel dan mengedip-ngedipkan matanya ke Ify, membuat Ify tertawa melihatnya

*****

Ify memilih untuk keperpustakaan saat jam istirahat tiba, awalnya, Gabriel sudah menawarkannya untuk pergi kekantin, namun Ify menolaknya, dirinya tidak ingin terlalu boros, keperluan masih banyak, dan dia tidak ingin suartu saat ketika adiknya meminta sesuatu, ia tidak bisa membaikannya.

Ify menelusuri setiap rak buku diperpustakaan, sebenarnya juga dirinya ingin menyelesaikan tugas chemistry dari buk Winda, yang minggu depan harus di kumpulkan.

“hufttt, kok gak ada sih?” keluh Ify saat buku yang ia cari tidak ia temukan. Namun pandangan Ify langsung tertuju ke seseorang yang sedang tidur dengan ear phone yang tergantung di telinganya, dan yang membuat Ify sedikit senang saat ia melihat sampul buku yang tergelatak begitu saja di depan dadanya.

“gue pinjem boleh kali ya” gumam Ify lalu melangkahkan kakinya untuk mendekati orang itu

Ify langsung terpaku di tempat saat mengetahui orang itu adalah Rio, sekali lagi Rio. Orang yang cuek dan dingin yang pernah ia kenal. Kini Ify menjadi ragu sendiri untuk meminjam buku tersebut, tapi bagaimana lagi dirinya benar-benar membutuhkan buku itu. Kalau dirinya nekat meminjam otomatis dia harus membangunkan Rio dan kembali untuk berurusan dengan Rio, tapi jika tidak tugas chemistry nya tidak akan selesai.

“kyaaaaaa”

“brukkkk” Ify langsung jatuh menindih tubuh Rio saat tiba-tiba seseorang tidak sengaja menyenggolnya, apa lagi tadi Ify dalam keadaan melamun jadi membuatnya mudah untuk kehilangan keseimbangan. Rio yang merasa tubuhnya di timpa seseorang langsung membuka matanya

“DEGHH” pandangan mereka saling bertemu, Ify sendiri entah kenapa tidak bisa mengalihkan tatapannya saat mata elang Rio menatapnya dengan jarak begitu dekat, dan untuk kedua kalinya Ify melihat mata itu. Begitu pun dengan Rio ia merasa nyaman saat menatap mata bulat Ify, apa lagi saat bau strawberry menguar dari rambut Ify hingga sampai di indra penciumannya. Dan dapat di pastikan sekarang detak jantung keduanya sudah melebihi normal

“loe mau sampai kapan tidur di atas gue?” tanya Rio saat berhasil mengontrol keterkejutannya. Sedangkan Ify malu sendiri saat mengetahui posisi mereka saat ini

“eh, so.. sorry Yo” ucap Ify langsung bangun dari posisinya, Rio sendiri memilih mengganti posisinya menjadi duduk dari bangku panjang yang tadi menjadi tempatnya untuk tidur.

“Mario, maaf” ucap Ify saat beberapa menit kemudian Rio masih tetap diam. Namun bukannya menjawab Rio malah langsung beranjak dari sana. Sedangkan Ify dalamhati sudah mencak-mencak sendiri

“ishh, itu cowok sok cool banget sih? Emang gue mau apa tadi jatuh kayak gitu, lagian gue juga udah minta maaf kan, walaupun itu bukan salah gue, gimana gue mau bisa lebih dekat Rio coba sama ngerubah tu sikap sok coolnya, baru diajak ngomong aja langsung pergi gitu” cerita Ify kemana-mana, tidak perduli saat ini dia di anggap gak waras karena berbicara sendiri.

“tau ahh bodo” tambah Ify dan langsung ngacir pergi

******

“kak Ify” panggil Deva saat keduanya sedang duduk di meja makan sederhana.

“apa?” jawab Ify mengalihkan fokusnya adiknya saat ini

“habis ini Deva ke lapangan basket ya” izin Deva

“ngapain?” tanya Ify

“Deva mau kesana aja kak, hehehe” jawab Deva gaje. Dalam hati Ify sudah ingin menangis rasanya, bahkan untuk membalikan bola basket Deva saja dirinya tidak mampu, Ify tau Deva ke lapangan basket pasti ingin melihat orang yang bermain basket. Hanya melihat, padahal Deva bisa di bilang jago dalam olahraga basket, namun ia hanya bisa main saat jam olahraga di sekolahnya, dan itu hanya seminggu sekali. Deva sendiri pun tidak ingin semakin memberatkan kakaknya dengan meminta di belikan bola basket, karena ia tau kakaknya sudah cukup bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya.

“hemmm, hati-hati” pesan Ify suaranya sudah terdengar parau

“sipp kak, ya udah Deva pergi dulu, bye lampirrrr” ucap Deva langsung ngacir keluar

“maafin kakak Dev”

******

Deva duduk di pinggir lapangan, matanya terus menatap laki-laki yang tengah asyik bermain basket, tangan Deva sendiri rasanya sudah gatal untuk mendrible bola orens dan memasukkannya kedalam ring. Deva akui permainan orang itu sangat bagus,bahkan mungkin permainannya belum ada apa-apanya di bandingkan orang tersebut. Tiba-tiba bola orens tersebut mengarah ke arahnya, dan dengan sigap Deva menangkap bola tersebut. Dan langsung membawa bola tersebut ke laki-laki itu.

“emm, maaf kak, ini bolanya” ucap Deva sopan karena memang dari postur tubuh dan wajahnya laki-laki itu lebih tua darinya bisa di bilang sebaya dengan kakanya.

“hey, mau kemana?” tanya orang itu saat Deva ingin beranjak pergi

“mau pulang kak” jawab Deva

“mau temenin kakak main?” tanya orang itu. Deva sendiri kaget mandengar tawaran orang itu

“nemenin kakak main?’ tanya Deva masiih tidak percaya

“hemm” dehem orang itu sambil tersenyum

“mau banget kak” jawab Deva girang. Orang itu hanya tersenyum melihat antusias Deva

“o ya nama kamu siapa?” tanya orang itu

“Deva kak, Deva Ekada” jawab Deva

“kakak Mario, panggil aja kak Rio” ucap orang itu yang ternyata Rio

“ok, kak Rio” jawab Deva

“ya udah tunggu apa lagi, ayok kita main” ajak Rio, Deva sendiri langsung berlari menuju tengah lapangan.

******

Gabriel mengetuk pintu rumah sederhana bercat biru, rumah siapa lagi kalau bukan rumah Ify, di sekolah tadi Gabriel memang sempat menanyakan alamat rumah Ify. Tak berapa lama sosok yang ia tunggu keluar membukakan pintu

“Iel?” heran Ify saat melihat Gabriel sudah berdiri di depan rumahnya

“hay Fy” sapa Gabriel

“hay” balas Ify

“eh, ayok masuk” ajak Ify, Gabriel pun langsung mengiakan tawaran Ify

“em, sorry ya Yel rumah gue kecil mungkin buat loe, hehe” ucap Ify

“yaelah Fy, nyantai aja kali,” jawab Gabriel

“oya loe mau ngapain ke sini?” tanya Ify sedikit heran

“mau ngajakin loe” jawab Gabriel

“kemana?” tanya Ify

“udah ikut aja” jawab Gabriel

“ok, gue ganti baju dulu”

“gak usah, loe gitu aja udah cantik Fy” puji Gabriel, Ify manunduk malu mukanya memanas

“yakin loe gue gini aja?” tanya Ify kurang yakin, saat ini ia hanya memakai kaos hijau toska bermotif kupu-kupu, dengan celana yang panjangnya hanya selutut dan rambutnya dia ikat asal

“ia lah,eh tunggu”

“srettt”

“loe lebih cantik kalau rambut loe di garai.”

“ok, lest go” ucap Gabriel lalu menarik tangan Ify

*******

“permainan loe bagus banget kak, sumpah” puji Deva saat mereka telah selesai bermain, dan kini sedang duduk di pinggir lapangan

“thanks, permainan loe juga keren Dev”

“tapi gak sehebat loe kak” jawab Deva lagi

“ok, seminggu sekali kita ke sini, lebih tapatnya setiap hari kamis, gimana? Kita bisa tanding berdua, kakak yakin loe bisa kalahin gue suatu saat, gimana?” tawar Rio

“beneran kak? Mau kak, gue mau” jawab Deva mengangguk-anggukkan kepalanya

“y udah, gue balik dulu udah sore” minggu depan kita ketemu lagi” pamit Rio

“ok kak” jawab Deva

“o ia, ni” ucap Rio melempar bola basketnya ke Deva

“buat loe bolanya, berlatih tiap hari, biar minggu besok loe bisa ngalahin gue” ucap Rio

“kak, loe gak bercandakan? Bolanya buat gue?” tanya Deva kaget bercampur senang

“kagak lah, ngapain gue bercanda, minggu depan loe harus bisa kalahin gue”

“ok kak, gue akan usahain, minggu depan gue yang bakal berada di posisi loe” jawab Deva mantap

“gue tunggu itu, ya udah gue pamit” ucap Rio sebelumnya mengacak rambut Deva

“makasih kak Rio” teriak Deva saat Rio sudah mulai menjauh. Rio hanya membalas dengan acungan jempolnya

“huwaaaa, mimpi apa gue semalam, thanks kak Rio,” giarang Deva sambil memeluk erat bola basket Rio yang kini telah menjadi muliknya.

*******

“loe lagi gak bercanda kan Yel? Ngapain loe beliin handphone ini buat gue?” tanya Ify tidak percaya saat Gabriel membelikannya BB yang mirip dengan milik Gabriel.

“gak lah, gue seriusan. Itu buat loe, jadi gue bisa hubungin loe kalau gue kangen sama loe, heheh” jawab Gabriel

“ya tapi yang lain kan ada, ini mahal banget Yel”

“udah gak papa” jawab Gabriel lagi

“tapi..”

“gue gak suka penolakan Ify” potong Gabriel saat Ify kembali ingin menollak pemberiannya

‘hufttt, ok terserah loe” pasrah Ify

“nah gitu dong, dari tadi,kan jadi enak, o ia di situ udah ada nomer gue, loe bisa hubungin gue kalau loe kangen gue” narsisi Gabriel

“ishhh, yang kangan loe juga, gue mah biasa-biasa aja”

“hahahahaha, iya-iya, gue yang kangen” jawab Gabriel sambil mengacak lembut rambut Ify

@@@@@

Gimana? gimana? masih ada yang mau baca????

No comments:

Post a Comment

KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523

Untuk kalian yang mau tau klarifikasi KKN Desa Penari. Silahkan Tonton Video di Vlog Bang Radit.